Headlines News :

Nadya Saiyo Ada di Craft Centre

Written By zulfadli on Sabtu, 30 Juni 2012 | 22.30

| Sabtu | 30 Juni 2012 |

Produk Nadya Saiyo telah masuk ke jaringan pemasaran craft centre di kawasan Khatib Sulaiman Padang. Menurut Syahrul, bagian administrasi craft centre. Telah tiga kali nadya Saiyo memasukkan produknya ke pusat oleh-oleh di bawa binaan Dekranasda Sumbar tersebut.

Produk Nadya Saiyo ada di sana sejak  22 Maret 2012. Diantaranya: stik keju, kue bawang pelo, kue bawang ungu, keju makaroni, keju bu jalar dan kerupuk wijen. Dari kue-kue tersebut, tercatat kue bawang pelo, kue bawang ungu dan kerupuk wijen masuk kategori laku.

Kemudian 6 April didrop lagi kerupuk wijen dan keju makaroni. Pada kali kedua ini, 20 bungkus kerupuk wijen dan 70 bungkus keju makaroni ditanggung habis karena diperuntukkan bagi tamu yang berkunjung ke Sumbar.

Pada kali ketiga dimasukkan lagi 10 bungkus kue bawang ungu, 10 kue bawang pelo, 10 stik, 15 kerupuk wijen pada 27 Juni 2012. Dropping produk ketiga ini, Nadya Saiyo mulai menggandeng okebana.com sebagai marketingnya untuk wilayah pemasaran Kota Padang. Moga kerjasama ini berlanjut dan menguntungkan kedua belah pihak.

"Alhamdulillah, saya sangat terbantu dengan terjalinnya kerjasama dengan okebana.com ini. Saya tak perlu mikir lagi ke toko mana kue saya akan dimasukkan. Bagaimana mereka mempromosikannya," ujar Barnel Kasyanti, pimpinan Nadya Saiyo Solok. (*)

Sumbar Perlu Lembaga Penjamin Kredit Daerah

Written By zulfadli on Kamis, 28 Juni 2012 | 16.53


Saat ini, kata Irwan, pemerintah provinsi tengah memperjuangkan berlakunya perda Lembaga Penjaminan Kredit Daerah (LPKD). Lembaga ini bisa membantu berbagai usaha kecil agar bisa mendapatkan pinjaman dengan bunga yang rendah. Tahun dulu ditolak, dan tahun ini diajukan kembali. “Mudah-mudahan dengan doa dan dukungan berbagai usaha kecil dengan membisikkan pada wakil rakyat mereka di DPRD, Perda ini bisa disahkan,” kata Irwan.

Irwan, menilai kehadiran LKPD berperan penting bagi penumbuhan UMKM di Sumbar. Banyak usaha kecil yang butuh sentuhan lembaga keuangan. "Para pengusaha kecil itu harus dibantu. Karena mereka punya semangat untuk berusaha. Mereka merasa lebih baik punya usaha sendiri meski kecil daripada kerja dan diatur-atur orang," kata Irwan.

Menurut Irwan keberadaan usaha kecil seperti pedagang kaki lima itu berperan menyerap tenaga kerja. Begitu juga dengan berbagai usaha mikro dan kecil yang bertumbuh kembang di Sumbar. Selain itu mereka berperan terhadap peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).

Ditambahkan oleh Kepala Dinas Koperasi, UMKM Sumbar, Achmad Charisma, berdasar sensus 2006, jumlah usaha di Sumbar ada sekitar 501 ribu unit. 90 persen diantaranya adalah pengusaha mikro. Hanya satu persen pengusaha menengah besar. Menurut Achmad, umumnya pengusaha mikro dan kecil ini sulit mengakses lembaga keuangan karena mereka tidak punya jaminan.

Bahkan KUR saja yang dalam programnya jika pinjaman di bawah Rp20 juta tanpa agunan, dalam kenyataannya bank masih meminta agunan/jaminan. Akibatnya pengusaha mikro dan kecil kesulitan menambah modalnya.

Praktisi sekaligus akademisi dari Unand. Syahrial Syarif menilai keberadaan lembaga penjaminan ini sangat urgen ditindaklanjuti. “Akan banyak usaha mikro kecil yang terbantu oleh keberadaannya. Sebab banyak usaha itu yang sebenarnya sudah layak dibantu permodalannya, namun sulit mengakses bank lantaran ketiadaan jaminan (belum bankable),” ujar Syahrial.

Menurut Syahrial peran berbagai pihak amat membantu mempercepat proses persetujuan di DPRD. Katanya, bisa jadi penolakan timbul karena mereka belum memahami arti penting dan urgensi keberadaan. Jika DPRD telah paham apa manfaat dari LPKD bagi pelaku usaha di Sumbar dan bagi peningkatan PAD Sumbar, maka wakil rakyat itu tentu akan segera merealisasikan LPKD. “Saya sebagai anggota tim kajian siap ikut menjelaskan seputar LPKD ini di depan anggota DPRD atau melalui tulisan-tulisan di berbagai media,” kata mantan Kepala BKPMD Sumbar itu. (*)

LKMA, Bentuklah Koperasi Segera

| Kamis | 28 Juni 2012 |

KUR akan lebih mudah diakses lewat koperasi yang berbadan hukum karena bank tentu lebih percaya. Karena itu Kepala Dinas Koperasi, UMKM Sumbar Achmad Charisma yang didampingi Kabid PUMKM, Junaidi, berharap pelaku usaha dapat bersatu dalam wadah koperasi. Terutama Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA) yang sudah beroperasi laiknya koperasi namun belum berbadan hukum.Mereka selama ini telah melayani anggotanya dalam hal simpan pinjam.

Harapan Achmad seiring dengan hadirnya Otoritas Jasa Keuangan sejalan dengan disahkannya undang-undang tentang otoritas itu. Dan penyelenggara keuangan yang tidak berbadan hukum seperti LKMA akan diawasi ketat oleh Otoritas Jasa Keuangan. Selain itu, kata Achamad, koperasi berbadan hukum lebih mudah mendapat kepercayaan dari pihak perbankan.

“Banyak koperasi yang bagus dan telah mampu mensejahterakan anggotanya. Jangan terpengaruh oleh koperasi yang kurang bagus perkembangan karena pengurus kurang mampu mengelola koperasi dengan baik. Agar baik, pengurus, badan pengawas dan anggota harus aktif dan mampu bersinergi,” ujar Achmad.

Achmad menghimbau agar UMKM atau LKMA yang berencana membentuk koperasi agar jangan ragu-ragu. Jangan terpengaruh oleh koperasi-koperasi yang tidak aktif atau bermasalah. "Kita dari dinas akan terus membina koperasi-koperasi di Sumbar agar menjadi koperasi yang sehat dan mampu mensejahrekan anggotanya," ujar Achmad. (*)

Sosialisasi KUR Demi Pengembangan UMKM

| Kamis | 28 Juni 2012 |
 
Kredit Usaha Rakyat (KUR merupakan kredit yang diberikan bagi usaha-usaha yang layak dibantu namun belum bankable. Namun banyak masyarakat yang menganggap KUR adalah bantuan/hibah dari pemerintah. Padahal KUR 100% didanai oleh perbankan yang sejatinya berasal dari tabungan, giro atau deposito nasabah mereka.

“KUR amat tepat bagi pengembangan usaha di Sumbar. Karena bisa menambah peluang gerak dalam berusaha bagi usaha mikro dan kecil yang banyak berkembang di Sumbar, hampir 90%,” ujar Gubernur Sumbar, Prof. H. Irwan Prayitno, di Hotel Pangeran Padang, (28/6).

Irwan amat mendukung jika pihak kementerian dan perbankan bisa mempercepat terealisasinya KUR bagi UMKM di Sumbar. Apalagi kementerian, kata Deputi Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha Kemenkop dan UMKM, Tri Indratni, koperasi akan diberi semacam sertifikat yang diharap bisa meyakinkan pihak perbankan dalam menyalurkan KUR kepada UMKM anggota koperasi tersebut. “Hingga tahun 2014, setiap tahun akan ada 13 koperasi yang mendampingi UMKM dalam mengakses KUR di perbankan. Masing-masingnya harus mendampingi 64 UMKM selama 8 bulan,” kata Tri.

Sebagai bentuk dukungannya, gubernur dengan tegas menyatakan perbankan di Sumbar akan rugi jika tidak masuk ke sektor usaha kecil. Irwan mencontohkan pengalaman BRI yang berkutat pada masyarakat pedesaan dan sangat sedikit yang kreditnya macet. Menurutnya, akan banyak unit usaha yang terbantu jika perbankan bisa menyalurkan KUR secara maksimal. Efeknya tentu kepada penyerapan tenaga kerja dan peningkatan PAD Sumbar. (*)

Dinas Koperasi Sosialisasikan KUR

Written By zulfadli on Rabu, 27 Juni 2012 | 23.31

| Rabu | 27 Juni 2012 |

Dinas Koperasi, UMKM Provinsi Sumbar akan mengadakan sosialisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sosialisasi ini akan diselenggarakan di Hotel Pangeran Beach, Padang, Kamis (28/6).

Rencananya, acara ini bakal dihadiri sekitar 300 UMKM dari kabupaten/kota di Sumbar. Hal ini diinformasikan oleh Kabid PUMKM Dinas Koperasi, UMKM Sumbar, Junaidi.

Dasar pelaksanaan acara adalah simpang siurnya informasi tentang KUR ini di tengah masyarakat. Menurut Junaidi, yang mewakili kepala dinas koperasi, KUR dipahami masyarakat sebagai pinjaman tanpa agunan, sementara bank menerapkan agunan.

Untuk menghindari salah pemahaman ini diadakanlah sosialisasi KUR. "Bank menerapkan agunan jika menurut penilaian bank usaha bersangkutan masih belum mendapat kepercayaan bank. Namun jika bank telah yakin dengan prospek usaha tersebut maka baru diterapkan tanpa agunan. Sebab bank beralasan, uang yang mereka kucurkan adalah uang yang dipercayakan nasabah mereka. Bukan uang dari pemerintah," ujar Junaidi. (*)

Craft Centre Padang Genjot Pemasaran Produk Makanan

| Rabu | 27 Juni 2012 |

Produsen makanan dan kerajinan khas Sumbar bisa memilih craft centre sebagai tempat pemasaran produk. Pusat oleh-oleh yang terletak di Jln.Khatib Sulaiman Padang ini memang dipersiapkan Dekranasda Sumbar menjadi pusat penjualan kerajinan dan makanan khas daerah ini. Sejak diresmikan pemakaiannya Februari lalu, telah banyak produsen makanan dan kerajinan yang memanfaatkannya.

“Kini telah ada 35 UKM yang ikut memasarkan produknya di Craft Centre. Ada peningkatan signifikan dari omset dan jumlah pengrajin dan produsen makanan yang memasarkan produk mereka lewat Craft Centre. Peningkatannya 30-40%,” ujar Manajer Craft Centre, Elvinia Ramadanita kepada Singgalang, Rabu (27/6).

Nia menegaskan, banyak keuntungan yang diperoleh oleh UKM jika memasarkan produknya di Craft Centre. Margin keuntungan yang kecil menjadikan harga produk tidak jauh beda dengan harga jika dibeli langsung ke produsen. Sebab, craft centre berupaya semampunya agar harga produk meningkat kualitasnya, namun tidak menyebabkan kenaikan berarti terhadap suatu produk.

Kelengkapan produk yang dijual di craft centre menjadikannya sebagai tempat tujuan bagi konsumen atau wisatawan yang tidak punya waktu datang langsung ke produsennya atau outlet yang memasarkan produk sejenis.

“Lengkapnya produk menyebabkan konsumen suka berbelanja di sini. Dengan waktu singkat, mereka bisa mendapatkan banyak produk. Lagi pula Dekranasda memang bertekad menjadikan craft centre sebagai tujuan wajib bagi tamu atau wisatawan yang datang ke ranah Minang. Promosi gencar dilakukan Dekranasda. Jadi ini kesempatan bagus bagi produsen makanan dan kerajinan khas Sumbar,” papar Nia.

Menurut Nia, dalam waktu dekat produk-produk unggulan tiap kabupaten/kota pun dipajang di lantai II craft centre. Dalam rentang waktu yang ditentukan, tujuh kabupaten/kota dipersilakan memajang produknya di sana.

Nia pun berharap agar produsen lebih kreatif dalam mendiversifikasi jenis dan rasa produknya. Selain itu perhatikan mutu bahan dan produk, higienitas, kemasan serta legalitas produk.  “Produk yang punya legalitas dan memiliki ciri khas umumnya lebih banyak dicari konsumen,” kata Nia. (zulfadli)

KPN Kapur Warna Latih Guru Menulis Kreatif


| Rabu | 27 Juni 2012 |

Guru-guru di Kecamatan Nanggalo Padang diharapkan mampu menuliskan pengalaman maupun wawasannya. Para guru tersebut difasilitasi oleh KPN Kapur Warna agar bisa menulis kreatif. Pelatihan itu dipusatkan di SD 16 Surau Gadang, Padang, Selasa (26/6).

“Lewat tulisan itu nantinya, para guru bisa mencerdaskan murid-murid mereka. Karena para guru itu punya wawasan luas dan materi pelajaran yang disampaikannya tidak terpaku pada kurikulum saja karena dia sering membaca. Banyak hal atau contoh relevan yang bisa mereka berikan dalam rangka membuka cakrawala pandang murid,” kata Ketua KPN Kapur Warna, Risman.

Risman menyebutkan bahwa menulis sebenarnya adalah keseharian guru. Mereka telah terbiasa menuliskan bahan ajar. Namun Risman yang pensiunan guru ini mengakui bahwa banyak yang ingin dituliskannya namun setelah mencoba membuat tulisan sering sulit melanjutkannya.

Wartawan senior, Rusdi Bais, yang menjadi pemateri dalam pelatihan tersebut memotivasi para guru untuk terus mencoba menulis. Salah satu cara agar bisa menulis, ujar Rusdi adalah dengan luasnya wawasan. “Wawasan bertambah dengan seringnya membaca, berdiskusi dan mengakses berbagai sumber informasi. Banyaknya referensi guru akan membuat murid semangat belajar hal-hal baru,” ujar Rusdi.

Rusdi mengajak para guru untuk terus mencoba membuat tulisan. Mereka bisa memulainya dengan pengalaman mengajar dan mendidik banyak murid dengan berbagai karakter. Bahkan dia menawarkan kepada peserta pelatihan untuk terus berdiskusi dan berkonsultasi dengannya untuk menghasilkan tulisan yang bernas dan bermanfaat bagi banyak orang.

Tawaran Rusdi ini berkaitan erat dengan rencana KPN Kapur Warna menerbitkan semacam buletin yang berisi biografi singkat yang ditulis para peserta. Disebutkan Risman, penerbitan buletin merupakan jawaban dari ajakan Wawako Padang Mahyeldi Ansyarullah ketika membuka acara Khitanan Massal dan Pelatihan Guru Menulis Kreatif yang diselenggarakan KPN Kapur Warna, Senin lalu.

Bahkan di hadapan peserta, pengurus KPN Kapur Warna, dan UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Nanggalo, Mahyeldi mengungkapkan akan mengupayakan reward bagi guru yang rajin menulis. Mahyeldi berharap akan lahir penulis-penulis handal dari kalangan guru Kecamatan Nanggalo yang bisa mengarang buku semacam La Tahzan. (zulfadli)

KPN Kapur Warna Gelar Sunatan Massal

Written By zulfadli on Senin, 25 Juni 2012 | 23.38

Padang - Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Kapur Warna gelar aksi peduli sosial. Sebanyak 40 murid SD di Kecamatan Nanggalo yang berprestasi namun berasal dari keluarga kurang mampu mendapat sunatan massal gratis. Selain itu, 40 guru mendapatkan pelatihan menulis kreatif. Acara dipusatkan di SD 05 dan SD 16 Surau Gadang, Padang, Senin (25/6).

“Ini sebagai wujud kepedulian dari KPN Kapur Warna. Program tahunan yang ditetapkan melalui RAT. Kegiatan ini didanai Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi. Setiap RAT ditetapkan sebanyak 2,5 persen SHU digunakan bagi kegiatan sosial dan 2,5 lagi bagi kepedulian terhadap lingkungan kerja,” ujar Ketua KPN Kapur Warna, Risman D. kepada Singgalang, kemarin.

Menurutnya, peserta khitanan diambilkan dari 25 TK dan SD di Kecamatan Nanggalo. Tiap sekolah diminta mengirimkan dua muridnya yang kurang mampu dan minimal masuk 10 besar prestasinya di sekolah.
Kepedulian itu diapresiasi Wawako Padang, H. Mahyeldi Ansharullah dan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Padang, Asril.

“Benar, koperasi harus bisa memperlihatkan kepedulian sosialnya kepada anggota dan masyarakat sekitar. Seperti khitanan massal,” kata Wawako.

Mahyeldi menilai kegiatan KPN Kapur Warna adalah tindakan konkrit yang harus lebih sering dilakukan. Hal ini sejalan dengan agenda Kota Padang khususnya dan Sumbar umumnya sekaitan HUT Koperasi yang acara puncaknya dipusatkan di Kota Padang pada 17 Juli nanti. “Mudah-mudahan apa yang dilakukan KPN Kapur Warna dapat ditiru KPN lainnya,” katanya.

Bank Kesejahteraaan Ekonomi (BKE) yang telah menjadi mitra KPN Kapur Warna selama belasan tahun, ikut menghadiri acara. Bank tersebut mengutus koordinator kredit Wahyuni Riza Gani dan Relationship Manager Aditia Wisnu Pradana beserta sejumlah stafnya.

“Kita gembira bank tersebut turut memberi paket kepada peserta khitanan massal,” ujar Risman didampingi Ketua Badan Pengawas Zaini Zen dan anggota Arman Kamil. (zulfadli)

LEWAT AMT Unand dan Dinas Koperasi Bangun Motivasi UMKM Sumbar

| Senin | 25 Juni 2012 |

Universitas Andalas dan Dinas Koperasi, UMKM Sumbar bersinergi memberdayakan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)  dalam program inkubator bisnis.

Sekaitan dengan itu, sebanyak 30 UMKM Sumbar diberi Achievement Motivation Training (pelatihan peningkatan motivasi). Pelatihan dua hari ini berakhir Minggu (24/6).

“Para tenant (UMKM yang ikut program inkubator bisnis) ini akan dilatih mengenal diri dan penumbuhan motivasi dalam diri mereka agar lebih bisa berusaha mengem bangkan usaha dibanding saat ini. Dan sangat diharapkan peran aktif para peserta demi tercapainya tujuan pelatihan ini,” ujar Di rektur Entrepreneurship Center Universitas Andalas, Munzir Busnia di Balai Diklat Koperasi Sumbar, Ulak Ka rang Padang, Minggu (24/6).

Munzir menjelaskan, para tenant ini dipilih sejak akhir April. Lalu, tim inkubator melakukan peninjauan ke lapangan sejauhmana kelaya kan UMKM bersangkutan diikutkan dalam inkubator bisnis. “Dari evaluasi lapa ngan, akhirnya terpilih 30 UMKM yang diundang meng ikuti pelatihan AMT ini,” kata Munzir.

Kabid Pemberdayaan UM KM Dinas Koperasi, UMKM Sumbar, Junaidi yang mewakili kepala dinas mem buka dan menutup pelatihan, menyambut baik diadakannya pelatihan tersebut. “Kolaborasi dengan pergu ruan tinggi ini dilatarbelakangi karena merekalah yang paling banyak tahu tentang manajemen, ilmu bisnis, akuntansi. Sementara kami hanyalah memfasilitasi,” ujar Junaidi.

Junaidi menyebutkan, inkubator di sini maksudnya hampir sama dengan inku bator bagi bayi prematur. Dengan kata lain, usaha-usaha yang sudah ada dima sukkan pada program inkubasi agar tumbuh lebih baik.

“Kita berharap setelah proses inkubasi ini, ada peningkatan usaha peserta pelatihan yang dilihat dari peningkatan aset dan omset mereka. Dari mikro menjadi kecil dan seterusnya. Jadi mari sama-sama berniat ikhlas agar program ini suk ses dan berdampak bagi usaha peserta program,” kata Junaidi di hadapan peserta pelatihan AMT.

Pola pendampingan
Di inkubator bisnis ini, UMKM tenant umumnya ada lah usaha yang sudah tampak perkembangannya. Namun mereka masih banyak yang terkendala dalam masalah manajemen usaha dan mana jemen SDM.

Menurut Munzir, dalam manajemen usaha para UM KM tenant banyak yang kesu litan menyusun pembukuan yang berujung pada sulitnya mengakses lembaga keuang an. Sementara dalam manajemen SDM, mereka kewalahan mendapatkan tenaga kerja yang bertahan lama. Tenaga kerja banyak yang keluar masuk, sehingga meng ganggu proses produksi dan pengembangan usaha selanjutnya.

Hal ini diakui oleh salah seorang peserta, Haris Budiman. Pimpinan Rendang Riry dari Payakumbuh ini tahu omset per bulan, tapi kesulitan jika menjabarkan rinciannya. Bahkan berapa jumlah barang yang dikirim dan yang dibayar oleh mitra bisnisnya, sering dilakukan atas asas saling percaya.
P
impinan Nadya Saiyo dari Kabupaten Solok, Barnel Kasyanti punya cerita lain. Dia seringkali harus ikut terjun ke dapur produksi karena orang kepercayaan nya sedang cuti melahirkan. Sementara tenaga kerja yang ada saat ini jika kurang kontrol akan berdampak pada kualitas produk yang dia buat.(zulfadli)

Andre Rosiade Didaulat Pimpin FPPB

Written By zulfadli on Minggu, 24 Juni 2012 | 23.13

| Minggu | 24 Juni 2012 |

Sepak terjang Andre Rosiade dilirik banyak pihak. Salah satunya adalah dari Forum Pemuda Peduli Bersama (FPPB) dari Alang Laweh Padang.

Forum yang bergerak dalam bidang sosial kemasyarakatan ini menilai kepedulian sosial Andre cocok dengan perjuangan forum yang sejak 2000 lalu dipimpin oleh Wewen Fernando, Ketua Pemuda Alang Laweh Padang. "Andre kami nilai amat pas memimpin organisasi kepemudaan ini," ujar Wewen.

Mendapat kepercayaan dari FPPB, Andre yang merupakan Ketua Gerakan Nasional Ayo Jadi Pengusaha ini bertekad akan mengemban amanah itu sebaik mungkin.

Wujud terima kasih Andre atas kepercayaan para pemuda Alang Laweh itu adalah dengan menyukseskan acara penutupan khatam quran dan pembukaan MTQ Antar Juara Tingkat Sumbar yang diselenggarakan di Mesjid Al Mukminin Alang Laweh.

Andre Rosiade memberi hadiah umrah kepada juara pertama lomba tersebut yang diraih Mutia Rahmi dari Kabupaten Solok. "Saya mendukung kegiatan keagamaan ini karena demi memasyarakatkan baca Al Quran di tengah-tengah masyarakat. Mudah-mudahan dengan upaya ini, masyarakat terhindar dari isu-isu bencana gempa dan tsunami. Dan para remaja tak lagi mendatangi tempat-tempat yang merupakan terompet pemanggil tsunami di sepanjang Pantai Padang karena magribnya mereka sibuk mengaji di mesjid atau rumah masing-masing," ujar Andre. (*)

Pemilik Rocky Hotel Meninggal di RS Singapura

Pengusaha Minang, pemilik Rocky Plaza Hotel Padang Padang dan Grand Rocky Hotel Bukittingi, H. Syamsuddin meninggal Minggu (24/6) pagi. Tokoh yang berhasil di perantauan dan sukses berinvestasi di kampung berpulang ke rahmatullah ketika menjalani perawatan di RS Glen Eagles Singapura.

Jenazah dibawa pulang ke ranah minang menggunakan pesawat carteran dan mendarat di Bandara Internasional Minangkabau sekitar pukul 23.15 WIB. Menurut rencana, jenazah akan dimakamkan di pemakaman umum Tunggul Hitam Padang. (*)

UMKM Tenant Butuh Sentuhan Manajemen Usaha

| Minggu | 24 Juni 2012 |

Pelatihan AMT yang diadakan Unand dan Dinas Koperasi, UMKM Sumbar telah ditutup siang tadi, Minggu (24/6). Penutupan acara dilakukan oleh Kabid Pemberdayaan UMKM Dinas Koperasi, UMKM Sumbar, Junaidi.

Junaidi yang mewakili kepala dinas, Achmad Charisma gembira melihat antusiasme peserta AMT. Mereka bahkan mau mengikuti pelatihan lanjutan yang waktunya lebih lama dari yang sekarang.

"UMKM Tenant antusias mengikuti pelatihan, karena materi dan cara penyampaiannya yang lebih atraktif. Ada yang ikut pelatihan AMT beberapa waktu lalu, tapi mereka mengatakan pelatihan kali ini lebih mengena," ujar Junaidi.

Junaidi juga menjelaskan bahwa akan ada pelatihan lanjutan. Karena menurutnya, UMKM tenant ini amat butuh sentuhan di bidang manajemen usaha seperti pembukuan, strategi pemasaran, pengelolaan SDM, kontrol  produk bahkan penyusunan proposal.

Untuk itu, lanjut Junaidi, tim inkubator bisnis akan mengadakan pelatihan dan pendampingan dengan mengikutkan orang-orang yang ahli di bidangnya. "Dengan dibentuknya motivasi mereka, maka diharapkan UMKM Tenant akan lebih giat mengikuti pelatihan lanjutan dan bersemangat membenahi usaha mereka agar lebih berkembang di masa mendatang. (*)

Tim Inkubator 'Paksa' Para Tenant Perkenalkan Diri

Written By zulfadli on Sabtu, 23 Juni 2012 | 12.40

| Sabtu | 23 Juni 2012 |

Ir Aisman, MS, Sekretaris tim inkubator yang menjadi pemateri pembuka memaksa para UMKM tenant yang mengikuti pelatihan AMT memperkenalkan diri mereka. Perkenalan diri dimaksudkan agar para tenant saling mengenal diri dan produk rekan sesama peserta pelatihan.

"Perkenalan diri ini penting. Dari perkenalan inilah kemungkinan munculnya kemitraan antara pelaku usaha," ujar Aisman.

Setelah sesi perkenalan diri, Aisman memerintahkan agar peserta dari daerah yang sama pindah dari tempat duduk mereka semula. Lalu, dosen teknologi hasil pertanian Fakultas Pertanian Universitas Andalas ini meminta para peserta menyebutkan dua nama peserta lainnya yang mereka ingat dan menyebutkan alasannya.

Dengan cara ini, Aisman seolah ingin menyatakan bahwa ada karakter, nama atau produk yang mudah diingat oleh orang. Sehingga ketika peserta ditanya siapa berikut produknya yang diingat, maka dia akan menyebutkan nama dan produk atau bahkan karakteristik yang mudah dan cepat diketahui atau dia ingat. (*)


Junaidi : Manfaatkan Pelatihan Sebaik Mungkin

| Sabtu | 23 Juni 2012 |

Kabid Pemberdayaan UMKM Dinas Koperasi UMKM Provinsi Sumbar, Junaidi yang mewakili kepala dinas Achmad Kharisma membuka secara resmi pelatihan AMT bagi UMKM Tenant Inkubator Bisnis. Saat membuka pelatihan, Junaidi menyampaikan agar 30 Tenant yang telah dipilih mengikuti program pelatihan dan pendampingan ini agar memanfaatkan ksempatan sebaik-baiknya.

"Biasanya pelatihan yang diberikan berakhir di ruangan pelatihan saja. Sementara pelatihan yang diadakan tim inkubator bisnis merupakan pelatihan sekaligus pendampingan," ujar Junaidi.

Kata Junaidi, meski pelatihan di kelas sudah berakhir, namun peserta (UMKM Tenant) masih bisa berhubungan dengan tim inkubator bisnis. Tim akan mendampingi para tenant selama enam bulan ke depan.

"Tim akan turun ke lapangan untuk melihat sejauh mana materi pelatihan diterapkan oleh para tenant. Jika masih ada yang salah maka tim akan memperbaikinya, jika terkendala, maka tim akan mencarikan solusinya. Manfaatkan inkubator ini dengan baik karena tenaga pendampingnya adalah orang yang ahli di bidangnya," ujar Junaidi lagi. (*)

Pelatihan AMT Bagi Tenant Inkubator Bisnis Dimulai

| Sabtu | 23 Juni 2012 |

Inkubator Bisnis Entrepreneurship Center Unand bekerjasama dengan Dinas Koperasi, UMKM Provinsi Sumbar melaksanakan pelatihan bagi 30 UMKM Sumbar. Pelaku usaha yang ikut program inkubator bisnis (tenant) dari Universitas Andalas tersebut diberi pelatihan Achievement Motivation Training (Pelatihan Peningkatan Motivasi) yang disingkat AMT. Pelatihan tersebut dilaksanakan selama dua hari di Balai Diklat Koperasi Sumbar di kawasan Ulak Karang Padang, Sabtu-Minggu (23-24 Juni).

"Para Tenant  ini akan dilatih untuk mengenali diri dan penumbuhan motivasi dalam diri mereka agar lebih bisa berusaha mengembangkan usaha mereka dibanding saat ini. Amat diharapkan peran aktif para peserta demi tercapainya maksud dan tujuan diadakan pelatihan ini. Pelatihan merupakan awal dari pelatihan lanjutan yang diperlukan bagi pemberdayaan UMKM Tenant yang," ujar Ketua Munzir Busnia

Munzir menjelaskan bahwa para tenant ini dipilih sejak akhir April. Lalu, tim inkubator melakukan peninjauan ke lapangan sejauhmana kelayakan UMKM bersangkutan diikutkan dalam inkubator bisnis. "Akhirnya terpilih 30 UMKM yang diundang mengikuti pelatihan AMT ini," kata Munzir.

Kabid Pemberdayaan UMKM Dinas Koperasi, UMKM Provinsi Sumbar, Junaidi yang mewakili kepala dinas menyambut baik diadakannya pelatihan tersebut. "Kolaborasi dengan perguruan tinggi ini dilatarbelakangi karena mereka lah yang paling banyak tahu tentang, manajemen, ilmu bisnis, akuntansi. Sementara kami hanyalah memfasilitasi," ujar Junaidi.

Junaidi menyebutkan inkubator disini maksudnya hampir sama dengan inkubator bagi bayi prematur. Dengan kata lain, sebut Junaidi, usaha-usaha yang sudah ada dimasukkan pada program inkubasi agar tumbuh lebih baik. "Kita berharap setelah proses inkubasi ini ada peningkatan usaha peserta pelatihan. Dari mikro menjadi kecil dan seterusnya. Jadi mari sama-sama berniat ikhlas agar program ini sukses dan berdampak bagi usaha peserta program," kata Junaidi. (*)

Andre Rosiade, Peduli Kegiatan Keagamaan


| Sabtu | 23 Juni 2012 |

Andre Rosiade yang terkenal dengan Gerakan Nasional Ayo Jadi Pengusahanya itu ternyata juga peduli dengan masalah keagamaan. Hal itu terlihat dengan dukungan penuhnya terhadap acara khatam Quran yang diadakan oleh MDA-MDW Mesjid Al Mukminin Alang Laweh Padang.

Andre memberikan hadiah sepeda kepada terbaik I putra dan putri dari Lomba MTQ tingkat Khatam Al Quran ke-VII yang diselenggarakan oleh mesjid tersebut. “Saya memberikan dukungan terhadap kegiatan keagamaan ini karena apa yang dilakukan pengurus masjid adalah demi syiarnya agama Islam,” ujar Andre.

Andre berharap kegiatan keagamaan yang diadakan oleh MDA-MDW Mesjid Al Muhsinin bisa menyebarkan 'virus' gemar membaca Al Quran di tengah-tengah masyarakat. 

Andre berharap dengan gemarnya masyarakat membaca Al Quran, apalagi mendalaminya mereka tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu tsunami dan bencana gempa. "Mudah-mudahan kegemaran membaca Al- Quran dapat menjadi penolak segala bencana yang diisukan akan menimpa Kota Padang khususnya dan Sumatera Barat umumnya dan mengurangi eksistensi terompet pemanggil tsunami di sepanjang Pantai Padang. Karena para remaja telah asyik membaca Al Quran di mesjid atau rumah mereka masing-masing," ujar Andre.

Dalam kesempatan tersebut, Andre juga didaulat membuka acara MTQ Antar Juara Tingkat Provinsi Sumatera Barat. Lomba ini diadakan dalam rangka memasyarakatkan membaca Al Quran di tengah-tengah masyarakat. (*)

Hari Ini Pelatihan AMT Bagi Tenan Inkubator Bisnis

Pelaku UMKM dari berbagai kabupaten/kota di Sumatera Barat akan mendapat pelatihan AMT. Peserta adalah mereka yang terpilih dari perekrutan dan kunjungan lapangan yang dilakukan sejak April lalu. Pelatihan ini diadakan di Balai Diklat Koperasi Sumbar, 23-24 Juni 2012 oleh Universitas Andalas bekerjasama dengan Dinas Koperasi yang bersinergi dalam program inkubator bisnis.

"Hari ini pelatihan bagi tenan (pelaku UMKM yang ikut program inkubator bisnis) dimulai. Pelatihan rencananya akan dibuka oleh Kepala Dinas Koperasi, UMKM Provinsi Sumbar," ujar Kabid Pemberdayaan UMKM Dinas Koperasi, UMKM Provinsi Sumbar, Junaidi.

Junaidi yang mewakili kepala dinas, Achmad Charisma, mengatakan pelatihan AMT ini sedianya akan dilakukan selama lima hari. Namun, mengingat pesertanya adalah pelaku usaha mikro, dikhawatirkan mereka akan terpecah konsentrasinya karena lama berada di arena pelatihan, sementara dapur produksinya mungkin terganggu.

"Untuk tahap awal ini akan kita berikan pelatihan selama dua hari dulu. Setelah itu kita diskusikan dengan mereka apakah mereka sanggup melaksanakan pelatihan yang lebih lama. Kita kembangkan demokrasi dalam hal ini," ujar Junaidi. (zulfadli)

Akan Ada Tilawah Centre

| Jumat | 22 Juni 2012 |

Lomba MTQ Antar JuaraTingkat Sumatera Barat merupakan kegiatan yang telah dirancang lama. Latar belakang panggung yang megah telah dipersiapkan sebulan lalu oleh alumni Pondok Pesantren Gontor.

“Acara ini merupakan impian yang menjadi kenyataan. Impian untuk menggalakkan baca al quran di tengah-tengah masyarakat. Bagaimana bacaan tilawah yang indah dapat dinikmati masyarakat selain pertunjukan musik, rabab, saluang, kim dan sebagainya,” ujar Entizar SIQ, S.Pd.I, Med.

Alumnus Sekolah Tinggi Ilmu Quran dan Universitas Kebangsaan Malaysia ini mengucapkan terima kasih atas dukungan pengurus mesjid Al Mukminin, pengurus MDA-MDW Mesjid Al Mukminin, jajaran muspida terutatama kepada Ketua Umum Forum Pemuda Peduli Bersama, Andre Rosiade yang telah bersedia menjadi salah satu donatur acara. Ia berharap lomba tilawah antar juara ini ada kelanjutannya di masa datang sehingga dia menamakannya Lomba MTQ Antar Juara Tingkat Provinsi Sumbar I.

Disebutkan oleh Ketua Panitia Pelaksana bahwasanya Kamis (21/6) malam, latar belakang panggung tilawah itu sempat rubuh. Panitia ada yang terpana, ada pula yang menangis. Namun Entizar menyemangati mereka. "Biarlah bangunan yang menjadi latar panggung itu rubuh, asalkan jangan semangat kita mensyiarkan baca Al Quran yang runtuh," katanya sehingga para panitia pelaksana dibantu Forum Pemuda Peduli Bersama bahu membahu menengakkan bangunan itu kembali.

Selain itu Entizar juga berharap nantinya mesjid Al Mukminin menjadi semacam Tilawah Centre. Sehingga para mahasiswa dan alumni Sekolah Tinggi Ilmu Quran Sumatera Barat serta qori-qoriah bisa bersilaturahmi dan mendarmabaktikan ilmunya di sana. (*)

Alang Laweh Baralek Gadang


 | Jumat | 22 Juni 2012 |

Pengurus MDW-MDA Mesjid Al Mukminin Alang Laweh Padang mengadakan alek gadang. Mereka menyelenggarakan upacara penutupan Khatam Quran ke-7 dan Lomba Iqra, Jumat (22/3) malam. Acara penutupan dihadiri oleh Camat Padang Selatan, Lurah se-Kota Padang, Kapolsek Padang Selatan, Lurah Alang Laweh dan pengurus RT/RW di kawasan Alang Laweh Padang. Terlihat pula Ketua Umum Forum Pemuda Peduli Bersama, Andre Rosiade, beserta jajarannya mendukung penuuh acara tersebut.

Pada acara penutupan itu diumumkan para pemenang berbagai lomba sekaitan khatam quran tersebut. Nomor yang dilombakan adalah lomba MTQ tingkat iqra, lomba MTQ tingkat khatam quran dan lomba pawai ta’aruf MDA dan MDW tingkat Padang Selatan.

Pemenang lomba diumumkan oleh Ketua Forum Madrasah Kota Padang, Firdaus Ghani. Para pemenang tersebut adalah:
Terbaik I Putra Lomba Tingkat Iqra’ jatuh kepada Diego Primanda dengan nilai 88, Terbaik II dengan nilai 83 jatuh pada Revo Ramadhan, sementara Rahmat Yusran yang mengantongi nilai 80 sebagai terbaik III. Harapan I dengan nilai 81 diraih Fadil Mujahid dan Tito Azinal mendapat harapan II dengan nilai 79.

Sementara terbaik I tingkat Iqra putri diraih Azzahra Mardhatillah dengan nilai 81, terbaik IIWindi Yuliana memeroleh nilai 79, dan terbaik III jatuh pada Nada Khumaira yang bernilai 78. Harapan I Tiara Desfanda dan Silvi Aprillla meraih harapan II.

Terbaik I tingkat Khatam Quran diraih Fadil Pramudia dengan nilai 94, terbaik II Reza Swanda Putra yang memeroleh nilai 89, sementara Antoni Fernando harus  puas di tempat ketiga dengan nilai 87. Harapan I jatuh pada Dio Yudha yang bernilai 80. Rahmat Teguh yang punya nilai 79 mendapat harapan II dan harapan III Hidayat.

Terbaik I putri tingkat Khatam Quran didapat Fani Milenia Kota dengan nilai 89, terbaik II Suci Indah Mulia dengan nilai 83 serta Febri Wulandari meraih terbaik III dengan nilai 82. Harapan I dengan nilai 81 diberikan pada Cantika dan terbaik III Rara.

Fadil Pramudia dan Fani Milenia Kota berhak mendapat sebuah sepeda yang dijanjikan oleh Andre Rosiade, Ketua Umum Forum Pemuda Peduli Bersama.

Pemenang pawai taaruf diperoleh oleh MDA Mesjid Syukur Rawang, pemenang II TPA Mesjid Al Munawwarah Tarandam dan pemenang ketiga diraih TPA Al Islah Seberang Padang.

Penyerahan hadiah secara simbolis dilakukan oleh Andre Rosiade dan Camat Padang Selatan. Firdaus yang juga Ketua Pengurus MDA-MDW Mesjid Al Mukminin Alang Laweh sekaligus menutup acara lomba tersebut. (*)

Pituah Agamo Babahaso Minang (3)

Written By zulfadli on Jumat, 22 Juni 2012 | 14.37

Oleh: Mursal

Assalamualaikum Wr. Wb.

Batamu baliek sanak,

Kiniko wak kaji kadalam stek dih..
Banyak urang nan ngaku2 umat nabi, nan ngaku2 hamba Allah, tapi apo
nan dilakukan nabi, nyo tak lakukan. apo nan disurueh Allah nyo
lakukan tapi ndak sarupo nabi malakukan..
Apo hukum nabi sanak ?. apo pulo Hukum Allah sanak?.

Hukum Nabi tuh Bid'ah, apo bid'ah yaitu nan dikarajoan nabi ndak
dikarajoan dan ndak dikarajoan nabi dikarajoan..

Baa nabi sholat sanak ?
apo nan diadokan nabi dlm sholat ?
adokan tuhan nan lain selain Allah ?
apo dalam haditsnyo tuntutlah ilmu dari ayunan sampai liang kubur (mati).
ilmu apo nan disurueh tuntut sampai model tuh bana ?
tantulah ilmu sholat, jadi maksud hadits tadi tuntutlah ilmu sholat
itu sampai kita mati dalam sholat ?. lai bakarajoan sanak ? kalau
indak baa, berarti wak cuman ngaku2 barukan ?
Nabi dlm sholatnya berjumpa sama Allah, adakah manusia hidup2 bisa
menjumpaiNya, coba pikirkan!

Hukum Allah itu jangan umpamakan dia dengan sesuatu barang apa pun
yang ada dibumi dan langit.
Ketika kita mengucap dua kalimah syahadat, kita sudah bersumpah untuk
mengesakannya, dengan ucapan Allahu Akbar yang wajib kita lakukan 5x
sehari semalam sesuai waktu yang telah ditentukan (Fardhu).
Ketika suara azan terdengar, apakah kita masih melakukan pekerjaan
lain selain bergegas menunaikan sholat ?, kalau msh ado baa jo sumpah
nan lah wak lakukan.
baduto atau engkar janjikah ?.

cubo ranuangkan stek sanak, apo surek nan patamo turun, baa kok dalam
alqur'an surek patamo tuh surek alfatihah.

Cieklai sanak, baa kok ditakbir itu kito baco Allahu Akbar, pado hal
banyak namo suci nan lainnyo..

Baa kok salam itu kito baco duo kali ?, pado hal salam itu harus
dijawek, lah ado tadanga jaweknyo dek sanak.. pikiekanlah dih, ilmu
iko kalabiehannyo hanyo pikie mamikie..

sagiko dulu sanak, kok ado nan salah itu dari
kito dan kito mohon diampunkan sanak..Mokasih sanak Wassalam.

16 Utusan Balai Diklat Koperasi Jatim Berkunjung ke Sumbar


| Rabu |  20 Juni 2012 |

Sebanyak 16 orang dari UPTD Balai Diklat Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur berkunjung ke Sumbar. Senin (19/6), rombongan yang dipimpin oleh kepala balai, Anang Marsudi, mampir di Balai Diklat Koperasi Sumbar.

“Kami datang ke Sumbar sebagai balasan atas kunjungan yang dilakukan oleh balai diklat koperasi daerah ini tahun lalu. Kami juga ingin share pengalaman dan program yang bisa dikembangkan oleh kedua balai nantinya,” ujar Anang.

Kepala UPTD Balai Diklat Koperasi Sumbar, H. Erman, tentu saja menyambut gembira kedatangan koleganya dari ujung Timur Pulau Jawa tersebut. Erman kepada Singgalang mengatakan kedatangan Anang dan rombongan rupanya telah mereka persiapkan jauh hari. Terbukti dengan pola kedatangan dan acara mereka yang terprogram.

“Mereka menggunakan biro perjalanan wisata. Sehingga jadwal acara mereka selama di Sumbar  telah tertata dengan baik. Segan kita rasanya kurang bisa melayani mereka sebaik mereka menerima kedatangan kita tahun lalu ke Jatim,” ujar Erman.

Senin siang, rombongan dari Jatim tersebut dibawa berkunjung ke Koperasi Serba Usaha (KSU) Kenangan di Jati Selatan, Kota Padang. “Mereka kita bawa ke sana karena koperasi yang dipimpin oleh Hj. Elly Y. itu termasuk dalam kategori sehat. Koperasi itu bisa meminjamkan anggotanya hingga Rp50 juta,” urai Erman.
Selasa hingga Rabu, rombongan berdarmawisata ke sejumlah daerah di Sumbar. Bagaimana perjalanan mereka ke tempat itu belum bisa diketahui karena pimpinan rombongan yang coba Singgalang kontak sulit dihubungi. (zulfadli)

Unand dan Dinas Koperasi akan Berdayakan 30 UMKM Sumbar

| Jumat | 22 Juni 2012 |

Dinas Koperasi, UMKM Provinsi Sumbar dan Universitas Andalas bekerjasama memberdayakan UMKM Sumbar. Mereka telah merekrut 30 UMKM dari berbagai kabupaten/kota di daerah ini. UMKM terpilih akan diikutkan dalam program pendampingan hingga akhir Desember 2012.

“April lalu kami telah merekrut UMKM. Bulan Mei ditetapkan 30 UMKM yang bakal kita dampingi dan Juni ini kita mulai rangkaian pelatihan bagi mereka. Pelatihan perdana dilaksanakan 23-24 Juni. Mudah-mudahan lewat inkubator bisnis tersebut, kita bisa menambah jumlah usaha yang berkembang dengan baik,” urai Kadinas Koperasi, UMKM Sumbar, Achmad Charisma pada Singgalang.

Menurut Achmad, program inkubator bisnis merupakan upaya Kementerian Koperasi dan UKM mengikutsertakan perguruan tinggi dalam memberdayakan UMKM di daerah-daerah. Program yang sama telah diluncurkan pada 2002 dengan UKM binaan inkubator bisnis (tenan) yang bergerak di bidang logam. Pada 2006 tenannya UMKM di bidang peternakan dan 2012 untuk UMKM yang bergerak di usaha makanan.

Sementara Kabid Pemberdayaan UMKM Dinas Koperasi, UMKM Sumbar, Junaidi menambahkan, para tenan akan diberi serangkaian pelatihan dan perkembangan usaha mereka akan dimonitor.

“Bahkan kita akan melakukan peninjauan langsung ke tempat usaha pelaku UKM untuk melihat sejauhmana mereka mengaplikasikan materi pelatihan. Kita akan terus dampingi dan bimbing mereka dari segi manajemen usaha dan perbaikan kualitas produk. Dengan demikian, mereka diharapkan bisa naik kelas dari usaha mikro ke usaha kecil, dari usaha kecil ke menengah dan selanjutnya,” kata Junaidi. (zulfadli)

(Diterbitkan di Harian Singgalang Edisi Jumat 22 Juni 2012 pada halaman C-25)

PB Muara Panas vs PB Al Munawarrah Siteba Imbang

Written By zulfadli on Senin, 18 Juni 2012 | 11.29

| Senin | 18 Juni 2012 |

Tim Bulutangkis dari Muara Panas, Kabupaten Solok, beranjangsana ke Kota Padang, Sabtu (16/6). Mereka membalas kunjungan PB Al Munawarrah Siteba ke daerah mereka awal Mei lalu. Rombongan dipimpin Yuhelmi Pono Kayo.

“Kami datang ke Padang untuk membalas silaturahmi dari kawan-kawan di Padang beberapa waktu lalu. Terima kasih atas sambutannya yang penuh persa habatan ini, hingga mengalahkan panasnya Padang,” ujar pria yang akrab dipanggil ketua atau Pono tersebut.

Pono yang datang bersama 15 pemainnya disambut Ketua PB Al-Munawwaroh, H. Yo Amran Johan bersama sekretarisnya H. Ali Amran. “Yo bakandak an den, batunggu bana kadatangan den (Apa benar saya ditantang. Ditunggu betul kedatangan saya),” ujar Pono sambil tertawa ketika menerima uluran tangan Yo Amran.

Pada pertemuan empat pasang di Hall PPLP Sumbar, Andi cs dari Padang sukses menggulung Anto cs (Muara Panas). Sementara Fadrizal cs (Muara Panas) dapat menahan gempuran pasangan Esa (Padang).
Kendati telah berumur mendekati 70 tahun, Fadrizal bisa mengimbangi permainan lawan yang lebih muda. Pukulan backhandnya hampir sama kuat dengan forehand. Kelincahannya melangkah pun patut dipujikan. Permainan berakhir seri, 1-1.

Sedangkan Zulfikar cs menang mudah dari Bob/Pos (Muara Panas) dan dua pertandingan berikutnya kembali seri. Pono yang berpasangan dengan mantan walinagari Muara Panas, Payung Putih meski sedikit susah payah berhasil memperdaya Yo Amran cs. Pertandingan antar para ketua ini terbilang panas dan seru. Aneka teknik permainan bugih lamo mereka perlihatkan.

Bila lawan tak dapat mengembalikan bola apalagi tidak bisa mengejar cock, maka sindiran hingga cemoohan akan bersahutan.  Sementara di partai terakhir, Muara Panas kembali menang dari lewat Ujang cs. Kedudukan berakhir sama kuat masing-masing menang lima kali, seri tiga kali. (zulfadli)

Keluarga Besar Azwir Bantu Ponpes Malalo

| Senin | 18 Juni 2012 |

Keluarga Besar Fungsionaris DPP Partai Golkar, HM Azwir Dainy Tara dan anak-anaknya, menunjukkan kepedulian terhadap pendidikan.

Azwir, Bonny dan Donny mengucurkan bantuan pem bangunan Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah (PPTI) Malalo, sebesar Rp15 juta. Masing-masingnya menyumbang Rp5 juta.

“Kegemilangan PPTI dulunya dengan jumlah santri mencapai ribuan orang, hendaknya tidak menjadi sejarah saja. Saat ini, banyak anggaran yang dapat dimanfaatkan, baik APBN, APBD ataupun dana-dari perantau. Jika kita semua memiliki kesadaran, maka generasi emas akan kembali lahir dari ranah Minang ini,” tutur Azwir usai menghadiri peringatan Isra’ Mi’raj di komplek pendidikan setempat Sabtu, (16/6).

Menurut Azwir, bantuan itu diberikan untuk mendukung biaya pembangunan yayasan pendidikan yang didirikan sejak 1930 itu. Azwir mau membantu karena PPTI termasuk bukti kehebatan dunia pendidikan Sumatra Barat, bahkan mungkin di nusantara pada zamannya.

Kepala PPTI, Izzuddin Dt Panduko Nan Basa sangat menghargai kepedulian Azwir Dainy Tara terhadap pesantren tersebut. Dia pun menyebutkan bahwa pesantren yang dipimpinnya berhasil meraih prestasi nilai UN tertinggi di bidang keagamaan, se-Tanah Datar itu.

“Wakil rakyat dari pusat, hanya pak Azwir satu-satu yang terus peduli dengan masyarakat. Kepedulian beliau dengan membantu biaya pembangunan lokal baru, membuat plong hati masyarakat karena kesempatan putra-putri mereka untuk sekolah terbuka lebar,” tutur buya itu.

Selanjutnya, Azwir dan Donny Tara juga mengunjungi komplek rumah gadang di Jorong Nagari, Kenagarian Sumpur. Di sela-sela kunjungannya, Azwir menyatakan akan mendukung upaya pelestarian heritage (cagar budaya) di jorong yang sangat indah itu.

Tak hanya itu, Azwir ikut berpartisipasi membangun jalan swadaya sepanjang 1,5 kilometer dalam bentuk material semen. “Keaslian simbol dan sejarah Minangkabau yang ada di jorong ini merupakan kekayaan yang tak ternilai. Untuk itu, sudah selayaknya pemerintah bahu-membahu menjaga kelestarian kampung yang pernah menjadi pesanggrahan raja Aditiyawarman dahulu kalanya,” tutur Azwir. (zulfadli)

(Diterbitkan di Harian Singgalang Edisi Senin 18 Juni 2012 pada halaman C-25)

Golkar Harus Selamatkan Bangsa

GONJANG ganjing siapa bakal calon Presiden RI mendatang masih terus bergulir. Walaupun masa Pemilu Presiden masih lama, namun beberapa partai sudah mulai mengapungkan nama calon yang mereka unggulkan.

Kondisi ini juga membuat nuansa politik mulai memanas. Satu sama lain kandidat tampaknya masih berusaha menumbuhkan pencitraannya masing-masing di tengah masyarakat. Isu-isu politik hitampun terus mewarnai pesta demokrasi yang akan dilaksanakan tahun 2014 mendatang

DR. HM Azwir Dainy Tara
Aburizal Bakri misalnya. Namanya sudah disebut Partai Golkar yang ia pimpin untuk menjadi bakal calon ‘Indonesia Satu’ pada 2014-2019. Namun dia terus saja mendapat ‘goyangan’. Mantan Menko Perekonomian ini dituduh sebagai biang semburan lumpur Sidoarjo. Benarkah demikian?

Dalam berbagai literatur dan buku-buku serta diperkuat dengan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap atau inkracht dari  pengadilan terkait Lumpur Sidoarjo, bahwa semburan lumpur panas Sidoarjo disebabkan fenomena alam.  Baik secara perdata maupun pidana, semua tuduhan itu ternyata tidak terbukti.

HM Azwir Dainy Tara, fungsionaris Pusat Partai Golkar meminta agar semua pihak dapat berpikir secara yuridis proporsional, jernih dan tidak memaksakan untuk mengadili serta menyudutkan perusahaan dan keluarga besar Bakrie dalam kasus lumpur panas Sidoarjo hanya atas dasar ilusi-ilusi politis yang tidak adil bahkan menyesatkan.

Negara Indonesia adalah negara hukum yang menjunjung tinggi tritunggal (triad) gagasan tentang hukum (the idea of law) yaitu kepastian hukum (legal certainty), keadilan (justice) dan kemanfaatan (utility)-(radbruch, 1932).

Semburan Lumpur Sidoarjo Fenomena Alam

Bukankah semburan lumpur Sidoarjo telah dinyatakan sebagai fenomena alam. Prof. Dr. Jimly Asshidiqie, S.H., mantan Ketua Mahkamah Konstitusi dalam bukunya “Hukum Tata Negara Darurat” (2007) juga menyebutkan bahwa semburan lumpur panas merupakan bencana alam yang akhirnya memang terbukti setelah melewati proses hukum baik perdata ataupun pidana. Bencana itu memang menimbulkan banyak korban harta dan lingkungan dengan segala dampak sosialnya.

Namun demikian, ujar anggota Komisi VII DPR-RI ini, bukan berarti keluarga Aburizal Bakrie lepas tangan. Mantan Menko Kesra RI itu bukan pengusaha yang tak beretika. Bahkan dia tak keberatan mengeluarkan uang keluarga Bakrie triliunan rupiah untuk urusan penanganan sosial lumpur Sidoarjo. Jangankan untuk musibah lumpur Sidoarjo, Ical juga suka sekali membantu masyarakat yang membutuhkan.

Aburizal Bakrie beserta keluarganya sangat peduli dengan masalah sosial, termasuk persoalan lumpur di Sidoarjo. Ical, panggilan Aburizal Bakrie, sangat santun kepada orangtua dan selalu menerima saran demi kebaikan.

Pesan bunda adalah “perintah”
Ada pesan bundanya yang dia patuhi sebelum persoalan lumpur panas Sidoarjo dibawa ke ranah hukum. “Kalah atau menang di pengadilan, kalian harus membantu masyarakat terdampak lumpur Sidoarjo. Mereka butuh bantuan kalian. Salah atau tidak salah kalian, bagilah rezeki yang kalian terima dari Allah kepada mereka,” ujar ibunda Ical kala itu.

Itulah “perintah” ibundanya Roosniah Bakrie untuk Ical, Roosmania, Nirwan Dermawan dan Indra Usmansyah setelah lumpur Sidoarjo menyembur.

Bagi Ketua Umum DPP Partai Golkar ini, pesan itu adalah perintah yang tak bisa ditolak. Semuanya dia turuti, meski secara hukum bukanlah tanggungjawab mereka. Apalagi dalam struktur kontraktor pelaksananya nama Ical tidak ada.

Namun demikian hujatan terus saja terjadi, termasuk kepada seluruh keluarganya. Setelah namanya disebut untuk menjadi Calon Presiden RI periode 2014-2019, hujatan semakin menggelinding. Momen musibah lumpur Sidoarjo justru dijadikan isu politik negatif menjatuhkan Partai Golkar. Rakyat Indonesia bukan lagi orang bodoh. Isu itu justru nenambah popularitas Aburizal Bakrie di tengah masyarakat.

Golkar harus selamatkan bangsa
Partai Golkar, sebut Azwir, bukan partai ‘serakah’. Partai berlambang beringin sudah berpengalaman mengurusi negara dan terus berbuat untuk masyarakat. Partai Golkar ingin mengembalikan khittah bangsa Indonesia yang sedang terpuruk saat ini.

Korupsi marak dimana-mana. Setiap hari muncul di layar kaca para koruptor yang mulai tertangkap satu persatu. KPK tentu akan terus menelusuri para ‘kucing air’ itu. Lagak mereka ke masyarakat menyatakan “korupsi No”, tetapi ternyata dia adalah kuciang aia yang terus saja menggerogoti dana negara.
Masih banyak lagi para petinggi partai tertentu dan pejabat yang sedang diincar KPK. “Kita semua berharap agar borok-borok itu terkuak semua,” kata Azwir.

Salah menempatkan kader?
Terjadinya korupsi, kolusi dan nepotisme adalah akibat cenderung salah dalam menetapkan kader, baik di eksekutif maupun legislatif. Sosok pemimpin itu harus  mapan secara finansial maupun pengalaman agar tidak terjadi bak pepatah minang awak haus niro disandang. Artinya, belum mapan finansial tapi sudah mengurusi dana yang begitu besar. Mana mungkin tak akan terpakai.

Diperparah lagi oleh akibat minimnya pengalaman, dia tak tahu cara mengurusinya, namun karena memiliki kekuasaan dan terkarbit jadi pemimpin. Belum lagi akhlak dan budi pekerti sangat menentukan dalam tatanan kehidupan agar tak serakah.  “Itulah yang terjadi saat ini sebagai akar munculnya budaya korupsi di negara ini,” kata Azwir Dainy Tara.

Kondisi itu tak bisa dibiarkan berlarut larut. Rakyat ini akan menjadi lebih sengsara jika tak segera diperbaiki.

Partai Golkar harus bertindak dan berbuat. Bangsa ini harus diselamatkan. Membangun bangsa harus telaten, tegas dan cepat. Semua hanya bisa dilakukan oleh sosok yang memiliki finansial dan berpengalaman. “Jangan serahkan suatu pekerjaan kepada yang bukan ahlinya, jika bukan dikerjakan oleh ahlinya maka tunggu saja kehancuran,” ujar Azwir Dainy Tara yang telah 3 kali berturut turut terpilih menjadi anggota DPR-RI.

Kaya finansial dan pengalaman
Bagi Ical, jika Allah mengizinkan dia menjadi presiden yang didukung rakyat Indonesia, finansial bukan lagi tujuannya. Ical termasuk orang terkaya di Asean. Pengalamannya juga  tak diragukan lagi.

Dia memiliki manajemen handal, sehingga usaha peninggalan keluarga berkembang pesat. Bahkan Ical sukses mengemban amanah sebagai Menko Kesra. Justru itulah Aburizal Bakrie pantas menjadi Presiden Indonesia. “Semoga harapan ini tercapai,” kata Azwir mengakhiri. (adv)

(Diterbitkan di Singgalang edisi Senin 18 Juni 2012 pada halaman A-12)

Azwir Dukung Penuh Kegiatan LIPI di Sumbar

Written By zulfadli on Jumat, 15 Juni 2012 | 01.45

| Jumat | 15 Juni 2012 |

Anggota Komisi VII DPR, HM. Azwir Dainy Tara bakal mendukung setiap kegiatan LIPI yang berbasis riset dan teknologi (ristek). Azwir merasa satu tujuan dengan LIPI, karena memang memiliki orientasi peningkatan kesejahteraan rakyat melalui Kerukunan Usaha Kecil Menengah Indonesia (KUKMI).

“Saya setuju dan mendukung jika anggaran untuk program ristek pada APBN sebesar Rp4,3 triliun dinaikkan menjadi Rp20 triliun di 2013. Salah satu yang dapat meningkatkan kesejahteraan UKM, dengan pengenalan dan penerapan iptek secara langsung,” tegas Azwir.

Bentuk nyata dukungan tersebut diperlihatkan Azwir kala menghadiri gelar diseminasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang digelar LIPI di Hotel Mangkuto Payakumbuh, Kamis (14/6). Diseminasi tersebut merupakan kerjasama LIPI dengan Fakultas Peternakan Universitas Andalas.

Sekretaris Utama LIPI, Djusman Sajuti menyebutkan, lembaga tersebut juga melakukan diseminasi iptek pada berbagai daerah di Sumbar dalam rangka membangkitkan perekonomian pasca gempa dengan pemberian bantuan modal teknologi kepada UKM.

“Beberapa kegiatan pemanfaatan iptek dilakukan di sejumlah daerah. Kegiatan tersebut meliputi budidaya pisang, pengembangan usaha arang tempurung kelapa dengan melibatkan perguruan tinggi negeri dan swasta,” tutur Djusman, putra Silungkang.

Dalam diseminasi itu yang mendapat perhatian lebih adalah pengetahuan prebiotik pakan terhadap peternak ayam. Guru besar Fakultas Peternakan Prof. Endang Purwati memberikan pengetahuan prebiotik pakan terhadap petani ayam ternak.

Prebiotik yang memakan waktu tiga tahun penelitian hingga pemutakhiran itu, dikatakannya dapat menurunkan kandungan kolesterol dalam daging dan telur ayam.

“Prebiotik Edicoccus Pentosaceus (EP) yang terbuat dari susu kerbau yang dibekukan (dadih), berfungsi sebagai bakteri baik yang juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan sebagai anti diare pada manusia,” jelasnya.

Menurut Endang, prebiotik tersebut dimanfaatkan peternak ayam potong anggota Koperasi Serba Usaha Mitra Alumni Utama di Payobasung Payakumbuh. Mereka dapat bantuan dana dari program Iptekda LIPI.
“Kendala mesin untuk memperbanyak prebiotik, Alhamdulillah terselesaikan berkat bantuan dari Pak Azwir senilai Rp13 juta. Mesin ini tidak untuk fakultas, tapi memproduksi prebiotik kebutuhan suplemen pakan unggas,” terangnya. (zulfadli)

Pijat, Bekal bagi Kelayan PSBN

| Jumat | 15 Juni 2012 |

Kelayan atau penderita cacat netra di Panti Sosial Bina Netra (PSBN) Tuah Sakato, Kalumbuk Padang mendapat berbagai keterampilan. Selain untuk hidup sehari-hari, mereka juga dibekali keahlian yang bisa jadi mata pencaharian setelah terminasi (tamat) dari panti.

“Pijat merupakan satu diantara keahlian yang kami ajarkan di PSBN. Sejak tahun pertama, mereka sudah diajarkan ilmu anatomi tubuh manusia. Setelah itu, diajarkan teknik memijat oleh instruktur yang terdiri dari Arifin Daulay, Nurmiwati, Elimarnis dan Andry Yasmin Yaswel. Tahun ketiga, kelayan diajarkan pula pijat segmen untuk penanganan penyakit,” ujar Kepala UPTD PSBN Tuah Sakato, Heni Yunida pada Singgalang, kemarin.

Kelayan yang sudah bisa memijat, secara bergiliran piket di Kelompok Usaha Bersama (KUBE). Mereka inilah yang menangani orang-orang yang datang ke KUBE untuk dipijat, lulur atau shiatsu.

Tamu Singgalang, teknisi mesin CTP, Dedy Lazuardi pernah merasakan pijatan kelayan PSBN. Dia kelelahan karena harus berangkat pagi dari Medan, sementara malamnya kurang tidur pula, hingga seperti orang kedinginan. (zulfadli)

Produsen Rendang Bentuk Asosiasi

| Jumat | 15 Juni 2012 |

Pelatihan peningkatan kualitas makanan daerah yang diselenggarakan Dinas Koperasi, UKM Sumbar,
berakhir dan ditutup secara resmi oleh Kepala Dinas Koperasi, UMKM Sumbar diwakili Kepala Balai Diklat Koperasi Sumbar, H.Erman.

“Pelatihan ini kita tujukan untuk meningkatkan kualitas makanan daerah terutama rendang yang digadang-gadang oleh CNN sebagai makanan terlezat se-dunia. Kita harus bisa memanfaatkan momen ini sebagai peluang bisnis,” ujar Erman.

Menurut Erman, pelatihan tersebut dipersiapkan jauh hari, agar mendatangkan hasil optimal bagi peningkatan kualitas rendang yang diproduksi oleh usaha mikro, kecil dan menengah di ranah Minang. Pemateri yang ahli di bidangnya diundang untuk memberi wawasan dan membagi pengalamannya kepada penghasil rendang dari berbagai kabupaten/kota di Sumbar.

Diantaranya Eldawati, produsen rendang yang telah merasakan buah manis berbisnis rendang di bawah bendera Kokoci. Dalam pelatihan itu, Elda membagi kiat membuat rendang yang baik. Mulai dari pemilihan bahan, penanganan bahan, mengolah, memasak hingga pengemasan dan pemasarannya.

“Saya mau berbagi dengan produsen rendang lainnya. Makin banyak yang bisa membuat rendang yang baik dan benar, kelezatan rendang itu benar-benar terasa. Dengan banyaknya produsen rendang, saya pun bisa bermitra dengan mereka dalam memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat,” urai Elda.

Instruktur lainnya adalah Zubir. Doktor yang aktif di MUI Sumbar itu memberikan materi tentang sertifikasi produk. Sementara Silvia yang menyajikan higienitas dan ketahanan produk dari Baristan Sumbar, Arismen dari Mahkota dengan materi kiat pemasaran produk.

Kemudian Dharma Surya, dosen UNP yang sudah belasan tahun malang melintang membina UKM Sumbar lewat peningkatan kemasan. Dharma telah banyak membantu pembuatan merek, label hingga kemasan. Ia mengaku telah menginspirasi banyak UKM yang sukses saat ini.

Menurut Dharma, lewat lembaga Vi Desain dan Unit Pembinaan Industri Kecil (UPIK), dia sudah merancang kemasan bersama bagi produk yang sama atau sejumlah produk bagi suatu daerah. Semisal Padang Panjang, Kota Sawahlunto, Agam dan daerah lainnya.

“Sejak awal, saya ingin UKM di Sumbar ini punya kemasan bagus, menarik hingga punya daya tarik yang mampu meningkatkan pemasaran produk tersebut,” ujar Dharma.

Bentuk asosiasi
Peserta pelatihan dari Tanah Datar, Syahrul Tanur kepada Singgalang menjelaskan, sebanyak 28 peserta pelatihan peningkatan kualitas makanan khas daerah di Grand Malindo Bukittinggi itu, membentuk asosiasi. Mereka bergerak cepat dan ingin memberi kejutan kepada dinas.

“Hainibar Bulianis yang memberi kesan dan pesan menyebutkan perihal pembentukan asosiasi ini. Kami menamakannya Asosiasi Rendang dan Makanan Khas Daerah,” ujar Syahrul Tanur yang mengaku senang bisa memberi kejutan tersebut pada acara penutupan pelatihan.

Syahrul yang didaulat menjadi ketua asosiasi itu berjanji akan secepatnya ke notaris untuk membuat akta pendirian asosiasi. Kepengurusan asosiasi itu adalah, Ketua; Syahrul Tanur (Tanah Datar), Wakil Ketua; Diki Yuniandre (Bukittinggi), Sekretaris; Linda Media (Padang) dan Bendahara; Hainibar Bulianis dari Kota Solok.

Pengurus bertekad secepatnya mengadakan pertemuan. Mereka tidak ingin kesempatan emas ini terbuang percuma. “Bahkan Hainibar mengusulkan agar ada wakil asosiasi yang pergi ke setiap iven pameran,” ujar Syahrul.

Sekaitan terbentuknya asosiasi tersebut, Kepala Dinas Koperasi, UMKM Sumbar, Achmad Karisma berharap asosiasi bisa mengakomodasi pengusaha rendang, sehingga ke depannya bisa meningkatkan kualitas produknya, bisa membuat paten produk khas masing-masing, dan bisa menembus pasar ekspor.(zulfadli)

Sukses, Gelar Perdana Produk TPKU

Written By zulfadli on Senin, 11 Juni 2012 | 00.37

Kegembiraan terlihat dari wajah-wajah pejabat pemerintahan, tokoh masyarakat dan warga yang menghadiri pembukaan gelar produk Tempat Praktik Keterampilan Usaha (TPKU) di Pondok Pesantren Nurul Ikhlas, Panyalaian, Kecamatan X Koto, Tanah Datar, Senin (4/6).

Kegembiraan sekaligus bangga mendapat kehormatan menggelar produk TPKU yang pertama kali sejak program penumbuhan wirausaha baru lewat pendidikan di pedesaan dan pondok pesantren digulirkan sejak 2006. “Kita bangga bisa menggelar pameran produk TPKU se-Indonesia di Sumbar. Mengingat Sumbar terpilih sebagai tuan rumah pertama setelah menyisihkan 1.109 unit TPKU di  Indonesia,” kata Kepala Dinas Koperasi, UMKM Sumbar, Achmad Charisma.

Gubernur Irwan Prayitno mengapresiasi kepercayaan Kementerian Koperasi dan UKM terhadap Sumbar untuk menyelenggarakan pameran produk TPKU se-Indonesia.
Gubernur menegaskan, sungguh tepat kementerian memilih Sumbar, sebab orang-orang Sumbar terlahir dengan jiwa entrepreneur. Dengan sedikit sentuhan saja dari kementerian dan jajarannya diharapkan mereka termotivasi dan sukses menjadi pelaku wirausaha.

Gubernur mengatakan, masyarakat Sumbar menyambut program-program kementerian telah membantu daerah dalam upaya pengentasan kemiskinan. Program pemberdayaan koperasi dan UKM merupakan cara efektif dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat di ranah Minang.

Menteri Koperasi dan UKM, Syarifuddin Hasan menyatakan, kementerian menghargai Sumbar karena membantu menyukseskan program-program kementerian. Apalagi Sumbar telah membentuk dinas tersendiri yang dinamai sama dengan kementerian.

Bahkan pojok Sumbar merupakan stand yang meriah di pusat pemasaran produk UKM yang dibuat kementerian. “Semoga apa yang dilakukan Sumbar dan Pondok Pesantren Nurul Ikhlas bisa memberikan inspirasi dan motivasi bagi daerah dan pondok pesantren lain di Indoensia,” ujar Syarifuddin.

Lancar dan Sukses
Pameran produk TPKU yang bertemakan, Melalui Gelar Produk TPKU Kita Bangkitkan Jiwa Wirausaha di Kalangan Siswa pada Lembaga Pendidikan yang Mandiri serta Berdaya Saing dilaksanakan berbagai kegiatan.

Kegiatan tersebut, berupa display produk TPKU 2012 yang menampilkan produk karya siswa lembaga pendidikan peserta program TPKU.
Kemudian bimbingan teknis pengembangan usaha TPKU bagi dinas yang membidangi koperasi dan UKM serta pengelola TPKU se Indonesia, pemberian award pada stand dan pengelola TPKU terbaik, penyerahan surat keterangan bantuan sosial program TPKU.

Yang tak kalah pentingnya, pelaksanaan diklat terpadu di Bukittinggi dan Padang yang diikuti 300 peserta dari unsur pemuda, pelajar, mahasiswa, mantan pekerja/magang luar negeri dan pengurus koperasi se-Sumatra Barat.

“Enam pelatihan kerjasama kementerian bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan KUKMI itu bermuara pada penumbuhan wirausaha baru. Alhamdulillah, semua kegiatan lancar dan mendapat apresiasi menteri. Animo peserta pameran pun sangat tinggi, sudah 26 peserta TPKU yang mendisplay produknya menjelang pembukaan. Kesuksesan ini adalah kesuksesan kita semua,” kata Achmad. (adv)



(pariwara yang ditulis Zulfadli di Harian Singgalang edisi Rabu 6 Juni 2012, di halaman A-8)

KUKMI Dukung Pengembangan Koperasi dan UKM Sumbar

Koperasi sebagai soko guru perekonomian Indonesia, mendapat perhatian lebih dari Ketua DPP Kerukunan Usahawan Kecil dan Menengah Indonesia (KUKMI), DR. HM. Azwir Dainy Tara. Anggota Komisi VII DPR RI masa bhakti 2009-2014 tersebut, ingin menjadikan koperasi dan UKM berkembang lebih baik. Bahkan di hadapan para pengurus KUKMI se-Sumbar dan Kerapatan Adat Nagari Danau Kembar, Azwir meminta pengurus KUKMI fokus untuk berkoperasi. “Bentuk koperasi secepatnya. Koperasi bentukan KUKMI harus ada di kabupaten/kota di Sumbar. Kalau perlu di tiap kecamatan,” ujar Azwir bersemangat.

Harapan Azwir didasarkan pada fakta ketika Indonesia dilanda krisis, justru yang eksis adalah koperasi yang beranggotakan pelaku UKM, sementara pengusaha besar rontok diterpa badai krisis tersebut. Kalaupun ada yang bertahan, ditengarai berusaha ‘melarikan’ modalnya ke luar negeri.
Lagi pula, kata Azwir, ke depan yang akan mendapat bantuan permodalan adalah koperasi dan yayasan.

“Perkuatan permodalan bukan lagi diberikan kepada perorangan, tapi koperasi. Saya tahu persis karena ikut dalam tim pembahasan revisi UU 25 tahun 1992 tentang perkoperasian,” jelas Azwir.
“Bahkan, Rp30 miliar dana daerah pemilihan bagi masyarakat di daerah asal pemilihan saya, akan dibagikan dalam bentuk program pemberdayaan. Jadi manfaatkanlah kesempatan ini sebaik mungkin, segera bentuk koperasi. Karena pada hakikatnya koperasi melatih orang/anggotanya untuk punya harga diri,” Azwir menambahkan.

Saking semangatnya Azwir memotivasi para pengurus KUKMI untuk berkoperasi, anggota Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar tersebut bertekad akan melantik langsung para pengurusnya. Azwir pun berjanji memfasilitasi dan memberikan bantuan apabila ada kendala dalam pembentukan koperasi itu.
Azwir berjanji bakal memperbanyak kerjasama dengan Kementerian Koperasi dan UKM serta Dinas Koperasi Sumbar untuk membina koperasi di lingkungan KUKMI Sumbar. Ke depan, KUKMI akan memperbanyak pelatihan perkoperasian.

“Pelatihan perkoperasian bagi koperasi pemuda di Sumatra Barat bekerjasama dengan Kementerian Koperasi dan UKM, merupakan upaya nyata KUKMI ikut menyukseskan gerakan koperasi. “Saya telah perintahkan kepada DPD KUKMI agar ikut memeriahkan dan menyukseskan kegiatan Kementerian dan Dinas Koperasi. Ini bentuk kepedulian kami terhadap koperasi dan UKM Sumbar,” tegas Azwir Dainy Tara.

Telah berbuat
Gayung bersambut, kata berjawab. Harapan Azwir langsung ditanggapi oleh pengurus KUKMI. Mereka menyampaikan kegiatan-kegiatan setelah beberapa bulan dilantik sebagai pengurus. Dari sekian banyak laporan itu, Azwir terkesan dengan apa yang dilakukan pengurus KUKMI Kota Solok, Kabupaten Solok dan Kota Pariaman.

Ketua DPD KUKMII Kota Solok, Suwendi menginformasikan bahwa dia dan kawan-kawan telah berhasil menjembatani produsen karak kaliang untuk mendapat perkuatan permodalan. Berkat rekomendasi dan kontak dengan pejabat BRI Kota Solok, pengusaha tersebut mendapat kucuran dana Rp300 juta.
Kepada Singgalang, Suwendi menjelaskan, dana sebesar itu digunakan untuk memodali pegawai pengusaha karak kaliang agar bisa berproduksi sendiri. Mereka membentuk semacam klaster industri makanan ringan (karak kaliang) di Ampang Kualo Kota Solok.
“Kita bangga ada produsen karak kaliang di Kota Solok. Makanan yang merupakan ikon Kota Bukittinggi ini, untuk taste (rasa) tertentu, toko oleh-oleh di Bukittinggi dipasok oleh Kota Solok.

Mendapat laporan seperti ini, Azwir Dainy Tara, menyatakan pujiannya secara langsung. “Baru enam bulan KUKMI ada di Sumbar, sudah terlihat gebrakannya. Apalagi, kalau sudah enam tahun?” kata Azwir.

Suara Golkar Suara Rakyat
Hal penting lainnya yang diingatkan Azwir kepada pengurus KUKMI, jika telah berbuat bagi masyarakat, berdayakan masyarakat, maka masyarakat akan merasakan dampak keberadaan KUKMI. Mereka akan memberikan penilaian lebih kepada KUKMI. Penilaian tentu akan berimbas kepada Partai Golkar yang menaungi KUKMI.

“Bila KUKMI telah berbuat akan berpengaruh pada pandangan masyarakat terhadap Partai Golkar. Sebab KUKMI di bawah naungan Golkar. Bila sudah demikian, program Golkar menjadikan ‘suara Golkar suara Rakyat’ akan tercapai dengan sendirinya karena Partai Golkar telah menyuarakan apa yang menjadi keinginan masyarakat luas,” ujar Azwir mengakhiri. (adv)

(pariwara yang ditulis zulfadli di harian singgalang edisi Rabu 6 Juni 2012 di halaman A-12)

Azwir Dainy Tara Kunjungi Korban Kebakaran di Solok


| Senin | 11 Juni 2012 |

Anggota Komisi VII DPR, HM. Azwir Dainy Tara kunjungi korban kebakaran di Bukit Tandang, Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok. Sabtu (9/6) malam, Azwir berdialog dengan Abdul Rauf sekeluarga di halaman rumah yang hangus terbakar Mei lalu.

“Saya datang ke sini untuk melihat langsung keluarga korban. Mudah-mudahan ada yang bisa saya perbuat untuk meringankan beban korban bencana. Karena saya dan anak-anak, terutama Bonny Tara telah bertekad untuk menyisihkan sebagian rezeki yang kami terima guna membantu warga Sumbar yang terkena bencana,” ujar Azwir Dainy Tara.

Ucapan Azwir disambut tepukan meriah oleh warga Jorong Parik. Mereka tahu bahwa Azwir selalu berusaha membantu jika diberitahu tentang musibah yang diderita warga. Dari Surya, unsur pemuda di BMN Bukit Tandang dan Isnin Rajo Putiah, Ketua Pengurus Masjid Nurul Huda, diketahui bahwa Azwir pernah beberapa kali mengucurkan bantuan kepada organisasi pemuda dan membiayai pembuatan kubah masjid tersebut sebesar Rp25 juta.

Kedatangan Azwir untuk melihat dan menunjukkan simpati terhadap korban amat menggembirakan Abdul Rauf dan isteri. Betapa tidak, isteri Abdul Rauf tak kuasa menahan haru ketika Azwir menyalami dan menanyakan apa yang bisa dia perbuat untuk membantu Abdul Rauf sekeluarga, apakah uang tunai atau bahan bangunan.

Kepada aparat pemerintahan nagari dibawah komando Wendra Lisman dan warga yang berkumpul di sana, Azwir menyebutkan bahwa dia sebenarnya memisahkan diri dari rombongan Komisi VII DPR yang datang ke Sumbar untuk meninjau Danau Singkarak dan menyelesaikan tuntutan masyarakat terhadap program CSR PT. PLN di daerah salingka danau.

“Dari sekian banyak jadwal acara, saya utamakan ke daerah ini karena Solok termasuk daerah asal pemilihan saya, yang berjasa ikut mengantarkan saya ke gedung DPR. Dan insya Allah akan menjadi basis anak saya Bonny Tara  nantinya,” ujar Azwir bertitip pesan kepada anak nagari yang hadir.

Menurut informasi yang diperoleh Singgalang dari Brata Bayu, tim relawan Al Tara Rescue, Azwir Dainy Tara selalu tersentuh hatinya jika mendengar warga Sumbar terkena bencana. Dengan atau tanpa Azwir, tim relawan tetap diturunkan. (zulfadli)

Ikan Bilih Berkurang, Lahan Kritis 35.000 Ha

| Senin | 11 Juni 2012 |
 
Kunjungan Lapangan (Kunlap) Komisi VII ke Sumbar membawa hasil cukup memuaskan. Tokoh masyarakat dan aparat pemerintah nagari salingka Danau Singkarak senang setelah mengungkapkan isi hati mereka di hadapan tim Kunlap yang diketuai Azwir Dainy Tara dan jajaran petinggi PLN yang dipimpin Direktur Daerah Operasional Indonesia Bagian Barat, Hari Jaya Pahlawan, serta aparat Pemkab Solok dan Tanah Datar.


Tim beranggotakan H. Ali Kastella (Hanura), H. Sutan Sukarnotomo (Demokrat), H. Heriyanto (Demokrat), HM Markum Singodimejo (Golkar), Nazaruddin Kiemas (PDI-P), H. Daryatmo Mardiyanto (PDI-P), Nuryasin (PKB) dan Syaifuddin Donodjoyo (Gerindra).
Kepada tim, walinagari, camat dan tokoh masyarakat salingka Danau Singkarak menyatakan kondisi danau yang tidak lagi mampu menjadi penopang hidup mereka.

“Populasi ikan endemik Danau Singkarak jauh berkurang. Dulunya ada 28 jenis, sekarang hanya tinggal sekitar 7 jenis. Ikan bilih yang dulunya jadi primadona dan paling banyak di danau, sebentar lagi hanya tinggal nama, jika tidak ada upaya pembibitan atau usaha membatasi penangkapan ikan bilih yang masih kecil,” ujar Walinagari Guguak Malalo, Tanah Datar, Erman Sugiarto.

Erman mengungkapkan, dulunya dasar danau kelihatan dari atas, dan airnya bisa dimanfaatkan untuk minum oleh masyarakat sekitar. “Kini, airnya tidak layak minum. Kami disuruh menjaga, tapi kami tidak didukung,” tegasnya.

Sebagai orang yang pernah menerima penghargaan peduli lingkungan (Wahana Lestari), Erman minta peran lebih dari pemerintah daerah dari dua kabupaten dan  PLN. Dia berharap agar program CSR PLN bisa diarahkan untuk membantu upaya swadaya masyarakat membangun jalan menuju kebun-kebun yang mulai digarap rakyat.

Tuntutan senada juga diungkapkan Alwis Dt. Bungsu, Ketua KAN Paninggahan, Dt. Pangulu Basa dari KAN Guguak Malalo, Farizal Kamal Walinagari Padang Laweh dan Eno Dt. Dianso Walinagari Simawang.

35.000 lahan kritis
Sementara itu, tokoh masyarakat yang juga Ketua Badan Pengelola Danau Singkarak, Jasman menjelaskan empat persoalan yang dihadapi saat ini, yaitu berkurangnya populasi ikan endemik akibat penangkapan yang banyak, sementara jumlah ikan terbatas, lahan kritis sekitar danau mencapai 35. 000 hektare yang umumnya berupa alang-alang, abrasi pantai Danau Singkarak dan penumpukan sampah domestik di danau.

Menanggapi permasalahan itu, Nur Yasin dari PKB menyatakan, Danau Singkarak telah masuk sebagai danau prioritas. Ada kesepakatan lima menteri untuk memprioritaskan sembilan danau.
Sementara itu, Deputi Men teri Lingkungan Hidup, Arif Yuwono menyebutkan, penanganan Danau Singkarak akan ditindaklanjuti dengan rencana aksi bersama. Sebab, dari diskusi yang berkembang terlihat bahwa masing-masing pihak telah melakukan, namun hasilnya kurang tampak karena dilaksanakan sendiri-sendiri, belum bersinergi.

CSR PLN
Sekaitan tuntutan terhadap peningkatan program CSR dari PT PLN, Muhammad Hari Jaya Pahlawan menyebutkan bahwa PT PLN telah mengalokasikan Rp50 miliar untuk program CSR. Jumlah ini selalu meningkat dari tahun ke tahun.
Hari juga mengungkapkan, untuk Danau Singkarak saja dialokasikan Rp2,5-Rp5 miliar. “PLN menyediakan Rp50 miliar untuk CSR. Ternyata yang paling besar itu adalah alokasi CSR untuk Singkarak jika dibandingkan daerah lainnya di Indonesia,” jelas Hari. (*)

Pelatihan Peningkatan Kualitas Rendang Dimulai Hari Ini

| Senin | 11 Juni 2012 |

Menyikapi booming-nya rendang di dunia internasional, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Sumbar mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kualitas makanan khas ranah Minang itu.
Dinas ingin agar rendang yang diproduksi oleh pelaku UMKM di Sumbar punya standar mutu yang disesuaikan dengan tuntutan pasar internasional.

“Kita hendaknya bisa memanfaatkan momen dinyatakan nya rendang sebagai makanan terlezat di dunia sebaik mungkin. Dapur-dapur penghasil rendang, UKM yang memproduksi rendang diharapkan dapat menjadikan momen ini untuk mengembangkan pasar hingga ke luar negeri,” ujar Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sumbar, Achmad Charisma kepada Singgalang, Minggu (10/6).
Achmad berharap para produsen rendang di Sumatra Barat dapat menjaga kualitas dan higienitas rendang buatannya. Jangan sampai kalah langkah dari negara jiran yang juga menjadikan rendang sebagai jualan mereka.

Achmad pun mengimbau agar para produsen rendang membentuk asosiasi atau koperasi. Dengan asosiasi atau koperasi yang punya badan hukum, posisi tawar pengusaha rendang akan semakin tinggi. Selain itu, melalui asosiasi, order dalam jumlah besar pun bisa diterima.

“Diminta pengusaha rendang bisa menggagas koperasi atau asosiasi agar rasa, kualitas, standar mutu bisa diseragamkan. Dengan demikian, jika orang makan rendang maka yang teringat di fikirannya adalah ranah Minang. Sepertinya air minum kemasan, yang banyak mereknya tapi yang menjadi sebutan orang adalah Aqua,” urai Achmad.
Hal inilah yang ingin capai Dinas Koperasi melalui pelatihan yang dibuka Minggu (10/6) malam. Melalui pelatihan akan diajarkan bagaimana meningkatkan kualitas produk sekaitan pemilihan bahan baku dan proses pembuatan rendang yang lezat, pentingnya legalitas, standarisasi dan izin usaha lainnya, soal merek dagang, kemasan yang bagus, HAKI dan pemasaran produk.

Mulai berdatangan
Di saat bersamaan, 11-15 Juni, juga dilaksanakan pelatihan bagi aparat pembina koperasi. Pelatihan ini ditujukan bagi pengawas koperasi di kabupaten/kota.

“Pelatihan ini penting dilakukan karena koperasi simpan pinjam harus diawasi lantaran mereka melaksanakan praktik lembaga keuangan. Sebagaimana halnya Bank Indonesia yang mengawasi bank, Dinas Koperasi di kabupaten/kota yang mengeluarkan izin badan hukum bagi koperasi simpan pinjam bertindak sebagai pengawas koperasi dimaksud. Aparatur pembina inilah yang terus kita latih agar bisa menjalankan fungsinya dengan baik,: ujar Kepala UPTD Balai Diklat Koperasi Sumbar, Erman.

Minggu sore, para peserta pelatihan dari berbagai kabupaten/kota mulai berdatangan ke Hotel Grand Malindo tempat acara berlangsung. Mereka melakukan registrasi di bawah panduan Badri, Erwina K, Adriman Postho dan Nurmelli RA. (zulfadli)

Kementerian Koperasi dan UKM Bantu Pessel Rp2,1 Miliar

Written By zulfadli on Kamis, 07 Juni 2012 | 04.21



| Selasa | 5 Juni 2012 |

Bupati Pesisir Selatan mengadakan ramah tamah dengan Menteri Koperasi dan UKM, Syarifuddin Hasan di kediamannya. Hadir dalam acara Senin malam (4/6) tersebut, unsur muspida, pengurus koperasi, beberapa pengurus dan anggota partai, SKPD terkait.

Dalam kesempatan ramah tamah tersebut, Nasrul Abit mengungkapkan rasa terima kasihnya terhadap Kementerian Koperasi dan UKM. Telah banyak dana dan program yang digelontorkan kementerian bagi daerahnya. "Jumlahnya sekitar Rp2,075 miliar," kata bupati.

Nasrul juga merinci bantuan sosial yang diberikan. Masing-masingnya, KSU Tigo Sakato di Sungai Gambir, Muaro Sako-Tapan senilai Rp900 juta, KUD Kambang I Kecamatan Lengayang untuk revitalisasi pasar tradisional Kambang sebesar Rp800 juta.

Kata Nasrul, Kementerian juga memberikan bantuan pada KSU Uswah Lakitan untuk pengembangan ternak sapi Rp275 juta, Koperasi Maju bersama Duku Kecamatan Koto XI Tarusan senilai RP50 juta, dan bantuan untuk koperasi Batu Pandang Teluk Kasai Kecamatan Batang Kapas untuk pengembangan Koperasi Perkotaan dan Perdesaan sebesar Rp50 juta.

Bahkan Kementerian juga berencana memberikan bantuan RMU. Oleh salah seorang hadirin, RMU yang akan diberikan untuk Pessel tersebut lengkap. Ada jemurannya, ada kemasan plastiknya sehingga, keluar dari RMU, beras dijual dengan kemasan yang bagus sehingga nilai jualnya juga meningkat.

Permintaan tersebut direspon positif oleh menteri. Pihaknya akan berusaha mencarikan RMU berdasarkan besaran program yang telah direncanakan. "Tunggu saja realisasinya. Namun jangan sampai, kalau tidak seperti yang diminta, RMU nya ditolak karena tidak sesuai dengan janji bapak menteri ketika berkunjung ke Pessel Juni lalu," harap menteri sambil berseloroh. (*)

Pengentasan Kemiskinan Lewat Pemberdayaan UKM dan Koperasi

Written By zulfadli on Selasa, 05 Juni 2012 | 03.39

| Selasa | 5 Juni 2012 | 

Menteri Koperasi dan UKM, Syarifuddin Hasan, bertekad mengentaskan kemiskinan lewat jalur koperasi dan UKM. Menteri yakin, dengan memberdayakan koperasi dan pelaku UKM bisa mewujudkan tekadnya itu.

"Pemberdayaan koperasi dan UKM merupakan cara jitu untuk mengentaskan kemiskinan. Dengan banyaknya UKM dan koperasi yang berkembang dengan baik maka akan membuka lapangan kerja baru. Pengangguran teratasi, perekonomian yang membaik meningkatkan transaksi yang bermuara pada perbaikan kesejahteraan masyaakat," ujar Syarifuddin di sela-sela ramah tamah di kediaman Bupati Pesisir Selatan, H. Nasrul Abit, Senin (4/5) malam.

Syarifuddin juga mendorong pelaku ukm bernaung dalam suatu koperasi karena bantuan-bantuan yang diberikan pemerintah ke depannya diberikan kepada koperasi. Menteri beralasan bahwa koperasi, jelas siapa penanggung jawabnya dan badan hukumnya ada. Selain itu, koperasi lebih transparan dalam dalam hal manajemen dan laporan keuangannya.

Meski demikian, pemberian bantuan koperasi tetap harus melalui mekanisme yang berlaku. Koperasi yang akan meminjam harus mengemukakan pinjaman tersebut digunakan untuk apa, siapa targernya. Lalu apa dasar pemberian bantuan tersebut dan sektornya apa? Juga dinilai apakah koperasi itu sehat atau tidak. "Koperasi yang diberikan bantuan akan menyerahkannya kepada anggota bersangkutan. Untuk itu daftarnya kita minta," katanya. (*)

Kemenkop Prioritaskan Pasar Tradisional

Penandatanganan prasasti peresmian pasar tradisional.
Menteri Koperasi & UKM, Syarifuddin Hasan, menegaskan, pemerintah memberikan prioritas bagi pembangunan pasar-pasar tradisional di berbagai daerah. Sudah banyak pasar tradisional yang direvitalisasi bahkan dibangun atas bantuan Kementerian Koperasi.

Tahun 2011 lalu ada dua pasar tradisional yang dibangun atas bantuan kementerian melalui koperasi di daerah itu yaitu pasar tradisional Mentawai dan pasar tradisional Bungus. Masing-masingnya mendapat bantuan Rp800 juta.

“Revitalisasi ataupun pembangunan pasar tradisional merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap rakyat, terutama para pedagang yang ada di sana. Kita terus mendorong kemajuan pasar-pasar tradisional, karena di sanalah pelaku usaha kecil, menengah dan koperasi mengaktualisasikan diri mereka,” ujarnya.

Selain pasar tradisional, kementerian memikirkan pula pasar yang khusus menjual produk-produk ukm dan koperasi di Indonesia. Smesco adalah salah satunya. "Saya lihat stand yang cukup meriah adalah stand produk Sumatera Barat," ujar Syarifuddin. (*)


Sumbar Sukses Adakan Gelar Produk TPKU

Acara pembukaan gelar produk Tempat Praktek Keterampilan Usaha (TPKU) yang dipusatkan di Pondok Pesantren (Pontren) Nurul Ikhlas, di Kenagarian Singgalang, Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar. Pembukaan yang dilakukan Menteri Koperasi dan UKM Syarifuddin Hasan tersebut berjalan sukses.

Hal itu terucap dari bibir Menkop sendiri. "Saya senang Sumbar berhasil menggelar kegiatan yang digagas Kementerian Koperasi di daerah ini. Untuk kegiatan ini kami awalnya mencari tempat yang bisa menginspirasi pondok pesantren di seluruh Indonesia. Akhirnya terpilihlah Pontren Nurul Ikhlas. Dan, ternyata Sumbar berhasil melaksanakannya," ujar Menteri.

Padahal kegiatan ini merupakan kegiatan perdana sejak program pengembangan TPKU diluncurkan pada 2006. Hingga saat ini, sudah ada 1.109 unit TPKU. Lembaga pendidikan dan pondok pesantren Penerima bantuan TPKU inilah yang meramaikan gelar produk tersebut.

Selain 60 TPKU, ada 39 UKM ikut meramaikan kegiatan yang bertajuk "Melalui Gelar Produk TPKU Kita Bangkitkan Jiwa Wirausaha di kalangan Siswa pada Lembaga Pendidikan yang Mandiri serta Berdaya Saing.

Terkesan
Menteri pun terkesan dengan penampilan pelajar/santri Nurul Ikhlas. Mereka berpidato dalam tiga bahasa. Inggris, Mandarin dan Arab. Menteri menyatakan sangat mengapresiasi keberhasilan Nurul Ikhlas mengembangkan bahasa pergaulan dunia tersebut.

Menurut menteri, bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi dengan bangsa lain. Dengan keterampilan berbahasa asing, dapatlah meyakinkan bangsa lain terhadap potensi dan kemajuan bangsa Indonesia. "Saya berikan penghargaan setinggi-tingginya. Saya harap apa yang dicapai bisa mewarnai pontren di seluruh Indonesia," ujar Sekretaris Partai Demokrat itu. 

Menumbuhkan Kewirausahaan
Kepala Dinas Koperasi & UMKM Provinsi Sumatra Barat, Achmad Charisma yang bertindak selaku ketua panitia Gelar Produk TPKU Tahun 2012 menjelaskan, kegiatan yang diikuti 25 provinsi itu bertujuan untuk memperkenalkan inovasi dan kreatifitas produk yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan penerima bantuan program TPKU. 

Diharapkan, kata Achmad para penerima program TPKU bisa belajar rekannya yang bisa berkembang lebih baik. Kalau bisa terjalin suatu kemitraan yang saling menguntungkan diantara mereka.

Achmad menyatakan bahwa program yang diluncurkan kementerian itu bertujuan untuk menumbuhkan wirausaha baru di kalangan  pelajar/santri. Sehingga dengan terbinanya mereka berwirausaha sejak remaja, maka diharapkan seusai mereka menamatkan pendidikan, mereka termotivasi untuk membuka usaha sendiri. Bukan lagi memikirkan menjadi pegawai atau menambah banyak jumlah pengangguran.


“Ini merupakan kehormatan bagi Sumbar yang dipercaya Menteri Koperasi sebagai penyelenggara perdana gelar produk TPKU. Kita selalu siap jika menteri ingin mengadakan kegiatan pembinaan dan pengembangan koperasi dan ukm di Sumbar,” jelasnya. (*)

MITRA OKEBANA

MITRA OKEBANA

Pituah Agamo

Oleh : Mursal
Batamu baliek sanak, kini koh wak kaji masalah rukun Islam. Sabalun mulai cubo wak bahas dulu apo nan rukun dan apo islam tuh. Acok bana wak mandanga kato2 rukun koh sanak, sayang bana kalo arti nan sabananyo wak ndak tahu.
Baca Selengkapnya>>>


BACA JUGA
Pituah Agamo Babahaso Minang I
Pituah Agamo Babahaso Minang III

World News

 
Support : Bisnis UKM | Kemenkop | Okebana RSS | Sentra UKM

Copyright © 2012. Okebana - All Rights Reserved
Template Dimodifikasi Oleh Zulfadli
Wartawan Harian Singgalang