| Kamis | 4 Mei 2012 |
Jaringan Pengusaha Muslim Indonesia (JPMI) merupakan kemitraan yang terjalin diantara pengusaha muslim untuk saling bantu. Jaringan ini berfungsi untuk membina dan memberdayakan rekan bisnis pemula yang skala usahanya masih kecil.
“Pebisnis pemula ini akan mendapat sharing pengalaman dalam menghadapi kendala atau hambatan dalam berusaha hingga bantuan mengakses permodalan ke lembaga keuangan,” kata Maman Sudarman, Ketua Umum JPMI Sumbar kepada Singgalang, Kamis (3/5)
Tak hanya itu, bantuan mengakses permodalan itu bahkan bisa dalam bentuk tanggung renteng agar yang kecil memiliki agunan yang merupakan prasyarat dalam mendapatkan pinjaman dari bank. “Teman-teman di Jawa telah biasa meminjamkan agunan (menjamin) temannya yang belum bankable agar mendapatkan bantuan permodalan dari bank. Mereka melakukan itu untuk melapangkan rekannya sementara agunan itu belum terpakai oleh mereka,” kata Maman.
Pengusaha yang bergerak di bidang distribusi pupuk dan kebun sawit ini, bertekad agar rekan-rekan JPMI di Sumbar ini bisa ‘tukar barang” dengan JPMI daerah lain. Dengan cara seperti itu, anggota JPMI Sumbar terbantu dalam hal pemasaran.
“Kita adakan sosialisasi pembiayaan pengembangan usaha UKM Binaan JPMI Sumbar ini dalam rangka mendekatkan anggota dengan lembaga keuangan. Bahkan kita sedang mengupayakan perjanjian kerjasama dengan BRISyariah, Bank Nagari Syariah agar rekomendasi JPMI bahwa binaannya layak dapat percepatan perkuatan permodalan,” ujar Maman.
Usaha berkelompok yang dilakukan JPMI menarik perhatian Dinas Koperasi UMKM Sumbar. Kepala Dinas Koperasi UMKM Sumbar, Achmad Charisma, dalam kesempatan membuka acara yang diadakan JPMI Sumbar tersebut menghimbau anggota JPMI meningkatkan kemitraan di antara mereka dan dengan UMKM Sumbar yang bukan anggota JPMI.
“Kita memang mengembangkan kemitraan antara UMKM Sumbar. Sejumlah pelaku usaha mikro sedang kita latih berkelanjutan agar mereka merasakan dampak kemitraan tersebut. Hanya saja usaha berkelompok mereka nantinya di arahkan ke pembentukan koperasi agar mudah mengakses permodalan,” urai Achmad.
Achmad berjanji akan memfasilitasi UMKM binaan JPMI yang telah berkoperasi minimal dua tahun dan layak untuk mendapatkan fasilitasi tersebut. (zulfadli)
Diterbitkan di Harian Singgalang Edisi Jumat 4 Mei 2012 pada halaman A-8
Jaringan Pengusaha Muslim Indonesia (JPMI) merupakan kemitraan yang terjalin diantara pengusaha muslim untuk saling bantu. Jaringan ini berfungsi untuk membina dan memberdayakan rekan bisnis pemula yang skala usahanya masih kecil.
“Pebisnis pemula ini akan mendapat sharing pengalaman dalam menghadapi kendala atau hambatan dalam berusaha hingga bantuan mengakses permodalan ke lembaga keuangan,” kata Maman Sudarman, Ketua Umum JPMI Sumbar kepada Singgalang, Kamis (3/5)
Tak hanya itu, bantuan mengakses permodalan itu bahkan bisa dalam bentuk tanggung renteng agar yang kecil memiliki agunan yang merupakan prasyarat dalam mendapatkan pinjaman dari bank. “Teman-teman di Jawa telah biasa meminjamkan agunan (menjamin) temannya yang belum bankable agar mendapatkan bantuan permodalan dari bank. Mereka melakukan itu untuk melapangkan rekannya sementara agunan itu belum terpakai oleh mereka,” kata Maman.
Pengusaha yang bergerak di bidang distribusi pupuk dan kebun sawit ini, bertekad agar rekan-rekan JPMI di Sumbar ini bisa ‘tukar barang” dengan JPMI daerah lain. Dengan cara seperti itu, anggota JPMI Sumbar terbantu dalam hal pemasaran.
“Kita adakan sosialisasi pembiayaan pengembangan usaha UKM Binaan JPMI Sumbar ini dalam rangka mendekatkan anggota dengan lembaga keuangan. Bahkan kita sedang mengupayakan perjanjian kerjasama dengan BRISyariah, Bank Nagari Syariah agar rekomendasi JPMI bahwa binaannya layak dapat percepatan perkuatan permodalan,” ujar Maman.
Usaha berkelompok yang dilakukan JPMI menarik perhatian Dinas Koperasi UMKM Sumbar. Kepala Dinas Koperasi UMKM Sumbar, Achmad Charisma, dalam kesempatan membuka acara yang diadakan JPMI Sumbar tersebut menghimbau anggota JPMI meningkatkan kemitraan di antara mereka dan dengan UMKM Sumbar yang bukan anggota JPMI.
“Kita memang mengembangkan kemitraan antara UMKM Sumbar. Sejumlah pelaku usaha mikro sedang kita latih berkelanjutan agar mereka merasakan dampak kemitraan tersebut. Hanya saja usaha berkelompok mereka nantinya di arahkan ke pembentukan koperasi agar mudah mengakses permodalan,” urai Achmad.
Achmad berjanji akan memfasilitasi UMKM binaan JPMI yang telah berkoperasi minimal dua tahun dan layak untuk mendapatkan fasilitasi tersebut. (zulfadli)
Diterbitkan di Harian Singgalang Edisi Jumat 4 Mei 2012 pada halaman A-8
0 komentar :
Posting Komentar
Masukan Anda amat berarti untuk pengembangan web ini selanjutnya