Headlines News :
Home » , , » UKM Mart akan Jadi Pesaing Ritel Modern

UKM Mart akan Jadi Pesaing Ritel Modern

Written By zulfadli on Jumat, 27 April 2012 | 11.03

| Jumat | 27 April 2012 |

Warung serba ada (Waserda) yang dikelola oleh berbagai koperasi di Indonesia secara bertahap akan dijadikan UKM Mart. UKM Mart merupakan gagasan yang mengimplementasikan cara-cara bisnis ritel modern untuk memasarkan produk UKM dan produk pedagang besar lainnya.

Kementerian Koperasi dan UMKM ingin menjadikan UKM Mart sebagai ajang untuk membangun jaringan distribusi antara koperasi dan UKM di Indonesia. Bahkan ada kemungkinan UKM Mart bisa menyaingi jaringan distribusi peritel modern di Indonesia saat ini.

Hal ini terungkap dari pernyataan Deputi Menteri Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian Koperasi dan UKM RI, Neddy Rafinaldy Halim. “Seandainya saja 10 persen dari seluruh koperasi (188.181 koperasi -red) di Indonesia punya waserda, maka akan ada 18.000 outlet yang berpotensi dijadikan UKM Mart. Kita akan memiliki jaringan distribusi yang lebih banyak dari jaringan ritel modern yang hanya punya sekitar 4.000 outlet,” ujar Neddy, Kamis (26/4).

Neddy menjelaskan bahwa dendeng balado akan bisa dinikmati oleh konsumen di Jayapura dengan harga yang rasional, karena dia membeli dari jaringan UKM Mart. Namun, margin keuntungan bukan dinikmati oleh peritel saja, namun juga dirasakan oleh koperasi, anggota dan pemilik barang. Uangnya masih berputar di Indonesia, bukan di negara asal peritel modern tersebut.

Hanya saja, kata Neddy, itu masih dibatasi anggaran yang dimiliki pemerintah. “Hingga April 2012 ini, telah ada 108 UKM Mart di Indonesia. Rinciannya, 28 di Sumatra, 28 di Jawa, 13 di Sulawesi, 7 di kalimantan dan 8 UKM Mart di Bali dan Nusa Tenggara,” ujar Neddy.

Namun Neddy optimis, program UKM Mart akan booming, karena saat ini saja, UKM Mart yang ada telah berkembang signifikan. “Ini terlihat dari jumlah item yang diperdagangkan, jumlah pelanggan, lama operasional UKM Mart sehari-hari, dan jumlah omset. Ada UKM mart yang omsetnya Rp12 juta sehari. Mereka ini akan dicari para pedagang besar yang meritel barangnya,” kata Neddy.

Neddy mengharapkan agar kepala dinas di provinsi, kabupaten dan kota mampu mereplikasi program ini agar percepatan pertumbuhan UKM Mart  lebih baik lagi di masa yang akan datang. Karena jika diharapkan dari pemerintah pusat, tahun 2012 ini baru bisa dialokasikan bantuan untuk membangun 24 UKM Mart.

Yang bisa mengajukan diri sebagai UKM Mart adalah waserda yang dimiliki koperasi dan minimal beroperasi 2 tahun, punya lahan minimal 50 meter persegi, dan koperasinya selalu mengadakan RAT tiap tahun. Waserda yang diajukan oleh pemerintah kabupaten/kota diverifikasi oleh tim provinsi dan oleh tim kementerian. Jika lolos, mereka akan diberi bantuan Rp51-65 juta per waserda. Dana itu, kata Neddy, harus digunakan untuk biaya desain toko, layout, pembelian rak pajangan, seragam, merek UKM Mart

Untung saja, Sumbar telah memiliki 6 UKM Mart. Itu pun dari program tahun 2011. Salah satunya adalah Koperasi Pegawai Dinas Koperasi Sumbar (Kopediko). Anggota Kopediko saat ini sudah bisa membeli motor dengan agunan BPKB motor yang dia ambil tersebut. “Kami mengambil motor tapi tidak dipotong gaji lagi,” ujar Adrian Postho, salah satu anggota Kopediko. 

Untuk tahun ini, belum ada bantuan UKM Mart bagi Sumbar, kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sumbar, Achmad Charisma. “Moga-moga setelah APBN-P 2012 ini, ada alokasi UKM Mart untuk Sumbar,” katanya. (*)

Telah diterbitkan di Harian Singgalang, Edisi Jumat 27 April 2012
Share this article :

0 komentar :

Posting Komentar

Masukan Anda amat berarti untuk pengembangan web ini selanjutnya


 
Support : Bisnis UKM | Kemenkop | Okebana RSS | Sentra UKM

Copyright © 2012. Okebana - All Rights Reserved
Template Dimodifikasi Oleh Zulfadli
Wartawan Harian Singgalang