Masyarakat empat jorong di Nagari Baringin dan Paninjauan, sangat mendambakan jalan yang representatif di daerah mereka karena yang ada saat ini baru berupa jalan tanah. Itu pun kondisinya sudah sangat parah.
Walijorong Data Sungai Taleh, A.Tuanku Nan Sati mengungkapkan, sarana transportasi yang digunakan warga saat ini sangat menyedihkan. Jalanan yang biasa mereka lalui belum pernah tersentuh aspal sejak daerah itu mulai didiami masyarakat. Sehingga warga sangat kesulitan melakukan akses dengan dunia luar.
“Untuk ke Tanjung Raya ataupun Matur guna memasarkan hasil pertanian dan membeli kebutuhan harian, kami harus menggunakan kendaraan roda dua. Kami harus menempuh jarak puluhan kilometer. Kendaraan umum belum ada yang melewati jalan ini,” katanya di sela-sela kunjungan anggota DPR, HM. Azwir Dainy Tara, beberapa hari lalu.
Tuanku Nan Sati mengakui, pada 2006, beberapa ruas jalan ini dicor beton melalui dana PNPM. Tetapi sekarang keadaannya kembali hancur. Dia bersama tokoh masyarakat lainnya berharap pemerintah daerah mau memperhatikan pembangunan jalan ke daerah itu. Karena, dengan keadaan saat ini, sangat menghambat aktifitas warga dengan daerah luar dalam peningkatan ekonomi.
Menanggapi keluhan warga tersebut, Azwir berjanji akan menyampaikan keluhan warga itu kepada Bupati Agam dan Gubernur Sumatra Barat. Azwir pun akan mengupayakan bantuan-bantuan dari kementerian dan BUMN di pusat.
“Saya lihat masyarakat di sini sudah bisa memenuhi kebutuhan mereka dengan potensi yang dimiliki daerah. Tetapi masyarakat juga memerlukan akses dengan daerah luar untuk memasarkan hasil pertanian mereka dan kegiatan lainnya,” kata Azwir Dainy Tara yang telah dua kali mengunjungi daerah di lereng perbukitan Danau Maninjau itu.
Pada kunjungan pertama pada September lalu, Azwir melalui daerah Pasa Ahad di Tanjung Jaya, untuk sampai ke daerah itu dirinya bersama rombongan harus berjalan kaki, karena kendaraan tidak bisa sampai ke sana disebabkan kondisi jalan rusak parah.
“Pada kunjungan kedua, kami mencoba masuk dari daerah Puncak Lawang, Matur. Kondisi jalannya juga rusak parah, karena harus melewati jalan tanah yang terjal sekitar 20 kilometer yang harus ditempuh selama dua jam perjalananan,” kenang anggota Dewan Pembina DPP Partai Golkar itu. (zul)
Walijorong Data Sungai Taleh, A.Tuanku Nan Sati mengungkapkan, sarana transportasi yang digunakan warga saat ini sangat menyedihkan. Jalanan yang biasa mereka lalui belum pernah tersentuh aspal sejak daerah itu mulai didiami masyarakat. Sehingga warga sangat kesulitan melakukan akses dengan dunia luar.
“Untuk ke Tanjung Raya ataupun Matur guna memasarkan hasil pertanian dan membeli kebutuhan harian, kami harus menggunakan kendaraan roda dua. Kami harus menempuh jarak puluhan kilometer. Kendaraan umum belum ada yang melewati jalan ini,” katanya di sela-sela kunjungan anggota DPR, HM. Azwir Dainy Tara, beberapa hari lalu.Tuanku Nan Sati mengakui, pada 2006, beberapa ruas jalan ini dicor beton melalui dana PNPM. Tetapi sekarang keadaannya kembali hancur. Dia bersama tokoh masyarakat lainnya berharap pemerintah daerah mau memperhatikan pembangunan jalan ke daerah itu. Karena, dengan keadaan saat ini, sangat menghambat aktifitas warga dengan daerah luar dalam peningkatan ekonomi.
Menanggapi keluhan warga tersebut, Azwir berjanji akan menyampaikan keluhan warga itu kepada Bupati Agam dan Gubernur Sumatra Barat. Azwir pun akan mengupayakan bantuan-bantuan dari kementerian dan BUMN di pusat.
“Saya lihat masyarakat di sini sudah bisa memenuhi kebutuhan mereka dengan potensi yang dimiliki daerah. Tetapi masyarakat juga memerlukan akses dengan daerah luar untuk memasarkan hasil pertanian mereka dan kegiatan lainnya,” kata Azwir Dainy Tara yang telah dua kali mengunjungi daerah di lereng perbukitan Danau Maninjau itu.
Pada kunjungan pertama pada September lalu, Azwir melalui daerah Pasa Ahad di Tanjung Jaya, untuk sampai ke daerah itu dirinya bersama rombongan harus berjalan kaki, karena kendaraan tidak bisa sampai ke sana disebabkan kondisi jalan rusak parah.
“Pada kunjungan kedua, kami mencoba masuk dari daerah Puncak Lawang, Matur. Kondisi jalannya juga rusak parah, karena harus melewati jalan tanah yang terjal sekitar 20 kilometer yang harus ditempuh selama dua jam perjalananan,” kenang anggota Dewan Pembina DPP Partai Golkar itu. (zul)
0 komentar :
Posting Komentar
Masukan Anda amat berarti untuk pengembangan web ini selanjutnya