Keberadaan olahraga paralayang memberi harapan besar bagi Kota Solok. Tak tangung-tanggung, Wali Kota Solok Irzal Ilyas mengungkapkannya saat membuka Lomba Paralayang dan Hunting Foto Dandim Cup I di Keluarahan Tanah Garam, Kota Solok, Sabtu (23/2)
Menurut Irzal paralayang mampu menjadi tumpuan baru dalam mengangkat potensi pariwisata di kota penghasil beras itu. “Saya melihat dari atas Puncak Bidadari sebagai lokasi take off Paralayang, pemandangan di sana cukup indah. Hamparan Kota Solok yang bersih terbentang jelas, Danau Singkarak dan Gunung Talang memikat hati. Kita bersama Ketua DPRD sudah sepakat untuk menata kawasan itu menjadi lokasi wisata baru,” kata Irzal Ilyas.
Kegiatan yang diikuti 70 atlit se-Sumbar dan Riau, sangat diapresiasi Irzal Ilyas. Sang walikota juga mengapresiasi terobosan Kodim 0309 Wirabraja, yang menjadi promotor penyelanggara kegiatan tersebut bersama Event Organizer (EO) Djoyo Production. Disampaikannya, salah satu efek langsung iven tersebut menjadi ajang promosi potensi-potensi wisata Kota Solok, khususnya Puncak Bidadari.
“Melalui iven ini diketahui kawasan Puncak Bidadari khususnya dan Solok secara umum menyimpan keindahan yang luar biasa. Puncak Bidadari, ke depannya akan dijadikan sebagai salah satu objek unggulan Kota Solok. Tentunya hal ini butuh dukungan semua pihak,” sebutnya.
Pemko Solok sendiri, lanjut Irzal Ilyas, menyiapkan beberapa program untuk menjadikan kegiatan Paralayang dan Puncak Bidadari sebagai iven tahunan. Termasuk mengupayakan bantuan-bantuan dari pusat dalam pengembangan kawasan tersebut.
Anggota Komisi VII DPR-RI, HM.Azwir Dainy Tara yang turut hadir bersa M Yamin Feriyanto Tara (Bonny Tara) dan M Khomeyni Tara (Donny Tara) memuji Pemko Solok yang selaras dengan DPRD dalam memajukan daerah. Hal itu terbukti dengan satunya pemikiran dua lembaga tersebut dalam orientasi menjadikan Puncak Bidadari sebagai aset wisata.
“Meski berbeda bendera dalam politik, dua pemimpin di kursi pemerintah itu mampu berdampingan dengan baik demi kepentingan daerah. DPRD tegas mendukung penuh pemerintah kota dalam mengembangkan aset wisata di Kota Solok,” ucap Azwir.
Dalam kesempatan yang sama, Dandim Letkol Inf M Sigit Saksono menyebutkan iven paralayang Dandim Cup I yang terlaksana berkat dukungan Bank BRI Cabang Solok itu sebagai bentuk layanan atas aspirasi masyarakat. Salah satunya keinginan Pasida untuk menggelar iven, usai terbentuknya komunitas tersebut di awal 2013 lalu.
Sementara Sekretaris iven dari pihak EO Joyo Production, Joko Sugianto mengatakan iven Dandim Cup I tersebut berorientasi “menjual” aset wisata Kota Solok. Maka selain paralayang, juga dikombinasikan dengan lomba hunting foto. “Fotografer dengan komunitasnya sangat berperan “mengekspolitasi” keindahan potensi objek wisata Puncak Bidadari melalui karya jepretan yang diposting mereka di laman dunia maya. Iven ini sukses, selain dukungan penuh Pemko dan Kodim 0309, juga berkat kerjasama dengan Bank BRI yang menyupport dana hingga puluhan juta,” jelas Joko. (zul)
Menurut Irzal paralayang mampu menjadi tumpuan baru dalam mengangkat potensi pariwisata di kota penghasil beras itu. “Saya melihat dari atas Puncak Bidadari sebagai lokasi take off Paralayang, pemandangan di sana cukup indah. Hamparan Kota Solok yang bersih terbentang jelas, Danau Singkarak dan Gunung Talang memikat hati. Kita bersama Ketua DPRD sudah sepakat untuk menata kawasan itu menjadi lokasi wisata baru,” kata Irzal Ilyas.
Kegiatan yang diikuti 70 atlit se-Sumbar dan Riau, sangat diapresiasi Irzal Ilyas. Sang walikota juga mengapresiasi terobosan Kodim 0309 Wirabraja, yang menjadi promotor penyelanggara kegiatan tersebut bersama Event Organizer (EO) Djoyo Production. Disampaikannya, salah satu efek langsung iven tersebut menjadi ajang promosi potensi-potensi wisata Kota Solok, khususnya Puncak Bidadari.
“Melalui iven ini diketahui kawasan Puncak Bidadari khususnya dan Solok secara umum menyimpan keindahan yang luar biasa. Puncak Bidadari, ke depannya akan dijadikan sebagai salah satu objek unggulan Kota Solok. Tentunya hal ini butuh dukungan semua pihak,” sebutnya.
Pemko Solok sendiri, lanjut Irzal Ilyas, menyiapkan beberapa program untuk menjadikan kegiatan Paralayang dan Puncak Bidadari sebagai iven tahunan. Termasuk mengupayakan bantuan-bantuan dari pusat dalam pengembangan kawasan tersebut.
Anggota Komisi VII DPR-RI, HM.Azwir Dainy Tara yang turut hadir bersa M Yamin Feriyanto Tara (Bonny Tara) dan M Khomeyni Tara (Donny Tara) memuji Pemko Solok yang selaras dengan DPRD dalam memajukan daerah. Hal itu terbukti dengan satunya pemikiran dua lembaga tersebut dalam orientasi menjadikan Puncak Bidadari sebagai aset wisata.
“Meski berbeda bendera dalam politik, dua pemimpin di kursi pemerintah itu mampu berdampingan dengan baik demi kepentingan daerah. DPRD tegas mendukung penuh pemerintah kota dalam mengembangkan aset wisata di Kota Solok,” ucap Azwir.
Dalam kesempatan yang sama, Dandim Letkol Inf M Sigit Saksono menyebutkan iven paralayang Dandim Cup I yang terlaksana berkat dukungan Bank BRI Cabang Solok itu sebagai bentuk layanan atas aspirasi masyarakat. Salah satunya keinginan Pasida untuk menggelar iven, usai terbentuknya komunitas tersebut di awal 2013 lalu.
Sementara Sekretaris iven dari pihak EO Joyo Production, Joko Sugianto mengatakan iven Dandim Cup I tersebut berorientasi “menjual” aset wisata Kota Solok. Maka selain paralayang, juga dikombinasikan dengan lomba hunting foto. “Fotografer dengan komunitasnya sangat berperan “mengekspolitasi” keindahan potensi objek wisata Puncak Bidadari melalui karya jepretan yang diposting mereka di laman dunia maya. Iven ini sukses, selain dukungan penuh Pemko dan Kodim 0309, juga berkat kerjasama dengan Bank BRI yang menyupport dana hingga puluhan juta,” jelas Joko. (zul)

0 komentar :
Posting Komentar
Masukan Anda amat berarti untuk pengembangan web ini selanjutnya