| Minggu | 1 April 2011 |
Penyandang cacat netra pun butuh informasi. Untuk itu mereka harus pandai membaca dan menulis. Bedanya mereka belajar membaca dan menulis dengan menggunakan huruf Braille.
Penyandang cacat netra pun butuh informasi. Untuk itu mereka harus pandai membaca dan menulis. Bedanya mereka belajar membaca dan menulis dengan menggunakan huruf Braille.
"Pembelajaran baca tulis huruf latin dipercayakan kepada Luki Oknevi, sementara baca tulis huruf arab (baca Alquran) diserahkan kepada Media Febri Dewi," kata Heni Yunida Kepala UPTD PSBN Tuah Sakato Padang kepada Singgalang.
Luki Oknevi, sarjana lulusan sebuah PTN di Kota Padang. Di perkuliahan dia mengambil jurusan Pendidikan Luar Biasa. Sehingga selama dua semester harus bersentuhan dengan huruf Braille. Dulu, kata Luki, sering lupa posisi titik huruf Braille tersebut. Namun setelah mengajar di PSBN motivasi buat menguasai huruf Braille semakin besar. Apalagi dia pernah ‘dikerjai’ siswanya.
“Pernah di awal mengajar saya diuji oleh murid untuk menuliskan angka 1 sampai seratus dengan huruf Braille. Untung tidak hilang akal, deh. Belakangan saya tahu siswa tersebut sejak kecil telah belajar Braille,” ujar Luki sambil tertawa.
Lain halnya dengan Media. Dia awalnya adalah penderita low vision. Derita itu menderanya sampai tamat SMP. Awal duduk di bangku SMA dia buta total. Dunia serasa mau kiamat. Untunglah orang tuanya bijaksana. Dengan susah payah mereka membangun rasa percaya diri Media kembali.
Perhatian dan sikap empati dari orangtua dan saudaranya, membuat Media bertahan tetap bersekolah di SMA 3 Payakumbuh (kini SMA 2 Payakumbuh). “Minder? Tentu saja ada. Namun ada kawan yang bersedia membantu ‘meminjamkan matanya’ untuk membacakan tulisan guru atau soal yang tertera di papan tulis. Sementara untuk berhitung dia diajari khusus oleh seorang guru,” urai Media.
Ketegaran Media dan pertemanan dengan sahabat pena se-Indonesia mengantarkannya ke PSBN Bandung. Dia belajar Alquran Braille di sana. Media termotivasi belajar Alquran Braille karena ingin dapat membaca kitab suci agama Islam tersebut sebagaimana belum buta dahulu. “Saya bercita-cita, kalau Allah mengizinkan akan saya ajar pula orang yang senasib dengan saya,” kata Media.
Setelah menamatkan pendidikan di Bandung, Media bergabung ke PSBN Tuah Sakato sejak 1995. Hingga kini Media tetap kebagian tugas mengajar para cacat netra melantunkan ayat-ayat suci AlQuran. Tiap siswa harus diajari satu per satu. Mulai dari memperkenalkan huruf hijaiyah, tajwid hingga bacaan Alquran mereka.
Dikatakan oleh Heni Yunida, ketelatenan Media mengajari dan mendidik siswa, telah mengharumkan nama PSBN. Dua siswa mereka berhasil keluar sebagai juara MTQ. Nur Hasanah, siswa yang berasal dari Riau, mendapat juara I MTQ tingkat provinsi Riau. Sementara Khairiyah Nasution juara harapan III pada MTQ di Dharmasraya 2011 lalu.
Berkaitan dengan keterampilan yang diajarkan kepada penyandang cacat netra, Artina, Kasi Pelayanan Keterampilan dan Kecakapan PSBN Tuah Sakato menjelaskan bahwa siswa PSBN dibekali dengan keterampilan pokok dan keterampilan usaha. Keterampilan pokok meliputi orientasi mobilitas dan keterampilan kehidupan sehari-hari (KKS).
"Jika anak sudah menguasai keterampilan pokok, berarti kita sudah berhasil mendidik mereka," kata Artina.
Sementara keterampilan usaha meliputi keterampilan massages, berceramah/dai, merajut, shiatsu dan Arab Braille. Bahkan mereka pun diajar berkesenian. Malah sudah punya grup musik ‘Bina Bakti’ yang siap menghibur para tamu undangan pesta atau hajatan.
Para tenaga trampil message dan shiatsu siap melayani pasien yang ingin penyegaran tubuh atau ingin menghilangkan rasa sakit. Tarifnya terjangkau, Rp25.000. Mereka pun siap menerima panggilan dengan syarat dijemput antar dan mau melebihkan sedikit tali kasih buat mereka. Sebab 50% dari hasil message atau shiatsu tersebut dapat digunakan para siswa tingkat akhir itu sebagai modal berusaha setelah tamat nanti. (zulfadli)
(Diterbitkan Singgalang edisi Jumat 30 Maret 2011)
0 komentar :
Posting Komentar
Masukan Anda amat berarti untuk pengembangan web ini selanjutnya