Ajang Pasar Raya Ramadhan yang diselenggarakan di halaman parkir Craft Centre, Khatib Sulaiman No.67 Padang, juga mengikutsertakan sejumlah UMKM binaan BUMN. Diantaranya PT Semen Padang (PTSP).
Rini Bordir dan UD Simpati Jaya merupakan dua diantara lima binaan PT Semen Padang yang mendapat kesempatan berpromosi di sana. Mereka berdua sangat bersyukur beroleh kesempatan itu.
Ernita dari Rini Bordir telah dua tahun menjadi binaan perusahaan semen tertua di Indonesia itu. Pelaku UMKM dari Kab.Limapuluh Kota ini merasa terbantu dengan bantuan yang diberikan PTSP. Pinjaman modal yang diperolehnya amat membantu ketika dia ikut pameran di Pekan Raya Jakarta (PRJ) 14 Juni-15 Juli lalu.
Modalnya yang meningkat menyebabkan dia bisa membawa produk lebih banyak. “Alhamdulilllah, di PRJ memperoleh hasil yang menggembirakan. Kami sempat beberapa kali memesan barang ke kampung, termasuk pada rekan-rekan perajin bordir. Pemesanan mendadak ini dapat kami lakukan karena modal kami telah bertambah setelah dapat pinjaman dari Semen Padang,” ujar ibu lima anak yang bahu membahu dengan suaminya yang juga penjahit itu.
Ernita mengaku dapat ikut berpromosi di Pasar Raya Ramadhan lewat binaan Semen Padang. “Sebenarnya saya nyaris tidak ikut. Saat dapat informasi, langsung menghubungi panitia. Namun dinyatakan bahwa tempat telah penuh. Alhamdulillah Semen Padang memberikan satu meja bagi saya di sini,” ujar produsen jilbab, mukena, selendang dan baju bordir/kerancang itu.
Hal yang sama juga dirasakan Mailinda Wesni. Pedagang kue harian dan kue lebaran di bawah bendera UD Simpati Jaya ini sudah dua kali mendapat pinjaman modal dari PT Semen Padang.
“Pinjaman kedua yang Rp20 juta bisa memenuhkan satu mobil box kami dengan aneka kue. Kami bisa memesan kue lebih banyak dan melakukan pengembangan pemasaran, termasuk bermitra dengan pedagang kue dari daerah lain,” ujar isteri Adriyanto, pemilik UD Simpati Jaya.
Mai mengaku sudah 13 tahun melakoni usaha ini atau jauh sebelum mereka berumahtangga.
“Setelah menikah, usaha tersebut dijalankan berdua. Alhamdulillah makin berkembang,” ujar Mai.
Tiga tahun setelah jadi binaan Semen Padang, Mai merasakan dampaknya terhadap usaha mereka. Tambahan modal tersebut membuat mereka bernafas lega. Sebab bisa mendapat produk lebih banyak. Dua adik mereka pun bisa ikut bekerja, setelah kini memiliki dua armada untuk memasarkan produk ke penjuru Kota Padang, Pariaman, Padang Panjang, Bukittinggi dan Payakumbuh.
Kini mereka pun bisa bermitra dengan lebih banyak produsen. Baik dengan sistem beli putus, konsinyasi atau barter barang dagangan. “Apalagi jika dapat bantuan khusus seperti tetangga saya,” kata Mai. (zulfadli)
(Diterbitkan di Singgalang Edisi Sabtu 4 Agustus 2012, halaman B-17)
Rini Bordir dan UD Simpati Jaya merupakan dua diantara lima binaan PT Semen Padang yang mendapat kesempatan berpromosi di sana. Mereka berdua sangat bersyukur beroleh kesempatan itu.
Ernita dari Rini Bordir telah dua tahun menjadi binaan perusahaan semen tertua di Indonesia itu. Pelaku UMKM dari Kab.Limapuluh Kota ini merasa terbantu dengan bantuan yang diberikan PTSP. Pinjaman modal yang diperolehnya amat membantu ketika dia ikut pameran di Pekan Raya Jakarta (PRJ) 14 Juni-15 Juli lalu.
Modalnya yang meningkat menyebabkan dia bisa membawa produk lebih banyak. “Alhamdulilllah, di PRJ memperoleh hasil yang menggembirakan. Kami sempat beberapa kali memesan barang ke kampung, termasuk pada rekan-rekan perajin bordir. Pemesanan mendadak ini dapat kami lakukan karena modal kami telah bertambah setelah dapat pinjaman dari Semen Padang,” ujar ibu lima anak yang bahu membahu dengan suaminya yang juga penjahit itu.
Ernita mengaku dapat ikut berpromosi di Pasar Raya Ramadhan lewat binaan Semen Padang. “Sebenarnya saya nyaris tidak ikut. Saat dapat informasi, langsung menghubungi panitia. Namun dinyatakan bahwa tempat telah penuh. Alhamdulillah Semen Padang memberikan satu meja bagi saya di sini,” ujar produsen jilbab, mukena, selendang dan baju bordir/kerancang itu.
Hal yang sama juga dirasakan Mailinda Wesni. Pedagang kue harian dan kue lebaran di bawah bendera UD Simpati Jaya ini sudah dua kali mendapat pinjaman modal dari PT Semen Padang.
“Pinjaman kedua yang Rp20 juta bisa memenuhkan satu mobil box kami dengan aneka kue. Kami bisa memesan kue lebih banyak dan melakukan pengembangan pemasaran, termasuk bermitra dengan pedagang kue dari daerah lain,” ujar isteri Adriyanto, pemilik UD Simpati Jaya.
Mai mengaku sudah 13 tahun melakoni usaha ini atau jauh sebelum mereka berumahtangga.
“Setelah menikah, usaha tersebut dijalankan berdua. Alhamdulillah makin berkembang,” ujar Mai.
Tiga tahun setelah jadi binaan Semen Padang, Mai merasakan dampaknya terhadap usaha mereka. Tambahan modal tersebut membuat mereka bernafas lega. Sebab bisa mendapat produk lebih banyak. Dua adik mereka pun bisa ikut bekerja, setelah kini memiliki dua armada untuk memasarkan produk ke penjuru Kota Padang, Pariaman, Padang Panjang, Bukittinggi dan Payakumbuh.
Kini mereka pun bisa bermitra dengan lebih banyak produsen. Baik dengan sistem beli putus, konsinyasi atau barter barang dagangan. “Apalagi jika dapat bantuan khusus seperti tetangga saya,” kata Mai. (zulfadli)
(Diterbitkan di Singgalang Edisi Sabtu 4 Agustus 2012, halaman B-17)

0 komentar :
Posting Komentar
Masukan Anda amat berarti untuk pengembangan web ini selanjutnya