![]() |
| Sari dan Ain menyusun produk ubi ungu yang baru tiba. |
“Kami ikut pameran ini untuk mempromosikan produk kami.
Selain itu kami pun ingin melihat peluang dan pengembangan usaha yang bakal
kami geluti ke depannya,” ujar Sari yang didampingi Ain, panggilaan Zulnurain.
Menurut Sari, dia dan Zulnuraini berteman sejak
SMA. Sedangkan dengan Diah berteman sewaktu sama-sama ngekos di Andaleh.Diah waktu itu tengah bekerja di NGO internasional yang berafiliasi dengan UNDP.
Keakraban di kos-kosan itulah yang membuat Diah dan Sari
merasakan kedekatan laiknya dua saudara. Meski telah dipisahkan oleh jarak dan pekerjaan, keduanya sepakat mencoba peruntungan di pameran. Kepandaian membuat kue jadi
modal. Diah membuat ladu/arai pinang dan unggulan daerah Pariaman lainnya.
Sementara Sari yang berasal dari Padang Panjang membuat kue stik keju, aneka kue
kering dari mentega, dan kue bawang.
Selain itu, Diah membawa mukena buatan neneknya ke pameran.
Diah pun memrpomosikan aneka olahan ubi ungu kenalannya dari Kabupaten Solok. Produk Nadya Saiyo yang dijualkannya meliputi keju ubi jalar ungu, kue bawang ungu,
kue keju makaroni, kue bawang pelo.
Diah dan Sari bergantian menjaga stand. Mereka pun bergiliran
menyambangi stand lainnya. "Moga pameran kedua kalinya ini memberikan
masukan dan kekuatan bagi kami untuk mulai menggeluti wirausaha," ujar
Diah. (*)

0 komentar :
Posting Komentar
Masukan Anda amat berarti untuk pengembangan web ini selanjutnya