Headlines News :
Home » , , , , , » Lions Club Padang Peduli, 150 Tongkat Putih Bagi Para Netra

Lions Club Padang Peduli, 150 Tongkat Putih Bagi Para Netra

Written By zulfadli on Rabu, 17 Oktober 2012 | 07.29


Lions Club International Foundation (LCIF) berupaya menunjukkan kepeduliannya kepada para tuna netra. Penyandang cacat netra dari Panti Sosial Bina Netra (PSBN) Tuah Sakato Padang, Yayasan Penyelenggara Pendidikan Luar Biasa (YPPLB) Lima Puluh Kota dan alumni PSBN diberikan bantuan tongkat oleh Kepala Daerah Lions Club Padang, Maria Adriana.

“Pemberian bantuan ini dalam rangka memeriahkan hari tongkat putih sedunia. Hari ini secara serentak diserahkan 2.150 tongkat putih, 6 set Al-Quran Braille dan 200 alarm talking clock kepada para netra pada lima kota di Indonesia. Khusus Padang dialokasikan 150 tongkat. 50 untuk PSBN, 60 untuk alumni dan sebanyak 40 tongkat bagi YPPLB,” ujar Maria Adriana, Senin (15/10) di Hotel Mariani Padang.

Menurut Maria, kepedulian Lions Club karena merasa terpanggil sekaligus tertantang untuk membantu para netra. Salah satunya lewat tongkat putih. Sehingga tiap tahun 15 Oktober dijadikan hari tongkat putih (White Cane Day).

Bantuan ini sangat diapresiasi oleh Ketua Alumni PSBN, Andry Yasmen Yoswel. Penyandang netra, yang mendapat gelar sarjana hukum dari UNPAD ini mengatakan bahwa dia dan rekan sesama netra merasa diperhatikan dan dihargai. Karena tongkat merupakan alat penting, ibarat mata bagi mereka.

Tongkat putih yang diberikan oleh Lions Club menurut Andry amat membantu para netra. “Ringan dan sangat memudahkan bagi kami. Tongkat mudah disimpan karena bisa dilipat,” kata instruktur pijat shiatsu di PSBN Tuah Sakato itu.

Sementara Sekretaris YPPLB, Rita Bur, menyatakan Lions Club banyak peran sosialnya terhadap para netra. Memang secara resmi keorganisasian YPPLB baru pertama kali menerima bantuan, namun Pengurus Lions Club telah sering berkunjung dan memberikan bantuan ke yayasan menyediakan pendidikan dan panti bagi anak berkebutuhan khusus secara gratis sejak 1976 itu.

“Ada 42 anak berkebutuhan khusus yang bersekolah di YPPLB dan 16 anak netra yang disekolahkan di sekolah umum (inklusi),” ujar Rita.

Baik Andry maupun Rita berharap agar semakin banyak yang peduli dengan mereka yang berkebutuhan khusus ini. “Kami bahagia masih ada yang peduli dengan kami. Kami tidak butuh dikasihani, hanya ingin dihargai. Minimal jangan cap kami sebagai peminta-minta. Kami pun punya potensi yang bisa diasah lewat pendidikan,” ujar Andry. (zulfadli)
Share this article :

0 komentar :

Posting Komentar

Masukan Anda amat berarti untuk pengembangan web ini selanjutnya


 
Support : Bisnis UKM | Kemenkop | Okebana RSS | Sentra UKM

Copyright © 2012. Okebana - All Rights Reserved
Template Dimodifikasi Oleh Zulfadli
Wartawan Harian Singgalang