Minimal
pendapatan seseorang yang ahli di bidang ini USD 500 per hari. Malah
saat proyek besar banyak yang meminta tenaga dan keahliannya, digaji USD
1.000 pun banyak yang menolak. Begitulah, belagunya seorang Project
Management Professional itu.
Keahlian
inilah yang akan diperkenalkan kepada mahasiswa Fakultas Teknik Sipil
dan Perencanaan Universitas Bung Hatta. Bahkan mereka bakal mendapatkan
surat keterangan pendamping ijazah (SKPI) yang dikeluarkan lembaga
sertifikasi Internasional.
"Seminar
nasional ini memberikan gambaran bagi mahasiswa tentang bidang keahlian
yang sangat dibutuhkan. Mereka bisa mempersiapkan diri dan
kompetensinya sedemikian rupa untuk memenangkan persaingan di dunia
global. Universitas Bung Hatta bakal terus membantu mereka, salah
satunya dengan memberikan SKPI yang diharapkan makin memperpendek masa
tunggu bekerja setelah lulus nantinya," ujar Wakil Rektor I Universitas
Bung Hatta, Dr. Hendra Suherman, di Balairung Caraka Gedung B, Kampus I
Ulak Karang Padang, Sabtu(11/11).
Hendra
Suherman menegaskan kampus mereka yang tengah menata diri menuju
universitas berkelas dunia tentu harus membekali mahasiswanya dengan
sebaik-baiknya. Kampus harus berusaha memberikan yang terbaik untuk
membalas kepercayaan para mahasiswa dan orang tua mereka terhadap
Universitas Bung Hatta.
Kerjasama
yang ditandatangani sebelum seminar internasional itu membuktikan
keseriusan tekad kampus yang kini memberikan tiga keunggulan bagi
mahasiswanya pada 2017 ini. Kerjasama dengan Project Management
Institute dan pemaparan dari dua pakar dari lembaga tersebut tentu
membuka wawasan dan kesadaran mahasiswa tentang pentingnya sertifikasi.
Mereka pun tahu dengan sertifikasi mereka berpeluang mendapatkan
pekerjaan yang sangat layak bagi mereka.
President
Project Management Institute Indonesia Chapter, Alin Veronika MT, PMP,
PMI-RMP pun sangat menyambut baik kesediaan Universitas Bung Hatta
bergandengan tangan dengan lembaganya untuk memperbanyak tenaga ahli
tersertifikasi.
Kampus
proklamator merupakan kampus ke-7 yang bekerjasama dengan Project
Management Institute pada tahun ini. Kampus terdahulu sudah merasakan
bagaimana buah dari kerjasama mereka.
Alin
mengisyaratkan pihaknya bakal membantu mahasiswa Universitas Bung Hatta
mempersiapkan diri mereka untuk mendapatkan sertifikasi yang diakui
secara nasional dan internasional. Bung Hatta bakal dibantu dalam
menyesuaikan kurikulum yang mampu menghasilkan lulusan yang siap pakai.
Kurikulum yang mengantarkan lulusan cepat beradaptasi di dunia kerja dan
cemerlang karirnya.
Dia
menyebutkan Project Management Institute punya cabang di 210 negara.
Mutu dan legalitasnya diakui di negara-negara tersebut. "Kini, lembaga
kami yang terbesar di dunia dan merupakan lembaga non profit. Lembaga
kami ingin mempercepat pemenuhan kebutuhan terhadap manejer proyek
tersertifikasi yang handal dan profesional," tegasnya.
Alin
mengungkapkan keahlian seorang manajer proyek begitu banyak dibutuhkan
oleh berbagai proyek di dunia apakah bidang infrastruktur, minyak dan
gas, telekomunikasi, pendidikan dan lainnya. Bisa lintas industri.
"Uniknya, mereka yang punya keahlian ini baru segelintir. Cuma 750 orang
di Indonesia," ujarnya usai seminar nasional di Balairung Caraka dengan
tema Peran manajemen proyek dalam dunia konstruksi di Indonesia, Sabtu
(11/11).
Peluang besar
ini memungkinkan seorang manajer proyek bisa mendapatkan income yang
tinggi. Mereka bisa bekerja di bidang apa saja yang butuh manajer proyek
yang memastikan suatu pekerjaan sesuai dengan kesepakatan dan
memberikan profit tinggi buat si pemilik proyek.
Ditambahkan
Ir. Corina Permata Sari, SIPMP, praktisi yang menangani pemasaran
Project Mangement Institute. Hal penting yang dimiliki seorang manager
proyek adalah kemampuannya meminimalkan risiko negatif dan memperbesar
risiko positif baik yang bisa diprediksi dari awal maupun yang tak bisa
diprediksi sedari awal.
Kemampuan
itu diperolehnya dari wawasan keilmuan yang dimiliki, skill atau
kompetensi yang berhasil diraih, pengalaman, pertambahan keahlian dari
berbagai proyek yang dilakukan. Dia pun mampu memanfaatkan tools dan
teknik-teknik yang mempermudah pekerjaannya. "Konsistensi di bidang
karir tertentu perlu diperhatikan. Ini yang makin menambah pengalaman
dan mengasah keterampilan kita," ujar Corina.
Kemampuan
manajer proyek dapat mengatasi ketidakpastian yang mungkin terjadi tapi
dapat berakibat pada penyelesaian proyek. "Dengan kemampuan seorang
manager proyek, proyek bisa tepat waktu, tepat biaya dan tepat kualitas.
Tak ada pekerjaan berulang yang berakibat pada keterlambatan, biaya pun
bertambah. Makanya kita perkenalkan hal ini kepada mahasiswa teknik
sipil kita baik S1 maupun S2," ujar Ketua Panitia Pelaksana yang juga
ikut menjadi pembicara seminar nasional itu, Dr. Eva Rita, M.Eng.
Eva
Rita memperkenalkan budaya kualitas pada 350 peserta seminar tersebut.
Baik kualitas manusia maupun kualitas proses pekerjaan tersebut. Budaya
kualitas bisa dibangun dengan cara memperbaiki organisasi kerja dan
membina komunikasi yang efektif.
Perubahan Kurikulum
Efek
dari kerjasama yang ditandatangani oleh Wakil Rektor I Dr. Hendra
Suherman dengan President Project Management Institute Indonesia
Chapter, Alin Veronika, MT, PMP, PMI-RMP adalah kurikulum yang menunjang
mahasiswa Universitas Bung Hatta punya kemampuan yang memudahkannya
mendapat sertifikasi sebagai manager proyek berkualifikasi nasional
maupun internasional.
Kondisi
ini menguntungkan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan Universitas Bung Hatta. Hal ini ditegaskan oleh Ketua
Jurusan Teknik Sipil, Dr. Rini Mulyani, M.Eng.
"Kita
saat ini tengah merancang kurikulum yang benar-benar mampu meningkatkan
kualitas SDM lulusan kita, punya wawasan yang luas, mahir di bidangnya
dan mampu berkompetisi di kancah profesional. Terpenting dari semua itu,
mereka cepat dan dapat bekerja dengan berkualitas setelah tamat,"
ujarnya.
Kerjasama ini
memungkinkan jurusan yang dipimpin Rini untuk mendapatkan input berharga
seputar perkuatan terhadap kurikulum saat ini. Apalagi Project
Management Institute ini merupakan lembaga profesi global nirlaba yang
diisi para manajer proyek yang handal yang siap berbagi ilmu dan
pengalamannya untuk mengisi pembangunan nasional melalui profesionalisme
managemen proyek dan kerjasama dengan institusi pendidikan.
"Dengan
kerjasama ini makin menguatkan lukusan Universitas Bung Hatta dalam
bersaing di dunia kerja yang menuntut profesionalisme dengan adanya
tenaga kerja tersertifikasi. Alhamdulillah, pimpinan universitas dan
yayasan memberikan dujungan penuh," ujarnya penuh harap. (zul)
0 komentar :
Posting Komentar
Masukan Anda amat berarti untuk pengembangan web ini selanjutnya