Padang - Inovasi Rumah Kreatif BUMN di Padang yang dikelola BNI mendapat apresiasi dari anggota DPD, Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa.
Terlebih ada program yang dihasilkan anak-anak muda yang bersinergi dengan RKB. Program yang dikenal dengan KeUKM itu begitu memudahkan pelaku UKM bahkan koperasi untuk mengetahui keuntungan hariannya dengan cepat dan real time.
“Program yang turut didanai CSR BNI ini sangat bermanfaat bagi UKM dan koperasi di Sumbar. Banyak perkuatan dan fasilitasi yang didapatkan dari kehadiran RKB ini,” ujarnya kepada Pemimpin Bidang Pemasaran Bisnis Kantor BNI Cabang Padang Mechy Handayani, Pengelola RKB Diana Aini dan sejumlah staf BNI, Rabu (1/11)
Apresiasi ini diberikan Leonardy setelah meninjau RKB tersebut. Leonardy mendapat gambaran jelas tentang RKB dari Mechy dan stafnya.
“Tempat ini strategis, fasilitas pendukungnya pun terlihat cukup representatif. Hanya saja sedikit kecil untuk menampung ijka banyak UKM yang memanfaatkan fasilitas di sini. Semoga saja gedung DPD di Raden Saleh segera bisa direalisasikan, dan para Senator Sumbar bisa memberi ruang yang lebih representatif buat RKB. Mohon doanya,” ujarnya.
Dalam kunjungannya dia berinteraksi dengan pelaku UKM yang tengah mengikuti pelatihan di sana. Apalagi pelatihan tersebut mengupayakan agar pelaku UKM bisa memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi.
Dari penjelasan Konsultan TIK pada Klinik KUMKM, Arief Mardianto, Leonardy dapat gambaran tentang fasilitasi bagi UKM untuk memiliki dan mampu mengelola website sendiri. Minimal bisa menggunakan keunggulan yang diberikan google bisnis dan media sosial untuk mempromosikan produk dan usaha mereka.
Program KeUKM
Leonardy juga gembira dengan hasil kreasi para anak muda di Padang yang telah mau menghadirkan program keuangan online yang real time. Bisa diupdate kapan saja, di mana saja dan dapat diketahui berapa produksi dan keuntungan yang didapat pada hari itu.
“Ini sangat membantu UKM daerah ini yang memang kesulitan untuk membuat pembukuan dan neraca keuangan mereka. Ternyata lewat program ini, dengan menginput bahan yang dibeli, uang yang digunakan, hasil produksi beserta harga jual produk, maka pelaku UKM bisa mengetahui berapa untung mereka hari itu,” ujarnya.
Leonardy menegaskan program tersebut harus terus dikembangkan. Apalagi seperti yang disampaikan Ketua Klinik KUMKM Sumbar, Joni Saputra, dengan sedikit sentuhan lagi, program ini bisa dinikmati oleh UKM dan koperasi di daerah ini secara gratis.
“Jika hadir di playstore, tentu pelaku UKM dan koperasi tinggal mengunduh program keuangan UKM yang mereka singkat KeUKM itu bisa dinikmati. Sambil berjualan, pelaku UKM dapat mengangsur input data agar saat tutup nanti bisa diketahui laba pasti untuk disisihkan untuk beli bahan baru, gaji dan tabungan,” ujarnya.
Leonardy optimis semakin banyak yang mengunduh program KeUKM ini, kian banyak yang terbantu dalam pengelolaan keuangan mereka. Dengan cara ini, kendala keterbatasan kemampuan pengelolaan keuangan teratasi dengan adanya program ini.
Pelatihan Mandiri
Satu hal lagi yang diapreasiasi Leonardy adalah inovasi yang dilakukan BNI untuk memperbanyak pelatihan di RKB itu. Sebagaimana dijelaskan Pengelola RKB, Diana Aini, BNI baru bisa memfasilitasi empat pelatihan untuk tahun ini. Sebanyak 60 UKM yang dilatih dengan seluruh
fasilitas dari BNI.
Lalu ada 18 UKM yang mendapat pelatihan secara mandiri. Pelatihan mandiri ini dilakukan dengan meng gandeng Klinik KUMKM dan BitNet. Pada pelatihan mandiri, BNI hanya memberikan fasilitas tempat, ruangan, wifi dan pendukung yang diperlukan. Sementara untuk snack, konsumsi dan lainnya merupakan perkongsian antara UKM yang ikut. Menyumbang Rp100.000 dan dilatih sampai bisa. (zul)

1 komentar :
Mantap zul, smoga bpk leonardy dapat mensponsori aplikasi ini sehingga dapat di gunakan oleh umkm.
Posting Komentar
Masukan Anda amat berarti untuk pengembangan web ini selanjutnya