Para calon legislatif atau yang mencalonkan diri menjadi kepala daerah, kini banyak wara-wiri ke masjid-masjid. Mereka tiba-tiba rajin bersilaturahmi dengan warga, meski di daerah pinggiran sekalipun. Diharapkan jangan timbul image di tengah masyarakat bahwa calon pemimpin negeri ini tengah memakai masjid sebagai alat buat mendulang suara.
“Alangkah bagusnya jika seorang pemimpin itu mau bertemu masyarakat di masjid. Memulai dari masjid merupakan awal yang baik. Diharapkan dia mau memikirkan umat atau warga yang memilih dia dulunya. Jika dia menyalahi janji yang diucapkan di rumah ibadah, dia sendiri yang merasakan akibatnya,” tegas Khaidir Jumin Khatib Bungsu usai memberi tausiyah pada peringatan Isra’ Mi’raj di Masjid Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, Kecamatan Koto Tangah Padang, Minggu (2/6).
Khaidir yang sering dipanggil ustadz KJ ini menegaskan, pemimpin harus didekatkan dengan masjid.
Menurut dia, akan lebih sakral janji yang diucapkan seseorang di masjid saat dia memperkenalkan diri dan tujuannya datang bersilaturahmi ke daerah itu.
Bagi Ustadz KJ, masjid merupakan sentra kehidupan bermasyarakat. Di zaman nabi, masjid jadi pusat kegiatan, pusat pemerintahan, pusat perbaikan umat. “Hal ini harus menjadi perhatian kita. Jika para calon pemimpin mau masuk masjid, maka dia tau kondisi masjid secara langsung. Tidak hanya bangunan fisik yang dia perhatikan. Bagaimana isi masjid itu dia pun jadi tahu,” ucapnya.
Saat ini, kata Khaidir, orang berlomba memperbagus masjid, namun lupa mengisinya dengan kegiatan bermanfaat bagi peningkatan keimanan dan kesejahteraan umat. Pemimpin yang dekat dengan masjid, tidak hanya meningkatkan syiar agama, namun lupa berbuat bagi kemakmuran masjid.
Kandris Asrin yang bersilaturahmi ke Masjid Al Hamid di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, Kecamatan Koto Tangah pun mengungkapkan hal yang sama. Dia berharap warga menerima semua calon pemimpin yang datang mengunjungi mereka dengan senang hati.
Pria yang berniat mencalonkan diri menjadi Walikota Padang periode 2013-2018 ini bertujuan agar warga memilih calon yang betul-betul mereka kenal dan percaya bakal bisa mengabdikan dirinya bagi Kota Padang.
Bagi Kandris, kedatangan warga ke tempat-tempat pemilihan amat penting artinya. Dia mengingatkan warga agar jangan sampai kedatangan mereka ke tempat pemilihan lantaran dibayar oleh calon tertentu. Mereka harus datang memilih untuk mencegah pemilih bayaran bebas memilih calon yang membayar mereka. (zul)
0 komentar :
Posting Komentar
Masukan Anda amat berarti untuk pengembangan web ini selanjutnya