Headlines News :

Timba Pengalaman Pengusaha Sukses; UKM Harus Bermitra dan Fokus

Written By zulfadli on Rabu, 19 September 2012 | 08.03

Saat ini sangat sulit membesarkan usaha sendiri. Jika ingin maju, pelaku usaha harus bisa menjalin kemitraan dengan pelaku usaha lain yang lebih maju dibanding dia.
Hal ini terungkap dalam acara Timba Pengalaman Pengusaha Sukses yang diadakan Dinas Koperasi dan UMKM Sumbar, di sebuah hotel berbintang di Kota Padang, Selasa (18/9).

“Kemitraan lebih mengarahkan kita kepada jalan sukses. Saya pun bisa menapaki sukses setelah bermitra. Keuntungan yang saya peroleh adalah mitra saya tentu tidak ingin rugi, untuk itu dia perlu melihat, mendampingi bahkan ikut membereskan hal-hal yang bisa menghambat perkembangan usaha kita,” ujar Irwan Khalis, pengembang pasar tradisional dari Jakarta.

Irwan yang urang awak ini mengakui, usaha yang dia lakoni sejak 1992 awalnya kecil saja dan harus menjalani perjuangan yang cukup berat untuk sekadar bayar gaji karyawan. Usaha konsultan arsitektur miliknya nyaris stagnan hingga 1998. Menyikapi hal itu dia mulai ambil ancang-ancang ikut terjun menjadi developer.

Kerjaan pertama adalah rehabilitasi pasar di Jakarta Pusat. Meski telah menggandeng investor dari Malaysia, dia rugi besar lantaran data yang didapat dari pengelola pasar tidak valid.

“Saat itu saya harus menanggung hutang hingga Rp6 miliar. Dan Alhamdulillah bisa saya lunasi dengan susah payah karena track record saya sempat rusak,” kata pengembang delapan pasar tradisional di Jawa itu.

Dengan mitra kedua yang juga asal Malaysia, Irwan dapat belajar banyak hal. Mitranya ikut memikirkan dan mengendalikan arah usaha hingga berkembang. Irwan pun terus membuat perusahaan baru untuk ekspansi dan sebagai wadah penunjang kemitraan yang baru. Hasilnya, Irwan kini meraih omset Rp800 miliar.

Hal yang sama pun dialami oleh Christine Hakim, pengusaha Kripik Balado bermerek sama dengan nama salah satu artis senior Indonesia itu. Dia awalnya juga berusaha kecil-kecilan. Ibunya ke Padang tidak membawa kekayaan. “Saya sendiri hanya tamat SD, namun ibu mengajarkan saya untuk selalu rajin, disiplin dan berhemat. Itulah modal saya yang utama untuk memperbesar usaha,” ujar Christine.

Christine mengaku terlambat menikah karena sibuk mengendalikan usaha kripik baladonya. Bersama suami, dia terus fokus mengembangkan usaha tersebut. Setelah dapat nama, barulah dia kembangkan usaha lain dan menjalin kemitraan. “Setelah bermitra dengan UKM lain dan dinas terkait, usaha saya berkembang pesat. Sekarang ada sekitar 150 UKM yang menjadi mitra saya,” ujarnya.

Christine berharap para pelaku UMKM agar fokus pada satu usaha dan mampu menghasilkan produk berkualitas. Jika berkualitas dan sesuai standarnya, Christine menjamin kemasan sekaligus mau memasarkan produk mereka. (zulfadli)


(Telah Diterbitkan Harian Singgalang Edisi Rabu 12 September 2012, pada Halaman C-25)
Share this article :

0 komentar :

Posting Komentar

Masukan Anda amat berarti untuk pengembangan web ini selanjutnya


 
Support : Bisnis UKM | Kemenkop | Okebana RSS | Sentra UKM

Copyright © 2012. Okebana - All Rights Reserved
Template Dimodifikasi Oleh Zulfadli
Wartawan Harian Singgalang