"Pekan maulid yang diselenggarakan BQS TPQ di Kecamatan Barat termasuk upaya menciptakan suasana kondusif di Padang. Dengan menghadirkan alquran berarti membuat tenang banyak pihak. Atas nama Pemerintah Kota Padang mengucapkan terima kasih kepada guru, ustad dan ustadzah," ujar Walikota Padang
Dengan tegas Mahyeldi menyatakan suasana religius yang ikut dilakukan para ustadz dan ustadzah berperan penting dalam membangun kota ini. Keimanan dan ketenangan yang tercipta berkat syiarnya alquran di tengah kehidupan membuat berbagai persoalan yang selama ini sulit terselesaikan, kini satu demi satu berhasil dilaksanakan.
"Siapa sangka kita bisa menyelesaikan semua capaian bagus Padang saat ini? Kalau bukan campur tangan yang kuasa mustahil ini terjadi. Saya yakin dan percaya itu semua berkat dan rahmat Allah SWT, berkat kedekatan warga kota dengan penciptanya," ujar Mahyeldi.
Hasil di luar dugaan tersebut diingatkan Mahyeldi tak lepas dari makin maraknya anak-anak di Padang dalam menghapal Alquran. Mereka pun semangat belajar, parra ustadz dan ustadzah pun mengarahkan anak patuh pada orang tuanya. Kerukunan di rumah tangga membias pada peningkatan kinerja para aparatur sipil negara.
"Semoga semua upaya kita menghadirkan capaian lebih baik lagi ke depannya,. Membuat Padang lebih maju dan mendatangkan kesejahteraan bagi warganya, " katanya.
Ketua BKS TPQ-TQA Padang, M. Darnalis juga menyebutkan kegiatan lomba di momen Maulid Nabi Muhammad SAW 1439 hijriah ditujukan untuk silaturrahmi dan peningkatan kualitas setiap insan di lingkungan BKS TPQ-TQA. Empat masjid di Padang Barat dilibatkan, seperti Masjid Mujahid, Masjid Al Iman, Masjid Al Hidayah dan Masjid Al Kamil. Sebanyak 99 santri turut menyukseskannya kegiatan swadaya BKS TPQ-TQA Padang.
"Inilah ajang mengumpulkan pengurus BKS Padang, guru dan santri. Kita ingin maulid Nabi Muhammad SAW semarak dan berharap kegiatan kecil kami turut berkontribusi bagi pembangunan intelektual mental dan karakter di kota ini, " ungkapnya didampingi Sekum Yuhendri, Bendahara Dafril, Ketua BKS TPQ-TQA Padang Barat Yan Fajri dan Ketua Panitia Zeriatno.
Dijelaskannya kegiatan ini telah tujuh kali dilakukan bergantian di kecamatan. Tinggal Padang Utara, Nanggalo, Padang Timur dan Bungus Teluk Kabung yang belum menyelenggarakan. Pekan maulid tingkat Kota Padang ini melombakan tilawah quran, hifzhil quran, tartil, dai cilik dan azan. Diikuti santri berusia maksimum 12 tahun. Hanya tartil yang diikuti santri berumur maksimal 9 tahun.
Seksi Bimas Islam Kemenag Padang, Muhammad Syarkoni memuji pelaksanaan lomba dan pekan maulid itu. Lomba tanoa juara umum dan aturan ketat yang diterapkan pun mendapat apresiasi.
Dia mencontohkan sistem mtq yang sudah memakai sistem elektronik. Sehari saja umur peserta melewati batas usia yang ditetapkan, maka lansung ditolak. "Jadi tidak bisa main-main lagi dalam mengikuti mtq. Ketegasan BKS TPQ dalam penerapan aturan sangat bagus, karena begitulah aturan yang benar," tegas pria yang diharapkan Mahyeldi sebagai pengganti Japeri. (zul)
0 komentar :
Posting Komentar
Masukan Anda amat berarti untuk pengembangan web ini selanjutnya