
Padang - Perubahan signifikan dunia industri yang mengarah pada otomatisasi dan komputerisasi akan berdampak besar pada penggunaan tenaga manusia. Contoh riilnya terjadi di Jepang, negara yang industrinya maju dan robot semakin menggantikan peran manusia.
Realitas ini menjadi pemikiran Asosiasi Studi Jepang di Indonesia (ASJI). Butuh pemikiran banyak pihak untuk mencarikan solusi terhadap permasalahan ini. “Tukar pikiran dari berbagai pihak terkait sangat diperlukan untuk menghadapi hal ini. Seminar internasional yang dilaksanakan di Unand ini merupakan salah satu upaya untuk itu,” ujar Ketua Umum ASJI Pusat, Julian Aldrin Pasha, PhD, di Padang Rabu (4/10).
Julian menegaskan bagi negara Jepang yang penduduk angkatan produktifnya makin sedikit, penggantian tenaga manusia oleh robot ini mungkin menjadi solusi. Mereka pun punya aturan yang membuat pekerja negara lain tidak mudah mengakses pekerjaan di negaranya lantaran tuntutan tinggi terhadap bidang pekerjaan tersebut.
Beda halnya jika di negara berkembang seperti Indonesia yang mengalaminya. Jika ini terjadi juga terjadi di negara kita dimana industri juga mengarah otomatisasi dan robotisasi, makin banyak tenaga kerja yang tergantikan. Tenaga kerja ini kalau tidak diserap sektor lain atau membuka lapangan kerja sendiri, makin banyak penduduk Indonesia yang menganggu
Julian menilai perhatian terhadap hal ini cukup urgen seiring Indonesia dan negara di dunia ingin meniru kemajuan pesat negara yang pernah luluh lantak oleh bom atom itu. Terlebih dunia industri tentu cenderung ingin peningkatan efisiensi di segala lini. Komputerisasi dan robotisasi ini salah satu hal yang menjadi pertimbangan dunia industri.
Berdasarkan pemikiran tersebut, Julian bersama pengurus ASJI Pusat periode 2016-2020 mendorong pelaksanaan simposium internasional 2017 ASJI terkait perubahan perspektif di bidang cultural, sosial, ekonomi terkait buruh dan ketenagakerjaan di industri Jepang. Seminar dilaksanakan di Unand pada Kamis (5/10).
“Kita datangkan ahli dari Jepang dan lainnya yang membuat robotik dan menjelaskan seberapa pengaruh kemajuan teknologi yang mereka buat terhadap kultural, sosial dan ekonomi di negaranya. Begitu juga ahli bidang lainnya dari luar dan dalam negeri. Kita tukar pikiran,” ujarnya, seraya menyatakan ini satu fokus kepengurusan ASJI Pusat periode 2016-2020.
ASJI Pusat ingin agar pecinta studi Jepang makin berupaya mendapatkan peluang-peluang yang kini makin terbuka luas baik dari kalangan usaha maupun pemerintah Jepang. Gunakan penelitian dan bantuan itu sebesar-besarnya bagi keserjahteraan rakyat dan umat manusia secara umum
Julian juga memimpin rapat kerja nasional ASJI 2017 di Hotel Grand Zuri Padang. Para pengurus ASJI dari berbagai daerah memberikan dukungan penuh terhadap program yang ditawarkan kepengurusan ASJI Pusat yang dipimpin mantan Jubir Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu.Dalam rakernas tersebut, ASJI Pusat juga mengukuhkan kepengurusan sejumlah daerah, di antaranya ASJI Jabodetabek, ASJI Jateng, ASJI Sulsel. Sementara ASJI Jatim dan ASJI Sumbar batal dikukuhkan malam itu. Ketua ASJI Sumbar, Diana Kartika diundur pengukuhannya lantaran kesehatannya tidak memungkinkan hadir. Wakil Rektor III Universitas Bung Hatta itu akan dilantik secepatnya. (zul)
0 komentar :
Posting Komentar
Masukan Anda amat berarti untuk pengembangan web ini selanjutnya