Headlines News :
Home » , , , » Berharap Inovasi untuk Infrastruktur Sumbar

Berharap Inovasi untuk Infrastruktur Sumbar

Written By zulfadli on Rabu, 04 Oktober 2017 | 22.50



Padang - Pemerintah Provinsi Sumbar berharap ada inovasi bermanfaat yang dihasilkan dari seminar internasional manajemen aset dan fasilitas (ICASFAM 2017) dan seminar inisiasi studi kasus berkelanjutan antara Malaysia, Philipina dan Indonesia (SIMPI 2017) yang dilaksanakan Universitas Bung Hatta di Padang.

Inovasi itu bukan hanya yang berkaitan dengan kemajuan ilmu konstruksi bangunan di Sumbar yang rawan bencana. Pemprov sangat berharap kolaborasi perguruan tinggi di Sumbar dengan universitas dari lima negara yang hadir pada ICASFAM dan SIMPI 2017  menumbuhkan inovasi bagaimana menjadikan bangunan tahan gempa namun lebih murah dari segi pembangunannya.

Bahkan jika mungkin, inovasi di bidang pembangunan jalan, jembatan dan gedung tersebut makin memudahkan evakuasi jika suatu waktu terjadi bencana yang tak diinginkan. Pengelolaan  dan pemeliharaan infrastruktur tersebut pun diharapkan dapat makin mengefisienkan penggunaan anggaran lantaran memakai suatu sistem manajemen fasilitas dan aset yang baik dan terpadu.

“Kita ingin Universitas Bung Hatta dan universitas lain di Sumbar ini memperbanyak seminar
internasional dan kajian  yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur yang secara teknis membuat kita merasa aman dan nyaman jika suatu bencana terjadi. Hasilnya tolong dinformasikan kepada pemerintah provinsi melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang). Semoga hasilnya makin bermanfaat bagi kita semua,” ujar Gubernur Sumbar yang diwakili Nasril Ahmad, Rabu (4/10).

Nasril Ahmad mengungkapkan betapa sebelum gempa besar pada 2007 dan 2009, bangunan-bangunan secara struktur sedikit terabaikan konstruksinya. Kini harus mengacu kepada standar yang telah ditetapkan. Setelah itu, bangunan baru harus mengacu pada rekomendasi para ahli untuk Sumbar yang harus tahan terhadap gempa 9 skala richter.

Ditegaskan Nasril Ahmad bangunan baru di Sumbar sudah menyesuaikan dengan rekomendasi yang diberikan para ahli. Di sinilah menurut dia peran ahli konstruksi yang berlatar belakang teknik sipil sangat diharapkan. Bagaimana konstruksinya memakai tiang pancang atau jaring laba-laba dan sebagainya.

“Terpenting dari semua itu, infrastruktur yang dibangun di Sumbar diharapkan dapat membuat masyarakat merasa aman dan nyaman secara teknis jika bencana itu datang menimpa. Karena kita tahu Sumbar dikenal dengan daerah rawan gempa dan kontur daerahnya terutama Pesisir Selatan dari utara ke selatan berada di tepi pantai,” ujarnya.

Manajemen Fasilitas dan Aset
Nasril Ahmad memuji, pengembangan Universitas Bung Hatta ke daerah Air Pacah yang dikenal dengan zona hijau merupakan aplikasi dari pembangunan berkelanjutan yang memakai konsep manajemen fasilitas dan aset.

Menurutnya, lemahnya pengelolaan aset akan menyebabkan terbengkalainya aset-aset yang dimiliki bahkan cenderung membebankan anggaran yang telah ditetapkan. “Pemerintah Sumbar akan mendukung Universitas Bung Hatta dan universitas lain di Sumbar untuk saling bekerjasama melahirkan teknologi yang bermanfaat bagi daerah ini.

Keynote speaker dari University Teknologi Malaysia,  Prof. Sr. Abdul Hakim bin Mohammed mengungkapkan butuh waktu tujuh tahun bagi Malaysia untuk menerapkan manajemen fasilitas dan aset ini secara menyeluruh.

Diungkapkannya, Putrajaya yang kini jadi ibukota administrati pemerintahan Malaysia menjelma menjadi kota yang berkonsep modern dan futuristik dengan perencanaan yang rapi. Kota ini dikhususkan untuk gedung-gedung pemerintahan.

Banyak bangunan megah dengan arsitektur yang menawan mulai dari gedung pemerintahan, kantor perdana menteri, bangunan masjid yang besar serta jembatan yang cantik. Semua berkat perencanaan tata kota yang baik sehingga pengunjung yang menjelajah kota ini akan dimanjakan jalan pedestrian yang lebar dan bersih, ruang terbuka yang dilengkap taman yang cantik dan merasakan sensasi berjalan di perkotaan yang memperhatikan aspek keseimbangan lingkungan di sekitarnya.

“Ini tercapai berkat penerapan facility management (FM). Faktor sukses FM di Malaysia didukung komitmen dari pemerintah, peningkatan kapasitas pengguna, kesadaran masyarakat dan perencanaan FM yang sistematik,” ujarnya.

60 Makalah
Pada dua seminar internasional yang dilaksanakan Universitas Bung Hatta ini ada 60 makalah yang dipresentasikan. Empat diantaranya dipaparkan oleh keynote speaker. Keempatnya, Prof. Dr. Azwar Ananda dari Universitas Bung Hatta,  Prof. Dr. Lenin Jawahar Nesan dari Saveetha University (India), Prof. Dr. Abdul Hakim bin Muhammad dari UTM, Dr. Prof. Dr. Niki Lukviarman dari Universitas Andalas.

Makalah lainnya disampaikan secara paralel di empat ruang seminar berbeda sepanjang Rabu dan Kamis ini. ”Kami berharap konferensi ini akan bermanfaat besar bagi seluruh partisipan sekaitan dengan perluasan wawasan keilmuannya di bidang manajemen dan fasilitas aset,” ujar Ketua Panitia Pelaksana ICASFAM-SIMPI 2017, Dr. Bahrul Anif.

Dr. Bahrul Anif didampingi Wakilnya Dr. Robby Permata dan Dr. Rini Mulyani, memaparkan teknis pelaksanaan dan dukungan penuh sejumlah pihak untuk kesuksesan seminar mereka itu. Makalah yang masuk akan dibukukan pada sebuah Procedings. Makalah-makalah yang telah lulus seleksi dari Scientific Committee itu akan diusulkan untuk masuk ke jurnal internasional bereputasi. “Alhamdulillah, kesempatan emas ini banyak dimanfaatkan para tenaga pengajar di Universitas Bung Hatta. Hal ini tentu sangat membahagiakan di tengah meningkatnya upaya meningkatkan kualitas di segala lini yang diinisiasi Rektor Universitas Bung Hatta(UBH),” katanya.

Sementara itu, Rektor Universitas Bung Hatta Prof. Dr. Azwar Ananda dengan tegas menyatakan seminar internasional yang dilaksanakan Program Pascasarjana Universitas Bung Hatta ini makin menguatkan visi dan misi kampus proklamator menuju universitas berkelas dunia. Makalah para dosen UBH yang disampaikan di seminar ini tentu akan makin menambah jumlah artikel yang berpeluang tampil di jurnal internasional yang diindeks SCOPUS.

“Banyaknya jurnal ilmiah terindeks SCOPUS yang dihasilkan oleh para dosen dari UBH mengindikasikan makin bagusnya kualitas pembelajaran dan penelitian di UBH. Satu hal yang perlu diingat, lewat seminar ini ada kerjasama dengan lima universitas hebat di dunia yang akan membuat suasana atmosfer akademik di UBH akan semakin baik,” tegasnya seraya menyatakan hal ini akan dilihat DIKTI dan akan mendongkrak peringkat kampus ini. (adv)
Share this article :

0 komentar :

Posting Komentar

Masukan Anda amat berarti untuk pengembangan web ini selanjutnya


 
Support : Bisnis UKM | Kemenkop | Okebana RSS | Sentra UKM

Copyright © 2012. Okebana - All Rights Reserved
Template Dimodifikasi Oleh Zulfadli
Wartawan Harian Singgalang