Malam Minggu, Wakai Padang Diserbu Konsumen

Padang - Promo Buy One Get One (BOGO) yang ditawarkan Wakai Indonesia pada HUT ke-5 sepatu berlifestyle Jepang itu mampu merebut perhatian warga. Banyak yang memanfaatkan momen promo ini untuk memmiliki sepatu yang nyaman dipakai, stylish dan trendy.

Bahkan produk sepatu ini digadang-gadang memakai teknologi antibakteri banyak yang beralih ke tangan konsumennya. Ini terjadi pada sepatu bernomor 38 dan 39 hingga tak ada lagi di raknya.

“Alhamdulillah antuasiasme warga Padang terhadap Wakai mulai terlihat. Kami yakin setelah BOGO ini, Wakai makin digemari warga kota ini,” ujar Supervisor Wakai Padang, Ryrin Solin, Sabtu (28/10).

Ryrin merasa gembira dengan semangat karyawan Wakai Padang untuk mempromosikan produk mereka. Para karyawan aktif membagikan leaflet BOGO ke pusat keramaian kota pusat perbelanjaan, Stadion Agus Salim, Pantai Padang dan tak lupa kepada pengunjung Basko Grandmall Padang.

Hasilnya terlihat dari membludaknya konsumen yang berkunjung dan akhirnya memutuskan membeli produk Wakai. “Senangnya akhirnya Wakai Store di Padang merasakan juga suasana di gerai-gerai Wakai lainnya di Indonesia. Kami pun terpaksa melakukan tutup-buka pintu toko untuk menahan antrian konsumen yang datang ke gerai Wakai di lantai I Basko Grandmall Padang,” ujar Ryrin dengan nada gembira.

Aksi tutup buka pintu toko memang sempat memancing keheranan pengunjung ke gerai itu. Ditambah lagi dengan aksi pemeriksaan struk belanja kepada setiap pengunjung yang meninggalkan toko. Akhirnya mereka mengerti setelah dijelaskan untuk mengurangi kepadatan toko yang bisa berakibat udara di dalam toko menjadi panas dan suasana di dalam menjadi sumpek.

“Ini demi kenyamanan pengunjung juga, jadi pengunjung kami batasi sehingga yang sudah duluan datang leluasa memilih sepatu yang diinginkannya,” tegas Ryrin.

Koko Sebastian yang melihat banyaknya pengunjung yang sudah berada di dalam terpaksa mengurungkan niatnya sementara waktu. Dia memilih berkeliling dulu dan kembali setelah dirasanya pengunjung sudah tak ramai lagi.

“Saya keliling dulu. Daripada berdesakan di dalam toko. Kami dapat juga sepatunya jelang tutup toko ini,” ujarnya memamerkan tentengannya dengan wajah sumringah. (zul)