Headlines News :
Home » , » Peduli Dhuafa, Alumni 95 Persen Bekerja

Peduli Dhuafa, Alumni 95 Persen Bekerja

Written By zulfadli on Jumat, 29 September 2017 | 20.26

Padang - Pada Wisuda Angkatan VII Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Perbankan Indonesia begitu mengemuka keberpihakan kampus di Jalan Raden Saleh No.23 ini terhadap kaum dhuafa. Anak-anak dari keluarga kurang mampu ini diberi beasiswa mulai dari 25 persen hingga seratus persen.

Begitu berharganya beasiswa yang diberikan STIE Perbankan Indonesia (STIEPI) kepada mahasiswa terungkap dari penuturan mahasiswa terbaiknya Roseva Ratna Sari, mahasiswi Jurusan Akuntansi  yang lulus dengan pujian dan mengantongi indeks prestasi kumulatif 3,84.

"Dulu kami tau kuliah hanya untuk orang-orang mampu. Ternyata di STIEPI, anak kurang mampu pun diberi kesempatan luas untuk maju. Terima kasih bapak/ ibu dosen dan staf karyawan atas bantuan dan dukungannya selama kami menuntut ilmu," ujarnya.

Roseva Ratna Sari dengan penuh haru menyampaikan betapa kampusnya memberikan harapan bagi dirinya yang kurang mampu. Kuliah pun sambil bekerja dan sebagai SPG di salah satu pusat perbelanjaan Kota Padang, selama bekerja harus berdiri.

Simpati dan empati yang ditunjukkan dosen dan tenaga kependidikan STIEPI sangat memotivasi dirinya untuk belajar sungguh-sungguh. Letih karena bekerja sambil kuliah terobati saat datang ke kampus. Ada kekuatan tersendiri saat berada di kampus.

“Kami sangat terbantu dengan  keberadaan STIE Perbankan Indonesia. Sangat terbantu dengan beasiswa yang mencapai 100 persen,” ujarnya di hadapan tamu undangan, orang tua dan civitas akademika kampus itu.

Diakui Ketua STIEPI, Lisa Fitriani Rahman, SE, M.Si, beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa dari keluarga dhuafa itu mirip dengan Bidik Misi. Mereka diusulkan mitra kampus itu di sekolah-sekolah menengah, keluarga atau tetangga baik mahasiswa maupun keluarga besar STIEPI. Diseleksi dan dikualifikasi menurut besaran beasiswa dan alokasi yang tersedia.

Perlahan tapi pasti, sekolah tinggi tersebut mampu menyediakan beasiswa cukup banyak. Untuk angkatan 2017 yang hadir pada ulang tahun ke-17 itu, dialokasikan beasiswa untuk 40 orang.

“Kami menghitung ulang semua komponen pembiayaan dalam penyelenggaraan perkuliahan kami. Selisih dana itu dibantu dukungan dari yayasan dan lembaga yang bersimpati terhadap kampus kami, maka didapatkanlah dana segar untuk membantu mewujudkan cita-cita mereka yang sangat ingin kuliah namun terkendala biaya. Semua ingin berkontribusi untuk generasi Indonesia Emas,” ujar Lisa Fitriani Rahman.

Untuk mereka yang mendapat beasiswa penuh, hanya perlu membayar uang registrasi setiap semester sebesar Rp500.000 dan uang pembangunan Rp500. 000. Lalu ditambah  kerja praktek, penelitian dan wisuda.
Momen ultah ke-17, STIEPI melantik 53 wisudawan/ti. Terdiri dari 36 orang dari jurusan manajemen dan 17 orang lagi dari jurusan akuntansi. Jumlah wisudawan/ti jurusan akuntansi menambah koleksi angka 17 yang membuat wisuda kali ini kian istimewa.

Dengan tambahan 53 orang, kini perguruan itu telah memiliki 879 alumni. Dari hasil tracer study yang dilakukan, 95 persen alumni telah bekerja di berbagai lembaga keuangan, perbankan, BUMN, BPR dan badan usaha lainnya.

Makin besarnya dukungan berbagai pihak kian meningkatkan tekad untuk menjadikan kampus yang didirikan atas dasar terpuruknya perbankan pada 1998 akibat salah kelola itu sebagai wahana pencetak generasi Indonesia emas 2045. Besarnya jumlah mahasiswa yang diberi beasiswa merupakan kontribusi nyata mereka buat mempersiapkan generasi emas.

“Capaian baik ini perlu kami ungkapkan kepada Bapak/ibu sekalian sebagai ungkapan terima kasih kami atas kepercayaan dan dukungannya terhadap kesuksesan pembelajaran anak-anaknya di STIEPI. Terima kasih juga atas dukungan Yayasan Bina Sejahtera, Bank Nagari, Perbarindo, Kantor Akuntan Publik Gafar Salim, BUMN dan BUMD yang ada di Sumbar atas sinergitasnya selama ini,” ujar Lisa Fitriani Rahman.

Dia mengingatkan para wisudawan agar jangan hanya menjadikan ajang pelantikan sekadar mengikuti seremonial. Sadari, mulai hari ini saudara bakal dipandang dari cara berpikir, bersikap dan bertindak dalam mengamalkan apa yang telah dipelajari selama di kampus dari para dosen tetap yang semuanya sudah berkualifikasi S2 dan 4 dosen luar biasa yang berkualifikasi doktor. Semua tenaga pengajar sudah menerima sertifikasi dari Kopertis Wilayah X.

Dukungan Meningkat
Ketua Kopertis X yang diwakili Kabag Umum Yandri mengapresiasi perkembangan signifikan di STIEPI. “Pemaparan Ketua STIEPI tadi menyiratkan kemajuan kampus ini. Ini capaian yang harus diapresiasi," ujarnya.

Dia memuji kampus itu sudah memenuhi ketentuan semua tenaga pengajar sudah berkualifikasi Strata 2 (S2). Prosentase lulusan yang bekerja sungguh menggembirakan dan memang begitulah seharusnya sebuah kampus, lulusannya punya daya saing untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keilmuan dan memberikan kesejahteraan.

Keberanian kampus menerapkan beasiswa yang mirip dengan bidik misi kendati belum bisa mendapatkan bidik misi dari pemerintah, juga diacungi jempol oleh Kopertis Wilayah X. Terobosan ini memperbesar kesempatan anak warga kurang mampu namun sangat ingin melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi.

Pujian senada juga dilontarkan Ketua Yayasan Bina Sejahtera, Fauzi Hasan. Putra Silungkang itu menyebutkan perkembangan baik yang dicapai STIEPI hingga seperti ini tentu dihasilkan oleh kerjasama semua elemen di perguruan tinggi itu.

“Saya berterima kasih atas perhatian dan bimbingan Kopertis Wilayah X, Perbarindo, pimpinan bank, BUMN, tokoh masyarakat terhadap kampus kami. Ini tak lepas dari kepemimpinan Buk Lisa sebagai Ketua STIEPI. Kami dari yayasan akan berusaha maksimal mendorong agar proses reakreditasi kedua prodi dan akreditasi institusi lancar dan sukses,” ujar pria itu sembari mengungkapkan sejumlah terobosan yang bakal dilakukannya.

Fauzi Hasan menyebutkan semua ini berkat kerja keras, kerja cerdas dan komitmen untuk menuntaskan apa yang telah menjadi visi dan misi kampus. Komitmen ini pula yang membuat pembina dan sejumlah pengelola tidak perlu digaji untuk berpartisipasi memajukan kampus.

Ketua Yayasan Bina Sejahtera, Fauzi Hasan mengungkapkan kehadiran Direktur Operasional Bank Nagari, Syafrizal di acara wisuda ke-17 tersebut menyiratkan dukungan penuh lembaga itu. Diharapkan ada pembicaraan khusus antara Fauzi dan Syafrizal terutama seputar penggunaan CSR BUMD itu untuk mendukung program beasiswa di STIEPI. Makin besar dukungan yang diberikan makin banyak mahasiswa yang terbantu.

“Lihatlah betapa ungkapan syukur mahasiswa yang mendapatkan beasiswa dan kini menjadi yang terbaik dalam wisuda tadi. Kita harus berupaya makin banyak membantu yang anak kurang mampu untuk mendapatkan cita-citanya. Komitmen kata kuncinya,” ujarnya.

Ketua PTUN Padang, Herisman  memperbolehkan Hakim PTUN Padang untuk mengajarkan hukum bisnis di STIE Perbankan Indonesia. Dia menilai, tenaga keuangan atau mereka yang mengelola tertib administrasi di perkantoran atau lembaga selain perlu tenaga handal yang mengerti pembikuan dan perpajakan, mereka juga harus paham hukum.

Pria yang kini melanjutkan kuliah S2 Ilmu Hukum di Program Pascasarjana Universitas Bung Hatta ini bakal mengirimkan tenaga administrasi keuangannya untuk melanjutkan pendidikannya di STIE Perbankan Indonesia. Tujuannya agar tata kelola keuangan di kantor yang dipimpinnya semakin baik, efisien dan akuntabel.

“STIE Perbankan Indonesia harus mempercanyak kerjasama dengan pimpinan lembaga dan kepala daerah untuk membantu tertibnya tata kelola keuangan di lembaga atau di OPD terkait di daerahnya,” ujar pria berkumis yang kini bersama rekan-rekannya berupaya meningkatkan kesejahteraan petani. (*)
Share this article :

0 komentar :

Posting Komentar

Masukan Anda amat berarti untuk pengembangan web ini selanjutnya


 
Support : Bisnis UKM | Kemenkop | Okebana RSS | Sentra UKM

Copyright © 2012. Okebana - All Rights Reserved
Template Dimodifikasi Oleh Zulfadli
Wartawan Harian Singgalang