Makam ulama besar di Nagari Gaung, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok direnovasi. Jalan ke makam di cor beton dan lima makam diantaranya, kini berada dalam rumah yang didirikan sejak awal Ramadhan 1434 H. Rumah tersebut direncanakan untuk tempat basyafa seperti di Ulakan Pariaman, diresmikan pemakaiannya, Minggu (11/8).
“Di Tompek Gadang (pekuburan besar) Gauang ini ada makam Syekh Imam Marajo. Dia ulama yang berjasa membawa Islam ke Solok. Syekh ini seperguruan dengan Syekh Burhanuddin Ulakan. Untuk itu kami juga ingin menjadikan tempat ini objek ziarah kubur sekaligus basyafar seperti di Ulakan Pariaman itu,” ujar Walinagari Gauang, Rizal.
Rizal mengungkapkan, pekuburan itu sebenarnya milik keluarga besar Syekh Imam Marajo. Di sana hanya boleh dimakamkan imam, khatib dan kaum kerabat dari pesukuan Bodi Chaniago dan Koto.
Jika rencana menjadikan kawasan itu sebagai objek wisata religi terealisasi, maka nagari akan bekerjasama dengan keluarga syekh untuk mengelola tempat itu. Perangkat nagari dan keluarga syekh telah ada pembicaraan seputar itu.
Kedua belah pihak, ujar Rizal, sepakat untuk menjadikan tempat itu sebagai aset yang dapat dimanfaatkan bagi kemaslahatan anak nagari. Mereka amat bersyukur, pandam pekuburan itu mendapat perhatian dari Azwir Dainy Tara.
Anggota Komisi VII DPR yang kembali dicalonkan partainya sebagai calon anggota legislatif tersebut bersedia memugar makam itu.
Awal Mei, bantuan Azwir menggerakkan anak nagari berswadaya membangun jalan ke makam. Mereka bergotong royong mencor jalan sepanjang 400 meter itu. Tak hanya itu, Azwir dan anak-anaknya juga ikutan goro bersama masyarakat.
Lalu, Azwir juga memfasilitasi pembangunan rumah di area makam. Lima makam termasuk makam syekh berada dalam rumah yang sedianya diperuntukkan bagi kegiatan basyafa.
“Ulama-ulama besar yang berjasa terhadap Islam itu harus kita hormati. Makamnya kita perbaiki agar generasi penerus mentauladani perjuangannya menyebarkan Islam. Insya Allah ada berkah Allah yang bakal kita terima,” ujar Azwir Dainy Tara yang membawa keluarga besarnya ke acara tersebut.
Azwir bersama anak-anaknya ingin agar orang-orang yang berziarah ke situs cagar budaya itu bisa mencapai area makam dengan lebih mudah. Sebab jalan yang mereka bangun bersama warga Gaung sekarang bisa ditempuh dengan kendaraan roda empat.
Semangat Azwir dan anak-anak bertambah untuk ikut merapikan area makam dan membantu pembangunan sarana dan prasarana di seputar makam lantaran ada tokoh pendiri Golkar di Solok, Dt.Palindih. Tokoh Golkar itu dimakamkan di sana. Azwir bersama keluarga besarnya dan Tim Altara berziarah ke makam Dt. Palindih usai peresmian itu. (zul)
“Di Tompek Gadang (pekuburan besar) Gauang ini ada makam Syekh Imam Marajo. Dia ulama yang berjasa membawa Islam ke Solok. Syekh ini seperguruan dengan Syekh Burhanuddin Ulakan. Untuk itu kami juga ingin menjadikan tempat ini objek ziarah kubur sekaligus basyafar seperti di Ulakan Pariaman itu,” ujar Walinagari Gauang, Rizal.
Rizal mengungkapkan, pekuburan itu sebenarnya milik keluarga besar Syekh Imam Marajo. Di sana hanya boleh dimakamkan imam, khatib dan kaum kerabat dari pesukuan Bodi Chaniago dan Koto.
Jika rencana menjadikan kawasan itu sebagai objek wisata religi terealisasi, maka nagari akan bekerjasama dengan keluarga syekh untuk mengelola tempat itu. Perangkat nagari dan keluarga syekh telah ada pembicaraan seputar itu.
Kedua belah pihak, ujar Rizal, sepakat untuk menjadikan tempat itu sebagai aset yang dapat dimanfaatkan bagi kemaslahatan anak nagari. Mereka amat bersyukur, pandam pekuburan itu mendapat perhatian dari Azwir Dainy Tara.
Anggota Komisi VII DPR yang kembali dicalonkan partainya sebagai calon anggota legislatif tersebut bersedia memugar makam itu.
Awal Mei, bantuan Azwir menggerakkan anak nagari berswadaya membangun jalan ke makam. Mereka bergotong royong mencor jalan sepanjang 400 meter itu. Tak hanya itu, Azwir dan anak-anaknya juga ikutan goro bersama masyarakat.
Lalu, Azwir juga memfasilitasi pembangunan rumah di area makam. Lima makam termasuk makam syekh berada dalam rumah yang sedianya diperuntukkan bagi kegiatan basyafa.
“Ulama-ulama besar yang berjasa terhadap Islam itu harus kita hormati. Makamnya kita perbaiki agar generasi penerus mentauladani perjuangannya menyebarkan Islam. Insya Allah ada berkah Allah yang bakal kita terima,” ujar Azwir Dainy Tara yang membawa keluarga besarnya ke acara tersebut.
Azwir bersama anak-anaknya ingin agar orang-orang yang berziarah ke situs cagar budaya itu bisa mencapai area makam dengan lebih mudah. Sebab jalan yang mereka bangun bersama warga Gaung sekarang bisa ditempuh dengan kendaraan roda empat.
Semangat Azwir dan anak-anak bertambah untuk ikut merapikan area makam dan membantu pembangunan sarana dan prasarana di seputar makam lantaran ada tokoh pendiri Golkar di Solok, Dt.Palindih. Tokoh Golkar itu dimakamkan di sana. Azwir bersama keluarga besarnya dan Tim Altara berziarah ke makam Dt. Palindih usai peresmian itu. (zul)
0 komentar :
Posting Komentar
Masukan Anda amat berarti untuk pengembangan web ini selanjutnya