Headlines News :
Home » , , » Kelayan PSBN Gembira Mendapat Kacamata Gratis

Kelayan PSBN Gembira Mendapat Kacamata Gratis

Written By zulfadli on Kamis, 25 Juli 2013 | 07.31

Sari Darwas, Kelayan Panti Sosial Bina Netra (PSBN) Tuah Sakato, Kalumbuk Padang gembira. Dengan bangga dia memakai kacamatanya. Spontan dia mengatakan penglihatannya lebih terang dari sebelumnya saat diuji oleh staf Balai Kesehatan Indra Masyarakat Padang, Selasa (23/7).

“Lebih terang daripada tidak pakai kacamata buk,” kata Darwas mengungkapkan rasa senangnya.

Dia mengaku kini matanya sedikit agak lebih rileks. Biasanya bola matanya terasa tegang, lalu kepalanya sering sakit setelah itu. Dia pun menceritakan bahwa awalnya dia seperti tersiksa setelah minum obat yang diberikan. Namun berkat motivasi dari instruktur, Darwas kini bisa tersenyum.

Begitu juga Arif yang bersaudara delapan orang dan umumnya menderita low vision. Arif juga merasa bangga memakai kacamatanya. Apalagi Yulia Roza staf BKIM, Emra Kasi P4 PSBN Tuah Sakato dan Bunda Yes, instruktur di PSBN bergantian mengatakan betapa gagahnya Arif dengan kacamata itu. Orang tak akan tahu Arif menderita low vision.

Erma, Kasi Pelayanan di PSBN bersyukur karena 9 dari 15 penderita low vision di PSBN direkomendasikan untuk mendapatkan kacamata. Pemberian kacamata diharapkan bisa mengoreksi kelainan refraksi dari kesembilan anak tersebut.

“Alhamdulillah kerjasama yang kita bina bersama BKIM sejak awal tahun ini membuahkan hasil yang cukup menggembirakan. Kami jadi lebih tahu kualitas penglihatan kelayan kami. Apalagi kelainan refraksi di mata mereka ada yang bisa dikoreksi,” ujar Erma.

Erma atas nama Kepala UPTD PSBN Tuah Sakato mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Kepala BKIM, Nany SR atas bantuannya hingga sembilan kelayan bisa lebih baik penglihatannya.

Bahkan Nurmaini, kelayan yang baru saja menamatkan pendidikannya di PSBN, kata Erma, berkemungkinan besar diyakini dia bisa melihat lagi jika matanya dioperasi. Namun, Mai begitu dia dipanggil ternyata tidak diizinkan keluarganya menjalani operasi.

Padahal kata dokter yang memeriksa, Mai hanya menderita katarak. Namun jika dibiarkan akan muncul penyakit yang bisa menyebabkan kebutaan total padanya akibat glaukoma.

Erma menyayangkan penolakan keluarga Mai dan dua kelayan lainnya yang bisa saja lebih baik indra matanya setelah operasi. Padahal mereka tak perlu membayar karena ada yang membantu.

Nany yang didampingi stafnya, Yulia Roza mengigatkan pemakaian kacamata awalnya pasti kurang nyaman. Mereka menyarankan jika pusing saat berdiri memakai kacamata, maka lepas sementara. Namun harus terus diusahakan memakainya. Jika setelah satu tahun tidak nyaman juga, maka mereka bisa memeriksakan ulang kondisi kesehatan matanya. (zul)
Share this article :

0 komentar :

Posting Komentar

Masukan Anda amat berarti untuk pengembangan web ini selanjutnya


 
Support : Bisnis UKM | Kemenkop | Okebana RSS | Sentra UKM

Copyright © 2012. Okebana - All Rights Reserved
Template Dimodifikasi Oleh Zulfadli
Wartawan Harian Singgalang