Headlines News :
Home » , » Amalan yang langsung di balas Allah SWT

Amalan yang langsung di balas Allah SWT

Written By zulfadli on Selasa, 30 Juli 2013 | 19.54

Oleh Suryadi Wizar

Beberapa hari sebelum puasa ini saya mengalami peristiwa luar biasa yang merupakan kebesaran dari Allah SWT. Ketika dalam perjalanan kembali dari kampung saya di Payakumbuh saya nyaris mengalami kecelakaan mobil yang hampir merenggut nyawa seorang pengendara sepeda motor.

Ketika itu, di jalan lurus sebelum PLTA Lubuk Alung, saya dengan kecepatan cukup tinggi bermaksud mau mendahului sebuah mobil pick up yang berisi anak anak muda yang mungkin mau pergi balimau.

Ketika mobil kami sudah sejajar dengan mobil pick up tersebut, tiba-tiba dari sisi sebelah kanan agak jauh didepan muncul seorang pengendara sepeda motor dari sebuah gang menuju arah yang sama dengan mobil kami.

Karena khawatir dia tidak melihat ke arah kami yang sudah berada di kanan jalan, saya membunyikan klakson. Eh ternyata orang tersebut bukannya kepinggir, tetapi malah langsung membelokkan stang motornya kekiri dengan maksud menyeberang.

Astagfirullah!, saya langsung berucap dan menginjak rem sekuat-kuatnya. Dalam hitungan sepersekian detik tersebut saya sudah siap mental. menerima kenyataan 'pasti tertabrak', tidak masuk dalam perhitungan sopir manapun akan bisa menghindar.

Bahkan anak-anak muda yang berada dimobil pick up tersebut saya dengar sudah meneriaki orang tersebut dengn keras. Bunyi decingan ban dengan jalan akibat rem saya terdengar jelas sekali membangunkan istri dan anak-anak saya di kursinya.

Lalu secara refleks stir saya banting ke kanan sedikit sedangkan sepeda motor tersebut sudah berada di depan hidung mobil kami. “BRAAKK!” Saya sudah tabrakan! Ya, seharusnya 'SUDAH TERTABRAK' tetapi subhanallah saya tersadar setelah berada beberapa meter di depan dan tidak ada bunyi tabrakan itu sama sekali. Alahmdulillah summa Alhamdulillah.

Saya sempat menoleh kebelakang karena di sebelah kiri kami masih ada satu mobil pick up yang tadi saya dahului. Kejadian yang sama dengan kami juga terjadi dengan mereka. Saya hanya sempat melihat sang pengendara sepeda motor seperti orang teler terpepet ke semak-semak di kiri jalan sedangkan orang yang ada di atas mobil pick up tersebut mengacung-acungkan tinju kepadanya.

Luar biasa, jantung saya berdegup kencang. Saya berpikir untuk berhenti sejenak kemudian mengeluarkan sumpah serapah atau apalah kata-kata yang tepat untuk pengendara sepeda motor yang tak tahu diuntung itu sekedar mengingatkan dia bahwa nyawanya hampir melayang. Tapi bathin saya berkata, tidak ada gunanya. Saya yakin penumpang pick-up itu sedang melakukannya 'lebih baik' dari saya.

Sesampainya di rumah hari sudah maghrib, saya langsung Sholat dan bersyukur akan kejadian itu. Saya sholat lebih khusyuk dari biasanya.

Saya benar-benar bersyukur karena seolah olah tadi saya merasa mengalami suatu fase 'di Pause' sejenak selama beberapa detik ketika 10 cm sepeda motor tadi akan saya tabrak sampai 10 cm sepeda motor tersebut terhindar dari mobil kami.

Dalam khusyuk yang sangat dalam tiba-tiba saya teringat akan apa yang saya lakukan ketika di awal perjalanan masih di Payakumbuh. Saat itu saya berhenti di pinggir jalan bermaksud membetulkan posisi anak saya yang tertidur.

Tiba-tiba entah datang dari mana muncul seorang perempuan kumuh setengah baya mengetuk jendela mobil kami. "Minta piti saribu da," katanya seraya menjulurkan tangannya.

Saya ambil uang persis hanya seribu lalu saya berikan kepadanya. "Minta rokok sabatang," katanya setelah itu.

Mungkin orang ini kurang waras pikir saya dalam hati. "Maaf ni kami ndak marokok do," lalu kami pergi.

Kejadian itu seperti biasa pun berlalu dan tak teringat lagi. Tetapi Subhanallah, saya diingatkan Allah akan kejadian itu di dalam sholat seolah-olah saya diberitahu bahwa amalan itulah yang menyelamatkan kami dari malapetaka.

Spontan bulu tengkuk saya berdiri seketika, saya tersungkur dan (maaf) menangis dalam sujud. Ada rasa bersyukur dan takut dalam hati saya. Takut?  ya!

Saya teringat akan ceramah seorang ustadz bahwa adakalanya Allah memang langsung membalas amalan seseorang didunia sehingga di akhirat tinggal balasan untuk perbuatan-perbuatan buruknya, nauzubillah.

Ya Allah, kalau ada amalan-amalan kami yang sedikit ini langsung Engkau beri ganjarannya didunia ini maka ampunilah dosa-dosa kami dan jadikanlah kami orang yang bersyukur atas nikmat-nikmat Engkau. Amin!

Semoga dari pengalaman saya ini dapat diambil hikmahnya. (*)
Share this article :

0 komentar :

Posting Komentar

Masukan Anda amat berarti untuk pengembangan web ini selanjutnya


 
Support : Bisnis UKM | Kemenkop | Okebana RSS | Sentra UKM

Copyright © 2012. Okebana - All Rights Reserved
Template Dimodifikasi Oleh Zulfadli
Wartawan Harian Singgalang