Kuliner Minang tambah booming seiring dengan kian naiknya pamor rendang di dunia. Kesempatan bagi pengusaha makanan dan minuman. Salah satu yang memanfaatkannya adalah D’ Layla.
Pusat kuliner baru ini hadir melengkapi tempat kuliner yang lebih dulu ada di Padang. “Keberadaan D’Layla menambah khazanah kuliner, sehingga masyarakat punya banyak pilihan untuk mencari tempat yang nyaman menurut selera mereka,” ujar Meijanti Osman yang didampingi Desmadi Idrus, public relation dapur D’Layla.
Menurut Mei, D’Layla menampilkan menu-menu tradisional. Ada lontong, lamang tapai, lomien, kwetiau dan lainnya. Menu itu disajikan spesial bagi pengunjung yang bisa menikmatinya diiringi musik live dari sanggar Pelangi Ranah Minang.
Diolah khusus chef yang telah melanglang buana bersama kapal pesiar asing dan telah menimba pengalaman di New York, Amerika Serikat.
Mei menjamin chef bernama asli Ami Djalius itu bisa resep tradisional Minangkabau. Karena memang asli, Ami yang berpengalaman dengan masakan western itu mengklaim hidangan yang disuguhkan berbeda dengan yang disajikan tempat kuliner lainnya di kota ini.
“Kami memberikan layanan yang beda dengan yang lain. Tiap pengunjung disuguhkan welcome drink, minuman kawa daun,” ujar Desmadi membanggakan D’Layla yang telah dibuka pada 25 Mei lalu.
Dia juga menyebutkan, dapur D’Layla didesain khusus hingga bisa dijadikan tempat penyelenggaraan dialog interaktif, ciloteh lapau, paket ultah dan lain-lain. Uniknya, acara yang bakal disiarkan langsung media televisi disediakan tempat gratis.
Letak yang strategis bisa jadi tempat kongkow anak muda. Juga cocok untuk keluarga (family).
Ruangan Toko Laris Manis Furniture bisa dimanfaatkan juga untuk menanti tamu D’Layla. Praktis tempat itu bisa menampung 500 orang.
Halius Hosen, tokoh masyarakat Kota Padang, menyambut baik kehadiran D'Layla. Dia berharap konsep makanan tradisional yang dikawinkan dengan kesenian tradisional yang diusung D'Layla tetap dipertahankan.
Tadi malam, Minggu (9/6) di toko tersebut dilangsungkan silaturahim Forum Komunikasi Artis dan Seniman Minang. Mereka melihat suguhan tarian minang dari Sanggar Pelangi Ranah Minang yang bakal dibawa ke Jerman oleh Pemko Padang dalam rangka kota kembar pada 20 Juni nanti. Dua penari sanggar itu bakal menampilkan tarian tradisional minang di salah satu negara eropa itu.
Dalam rombongan itu, selain pejabat pemko, nantinya ada Syahrul Ujud, Zuiyen Rais, dan Halius Hosen. (zul)
Pusat kuliner baru ini hadir melengkapi tempat kuliner yang lebih dulu ada di Padang. “Keberadaan D’Layla menambah khazanah kuliner, sehingga masyarakat punya banyak pilihan untuk mencari tempat yang nyaman menurut selera mereka,” ujar Meijanti Osman yang didampingi Desmadi Idrus, public relation dapur D’Layla.
Menurut Mei, D’Layla menampilkan menu-menu tradisional. Ada lontong, lamang tapai, lomien, kwetiau dan lainnya. Menu itu disajikan spesial bagi pengunjung yang bisa menikmatinya diiringi musik live dari sanggar Pelangi Ranah Minang.
Diolah khusus chef yang telah melanglang buana bersama kapal pesiar asing dan telah menimba pengalaman di New York, Amerika Serikat.
Mei menjamin chef bernama asli Ami Djalius itu bisa resep tradisional Minangkabau. Karena memang asli, Ami yang berpengalaman dengan masakan western itu mengklaim hidangan yang disuguhkan berbeda dengan yang disajikan tempat kuliner lainnya di kota ini.
“Kami memberikan layanan yang beda dengan yang lain. Tiap pengunjung disuguhkan welcome drink, minuman kawa daun,” ujar Desmadi membanggakan D’Layla yang telah dibuka pada 25 Mei lalu.
Dia juga menyebutkan, dapur D’Layla didesain khusus hingga bisa dijadikan tempat penyelenggaraan dialog interaktif, ciloteh lapau, paket ultah dan lain-lain. Uniknya, acara yang bakal disiarkan langsung media televisi disediakan tempat gratis.
Letak yang strategis bisa jadi tempat kongkow anak muda. Juga cocok untuk keluarga (family).
Ruangan Toko Laris Manis Furniture bisa dimanfaatkan juga untuk menanti tamu D’Layla. Praktis tempat itu bisa menampung 500 orang.
Halius Hosen, tokoh masyarakat Kota Padang, menyambut baik kehadiran D'Layla. Dia berharap konsep makanan tradisional yang dikawinkan dengan kesenian tradisional yang diusung D'Layla tetap dipertahankan.
Tadi malam, Minggu (9/6) di toko tersebut dilangsungkan silaturahim Forum Komunikasi Artis dan Seniman Minang. Mereka melihat suguhan tarian minang dari Sanggar Pelangi Ranah Minang yang bakal dibawa ke Jerman oleh Pemko Padang dalam rangka kota kembar pada 20 Juni nanti. Dua penari sanggar itu bakal menampilkan tarian tradisional minang di salah satu negara eropa itu.
Dalam rombongan itu, selain pejabat pemko, nantinya ada Syahrul Ujud, Zuiyen Rais, dan Halius Hosen. (zul)
1 komentar :
Terima kasih atas informasinya.
Posting Komentar
Masukan Anda amat berarti untuk pengembangan web ini selanjutnya