Headlines News :
Home » , , » Buyung Beri Layanan Purna Jual Prima bagi Konsumen Sepatunya

Buyung Beri Layanan Purna Jual Prima bagi Konsumen Sepatunya

Written By zulfadli on Senin, 10 Juni 2013 | 08.36

Berbagai cara dilakukan produsen agar produknya bisa menarik perhatian konsumen. Berbagai kiat digali agar produknya dicari-cari.

Sebagai pembuat sepatu yang masih tergolong home industri, Ali Asman menyadari produknya mesti bersaing dengan usaha sejenis. Baik sesama pelaku home industri hingga pabrik sepatu terkenal. Namun pria yang akrab dipanggil Buyung ini, berusaha agar produk bermerek Arvin tetap dilirik konsumen.

“Saya berusaha mengikuti perkembangan mode dan menggunakan bahan yang relatif bagus. Teknik pembuatan sepatunya terus saya tingkatkan agar menghasilkan produk yang bagus,” ujarnya.

Pengalamannya bekerja di berbagai produsen sepatu di Sumbar ini membuat Buyung mampu menyelesaikan 5 sepatu per hari. Mulai dari penyiapan bahan hingga menjadi sepatu atau sandal.

Meski hand made (buatan tangan), Buyung menjamin sepatu buatannya tak kalah mutunya dengan keluaran pabrik. Ketahanan dan daya rekat lem sepatunya dijamin bagus. “Saya beri jaminan, jika bermasalah dengan lem sepatu atau sandal ini, silakan bawa kembali. Saya akan perbaiki gratis,” tegas Buyung.

Jika bahan kulitnya yang mengelupas, Buyung memang tidak bisa memberi jaminan. Sebab itu berhubungan dengan cara pemakaian yang bersangkutan. Namun jika konsumen ingin juga memperbaikinya, dia akan memberikan layanan purna jual yang memuaskan. Harga yang ditetapkan bagi jasanya pun relatif murah.

Hanya saja Buyung masih membatasi jumlah produksinya. Dia mengambil kebijakan seperti itu lantaran pemasaran yang agak seret. Lagi pula, toko yang biasa menerima sepatu buatannya menetapkan harga penolak di bawah harga pokok.

Apa akal? Setahun belakangan Buyung mulai membuat counter sepatu sendiri. Paviliun rumah disulap jadi tempat usaha. Sebuah etalase dibuat guna memajang sepatu dan sandal buatannya. Operasional usaha dibantu isterinya sembari mengerjakan borongan dari usaha konveksi di dekat rumahnya.

“Alhamdulillah, makin banyak yang tau dengan produk saya. Mereka yang pernah memakai sepatu atau sandal saya, biasanya membeli lagi. Mereka pun memberitahu keluarga atau temannya,” ungkap Buyung.

Usaha sepatu Buyung juga ditunjang lokasi usaha yang  cukup strategis. Rumah sekaligus tempat usahanya persis di depan Masjid Ikhwanul Muhajirin, komplek Mega Permai I, Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah Padang. Itulah yang membantu promosi usaha Buyung.

Keinginan Buyung memperbesar skala usahanya terkendala ketiadaan jaminan untuk meminjam ke bank. Sejak belasan tahun lalu dia mulai menabung, mencicil peralatan yang dibutuhkan tiap ada rezeki lebih.

“Saat ini saya dan isteri terus berupaya mendapatkan tambahan modal. Isteri terima upah jahitan dan saya terus bekerja usaha sepatu di Pariaman. Untung sistem borongan, jadi tidak meng ganggu pekerjaan utama,” ulas Buyung. (zul)
Share this article :

0 komentar :

Posting Komentar

Masukan Anda amat berarti untuk pengembangan web ini selanjutnya


 
Support : Bisnis UKM | Kemenkop | Okebana RSS | Sentra UKM

Copyright © 2012. Okebana - All Rights Reserved
Template Dimodifikasi Oleh Zulfadli
Wartawan Harian Singgalang