Suasana riuh rendah memenuhi gedung KPN Lengayang. Kemeriahan itu didukung pula oleh dekorasi ruangan mirip orang baralek. Kegembiraan itu berasal dari 500-an anggota koperasi pegawai negeri di kecamatan yang mengikuti rapat anggota tahunan . koperasi tersebut, di Kambang, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sabtu (23/3).
Berbagai doorprize, pembagian sisa hasil usaha (SHU) yang menggembirakan dan fasilitas yang bisa dinikmati anggota yang hadir saat RAT mampu membuat para guru di sana senantiasa terlihat sumringah. Semua itu bisa membuat anggota bertahan di tempat duduknya.
“Pada 2013 ini, anggota bisa meminjam Rp35 juta dalam jangka enam tahun. Koperasi kita pun akan menyediakan fasilitas kredit mobil bagi para anggota,” ujar Ketua KPN Lengayang, Usman yang disambut teriakan dan tepuk tangan meriah dari para hadirin.
Peningkatannya cukup signifikan. Karena tahun lalu hanya bisa meminjam Rp25 juta dan hanya dilayani kredit motor. “Semua ini berkat kinerja pengurus,” ujar salah satu pengawas koperasi itu, Zainal Panay.
Koperasi ini bisa menghimpun simpanan Rp4,14 miliar. Sementara kekayaan bersih saat penutupan buku pada 31 Desember 2012, sebesar Rp9,9 miliar. SHU-nya Rp240,21 juta. Apalagi koperasi punya unit usaha waserda sebagai penyumbang SHU terbesar. Juga ada gedung serbaguna yang disewa dua kali tiap minggu ditambah penginapan di lahan seluas 60x30 meter milik koperasi.
Rafida, guru SD 41 Karang Tangah mengaku banyak menerima manfaat dari koperasi. Dua anaknya bisa kuliah dari pinjaman koperasi yang sudah diikutinya selama 16 tahun itu. “Salah satunya sudah tamat,” kata penerima doorpize televisi 14 inch dari Bank Kesejahteraan Ekonomi.
RAT Bertahap
Rapat anggota pada akhir pekan itu ternyata hanya untuk mendengarkan koor setuju dan pengesahan laporan dari para anggota. Dengan cara ini, acara RAT berjalan lebih singkat. Sebab, seminggu sebelumnya, pengawas, pengurus dan ketua unit koperasi dari masing-masing sekolah/instansi telah membahas laporan keuangan koperasi.
“Semua item telah diteliti dengan seksama. Telah dipertanyakan pada RAT pendahuluan. Begitu juga program kerja 2013 sehingga pada RAT ke-40 ini, hanya mendengar persetujuan atau penolakan anggota,” ujar Usman.
Pelaksanaan RAT seperti ini, ujar Achmad dibenarkan terutama bagi koperasi yang anggotanya sangat banyak. “RAT mereka lebih efektif. Jika dilakukan dengan menghadirkan seluruh anggota, tentu akan memakan waktu yang lebih lama. Biaya pelaksanaan RAT pun tentu akan lebih besar,” kata Achmad yang didampingi Zarnita, Kasi pada Bidang Bina Kelembagaan Koperasi.
Achmad menyatakan bahwa KPN Lengayang bisa menjadi koperasi besar jika dilihat dari segi kekayaannya. Apalagi Achmad menilai dukungan penuh dari anggota dan keharmonisan hubungan antara pengurus, pengawas dan anggotanya. (zul)
Berbagai doorprize, pembagian sisa hasil usaha (SHU) yang menggembirakan dan fasilitas yang bisa dinikmati anggota yang hadir saat RAT mampu membuat para guru di sana senantiasa terlihat sumringah. Semua itu bisa membuat anggota bertahan di tempat duduknya.
“Pada 2013 ini, anggota bisa meminjam Rp35 juta dalam jangka enam tahun. Koperasi kita pun akan menyediakan fasilitas kredit mobil bagi para anggota,” ujar Ketua KPN Lengayang, Usman yang disambut teriakan dan tepuk tangan meriah dari para hadirin.
Peningkatannya cukup signifikan. Karena tahun lalu hanya bisa meminjam Rp25 juta dan hanya dilayani kredit motor. “Semua ini berkat kinerja pengurus,” ujar salah satu pengawas koperasi itu, Zainal Panay.
Koperasi ini bisa menghimpun simpanan Rp4,14 miliar. Sementara kekayaan bersih saat penutupan buku pada 31 Desember 2012, sebesar Rp9,9 miliar. SHU-nya Rp240,21 juta. Apalagi koperasi punya unit usaha waserda sebagai penyumbang SHU terbesar. Juga ada gedung serbaguna yang disewa dua kali tiap minggu ditambah penginapan di lahan seluas 60x30 meter milik koperasi.
Rafida, guru SD 41 Karang Tangah mengaku banyak menerima manfaat dari koperasi. Dua anaknya bisa kuliah dari pinjaman koperasi yang sudah diikutinya selama 16 tahun itu. “Salah satunya sudah tamat,” kata penerima doorpize televisi 14 inch dari Bank Kesejahteraan Ekonomi.
RAT Bertahap
Rapat anggota pada akhir pekan itu ternyata hanya untuk mendengarkan koor setuju dan pengesahan laporan dari para anggota. Dengan cara ini, acara RAT berjalan lebih singkat. Sebab, seminggu sebelumnya, pengawas, pengurus dan ketua unit koperasi dari masing-masing sekolah/instansi telah membahas laporan keuangan koperasi.
“Semua item telah diteliti dengan seksama. Telah dipertanyakan pada RAT pendahuluan. Begitu juga program kerja 2013 sehingga pada RAT ke-40 ini, hanya mendengar persetujuan atau penolakan anggota,” ujar Usman.
Pelaksanaan RAT seperti ini, ujar Achmad dibenarkan terutama bagi koperasi yang anggotanya sangat banyak. “RAT mereka lebih efektif. Jika dilakukan dengan menghadirkan seluruh anggota, tentu akan memakan waktu yang lebih lama. Biaya pelaksanaan RAT pun tentu akan lebih besar,” kata Achmad yang didampingi Zarnita, Kasi pada Bidang Bina Kelembagaan Koperasi.Achmad menyatakan bahwa KPN Lengayang bisa menjadi koperasi besar jika dilihat dari segi kekayaannya. Apalagi Achmad menilai dukungan penuh dari anggota dan keharmonisan hubungan antara pengurus, pengawas dan anggotanya. (zul)

0 komentar :
Posting Komentar
Masukan Anda amat berarti untuk pengembangan web ini selanjutnya