Pemerintah Provinsi Jawa Timur ternyata menaruh perhatian besar terhadap pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di daerah mereka.
UMKM di sana difasilitasi hingga bisa melakukan ekspor. Daerah di timur Pulau Jawa itu juga punya galeri untuk memasarkan produk UMKM daerahnya, semua biaya operasionalnya ditanggung oleh APBD.
“Kami punya galeri cenderamata dan galeri batik yang beromset Rp200 juta sebulan. Harga produk yang diterapkan harga dari UMKM. Galeri tidak mengambil untung karena semua biaya operasional seperti gedung, AC, internet hingga SPG ditanggung oleh APBD,” ujar Ningky Poesponegoro Kabid UMKM Dinas Koperasi dan UMKM Jatim.
Tak hanya itu, UMKM bisa meminta uangnya kapan saja begitu ada produknya yang laku, baik tunai maupun transfer. Sehingga UMKM bisa cepat memutar kembali uang penjualan produk mereka.
Selain itu, UMKM dibiayai juga oleh Pemerintah Provinsi Jatim untuk berpromosi ke daerah lain atau ke mancanegara. Semua biaya ditanggung Pemerintah Provinsi, minimal sewa tempat dan dekorasinya. Karena ada kalanya UMKM mau menanggung biaya akomodasi dan transportasi mereka ke tempat pameran.
Menurut Ningky, besarnya perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Timur terhadap UMKM salah satunya adalah karena UMKM dan koperasi menyumbang 58,3 persen dari PDRB Jatim atau sekitar Rp884 triliun. DPRD pun menyokong pemberdayaan UMKM. Tak heran jika produk UMKM Jatim bisa dipasarkan di gedung promosi seluas 3000 meter persegi di Tianjin, Cina.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sumbar sangat mengapresiasi kunjungan rombongan dari Jatim itu yang disertai dengan UMKM mereka yang sudah berhasil memasarkan produknya ke luar negeri. Hal ini bisa pula memicu UMKM Sumbar yang ikut dalam temu usaha itu untuk meniru mereka. (zul)
0 komentar :
Posting Komentar
Masukan Anda amat berarti untuk pengembangan web ini selanjutnya