UPTD Balai Diklat Koperasi (Balatkop) Sumbar telah menyelenggalarakan berbagai rangkaian pelatihan bagi sejumlah koperasi dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah Sumbar. Pelatihan terakhir untuk tahun ini adalah Pelatihan Teknis Pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan (RAT), yang ditutup pada Jumat (30/11).
“Alhamdulillah kita telah sukses melaksanakan segenap rangkaian pelatihan, baik yang didanai APBN maupun yang bersumber dari APBD,” ujar Kasi Penyelenggara UPTD Balai Diklat Koperasi Sumbar, Syamsul Akbar mewakili Kepala UPTD, H. Erman.
Menurut Syamsul, dari berbagai pelatihan bagi pelaku usaha mikro, kelembagaan koperasi dan pelatihan bagi aparatur pembina. Persentase keberhasilan dipegang oleh pelatihan penilai kesehatan koperasi. Sebab materi pelatihan yang diberikan bisa langsung diterapkan tenaga penilai koperasi di dinas terkait pada kabupaten/kota.
Syamsul pun memberikan poin tinggi pada pelatihan berkelanjutan bagi usaha mikro. “Pelatihan berkelanjutan ini dikemas menjadi satu paket dan terdiri dari AMT, kewirausahaan, manajemen usaha, magang mandiri, pembukuan serta pembuatan proposal kelayakan usaha. Mereka yang dapat pelatihan ini memperlihatkan kemajuan yang cukup signifikan,” katanya.
RAT, kata Syamsul, ada 3 kali selama tahun ini. Porsi ini diberikan karena RAT merupakan salah satu indikator aktif atau tidaknya suatu koperasi. Dua tahun berturut-turut tidak melakukan RAT, suatu koperasi bisa dikhawatirkan kinerjanya. “Kepala Dinas berharap dengan diperbanyaknya materi ini diharap, kian banyak koperasi yang melaksanakan RAT tiap tahun. Ini jelas menunjang revitalisasi koperasi,” kata pria yang belum beberapa lama menduduki jabatan Kasi Penyelenggara di Balatkop Sumbar ini.
Salah seorang pengurus KJKS Saribu Rumah Gadang Kabupaten Solok Selatan sangat gembira dengan adanya pelatihan teknis penyelenggaraan RAT ini. Dia yang baru tahun ke dua jadi pengurus koperasi merasakan sekali manfaatnya. “Kami bisa langsung praktek RAT di Balatkop hingga paham proses RAT itu. Moga kami makin cepat bisa RAT tiap tahunnya,” ujar peserta terbaik angkatan terakhir 2012 ini.
Koperasi yang bergerak pada jasa keuangan syariah dan berangotakan 32 orang tersebut menghadapi banyak kendala dalam RAT tahun lalu. “Moga dengan ilmu yang didapat di Balatkop, RAT kami tahun depan lebih baik. Kami pun berharap pelatihan untuk memperkuat kelembagaan koperasi ini diperbanyak,” ujarnya. (zulfadli)
“Alhamdulillah kita telah sukses melaksanakan segenap rangkaian pelatihan, baik yang didanai APBN maupun yang bersumber dari APBD,” ujar Kasi Penyelenggara UPTD Balai Diklat Koperasi Sumbar, Syamsul Akbar mewakili Kepala UPTD, H. Erman.
Menurut Syamsul, dari berbagai pelatihan bagi pelaku usaha mikro, kelembagaan koperasi dan pelatihan bagi aparatur pembina. Persentase keberhasilan dipegang oleh pelatihan penilai kesehatan koperasi. Sebab materi pelatihan yang diberikan bisa langsung diterapkan tenaga penilai koperasi di dinas terkait pada kabupaten/kota.
Syamsul pun memberikan poin tinggi pada pelatihan berkelanjutan bagi usaha mikro. “Pelatihan berkelanjutan ini dikemas menjadi satu paket dan terdiri dari AMT, kewirausahaan, manajemen usaha, magang mandiri, pembukuan serta pembuatan proposal kelayakan usaha. Mereka yang dapat pelatihan ini memperlihatkan kemajuan yang cukup signifikan,” katanya.
RAT, kata Syamsul, ada 3 kali selama tahun ini. Porsi ini diberikan karena RAT merupakan salah satu indikator aktif atau tidaknya suatu koperasi. Dua tahun berturut-turut tidak melakukan RAT, suatu koperasi bisa dikhawatirkan kinerjanya. “Kepala Dinas berharap dengan diperbanyaknya materi ini diharap, kian banyak koperasi yang melaksanakan RAT tiap tahun. Ini jelas menunjang revitalisasi koperasi,” kata pria yang belum beberapa lama menduduki jabatan Kasi Penyelenggara di Balatkop Sumbar ini.
Salah seorang pengurus KJKS Saribu Rumah Gadang Kabupaten Solok Selatan sangat gembira dengan adanya pelatihan teknis penyelenggaraan RAT ini. Dia yang baru tahun ke dua jadi pengurus koperasi merasakan sekali manfaatnya. “Kami bisa langsung praktek RAT di Balatkop hingga paham proses RAT itu. Moga kami makin cepat bisa RAT tiap tahunnya,” ujar peserta terbaik angkatan terakhir 2012 ini.
Koperasi yang bergerak pada jasa keuangan syariah dan berangotakan 32 orang tersebut menghadapi banyak kendala dalam RAT tahun lalu. “Moga dengan ilmu yang didapat di Balatkop, RAT kami tahun depan lebih baik. Kami pun berharap pelatihan untuk memperkuat kelembagaan koperasi ini diperbanyak,” ujarnya. (zulfadli)

0 komentar :
Posting Komentar
Masukan Anda amat berarti untuk pengembangan web ini selanjutnya