Pelatihan Pengembangan Teknologi dan Peningkatan Mutu bagi UMKM Tenant Inkubator Bisnis yang telah berlangsung sejak Jumat (21/9), berakhir. Kegiatan kerjasama antara UPT Kewirausahaan Universitas Andalas dan Dinas Koperasi UMKM Sumbar tersebut ditutup, Senin (24/9).
‘’Kami mengapresiasi 30 UMKM yang mau ikut program Inkubator Bisnis ini. Besar harapan kami mereka menjadi pelaku usaha sukses dimasa datang,’’ ujar Desmadi Idrus, Sekretaris Dinas Koperasi UMKM Sumbar mewakili kepala dinas.
Desmadi mengingatkan agar pelaku usaha serius mengikuti pelatihan. Dengan keseriusan mereka, mudah-mudahan inkubator bisnis yang mulai dilaksanakan lagi tahun ini bisa berlanjut. Dengan demikian, diharapkan pelatihan UMKM ini berkelanjutan.
‘’Membina UMKM ini butuh waktu lama, karena harus dilakukan bertahap. Banyak hal harus dibenahi agar pelaku usaha terutama mikro dan kecil bisa bersaing di pasaran,’’ ujar Desmadi.
Harapan Desmadi itu didasarkan karena ada tiga pelatihan lagi yang harus dijalani mereka. Para UMKM Tenant masih akan diberikan pelatihan pembuatan rencana bisnis, pelatihan pembuatan proposal dan temu bisnis dengan lembaga pembiayaan.
Pelaku usaha mikro juga diminta Desmadi agar meningkatkan mutu/kualitas produk. Selain itu, mereka harus mulai mengupayakan legalitas usaha, label halal, merek yang telah dilindungi HAKI. ‘’Hal ini perlu dilakukan oleh pelaku usaha. Merek memang belum masalah ketika skala usaha masih kecil. Namun akan susah jika maju nanti ada yang memakai merek itu dan mendaftarkanya atas nama dia. Legalitas, label halal dan lainnya berguna jika ingin masuk ke jaringan ritel moderen,’’ tambah Desmadi.
Sementara dari sisi peserta, pelatihan yang diselenggarakan Tim Inkubator Bisnis mampu membangkitkan semangat mereka mengembangkan usahanya.
Yohannes dari RA Bread berharap kunjungan ke lapangan dilakukan setelah ada perubahan ke arah yang baik. Karena, dari dua perusahaan makanan yang dikunjungi, sungguh jauh kelasnya dibanding mereka.
Namun Desi Indrayeni, produsen Kurma Kurma dari Agam menyatakan, kunjungan lapangan sangat berguna. Meski dari segi bisnis sungguh jauh perbedaannya, namun UMKM bisa belajar banyak dan terpacu agar bisa maju seperti Kripik Balado Mahkota dan AA Catering yang mereka kunjungi Sabtu lalu.
“Apalagi pada sesi penutup kami diberikan materi memenangkan persaingan lewat mutu produk oleh pak Aisman,” kata Desi. (zulfadli)
(Diterbitkan di Harian Singgalang Edisi Selasa 24 September 2012, pada halaman A-10)
‘’Kami mengapresiasi 30 UMKM yang mau ikut program Inkubator Bisnis ini. Besar harapan kami mereka menjadi pelaku usaha sukses dimasa datang,’’ ujar Desmadi Idrus, Sekretaris Dinas Koperasi UMKM Sumbar mewakili kepala dinas.
Desmadi mengingatkan agar pelaku usaha serius mengikuti pelatihan. Dengan keseriusan mereka, mudah-mudahan inkubator bisnis yang mulai dilaksanakan lagi tahun ini bisa berlanjut. Dengan demikian, diharapkan pelatihan UMKM ini berkelanjutan.
‘’Membina UMKM ini butuh waktu lama, karena harus dilakukan bertahap. Banyak hal harus dibenahi agar pelaku usaha terutama mikro dan kecil bisa bersaing di pasaran,’’ ujar Desmadi.
Harapan Desmadi itu didasarkan karena ada tiga pelatihan lagi yang harus dijalani mereka. Para UMKM Tenant masih akan diberikan pelatihan pembuatan rencana bisnis, pelatihan pembuatan proposal dan temu bisnis dengan lembaga pembiayaan.
Pelaku usaha mikro juga diminta Desmadi agar meningkatkan mutu/kualitas produk. Selain itu, mereka harus mulai mengupayakan legalitas usaha, label halal, merek yang telah dilindungi HAKI. ‘’Hal ini perlu dilakukan oleh pelaku usaha. Merek memang belum masalah ketika skala usaha masih kecil. Namun akan susah jika maju nanti ada yang memakai merek itu dan mendaftarkanya atas nama dia. Legalitas, label halal dan lainnya berguna jika ingin masuk ke jaringan ritel moderen,’’ tambah Desmadi.
Sementara dari sisi peserta, pelatihan yang diselenggarakan Tim Inkubator Bisnis mampu membangkitkan semangat mereka mengembangkan usahanya.
Yohannes dari RA Bread berharap kunjungan ke lapangan dilakukan setelah ada perubahan ke arah yang baik. Karena, dari dua perusahaan makanan yang dikunjungi, sungguh jauh kelasnya dibanding mereka.
Namun Desi Indrayeni, produsen Kurma Kurma dari Agam menyatakan, kunjungan lapangan sangat berguna. Meski dari segi bisnis sungguh jauh perbedaannya, namun UMKM bisa belajar banyak dan terpacu agar bisa maju seperti Kripik Balado Mahkota dan AA Catering yang mereka kunjungi Sabtu lalu.
“Apalagi pada sesi penutup kami diberikan materi memenangkan persaingan lewat mutu produk oleh pak Aisman,” kata Desi. (zulfadli)
(Diterbitkan di Harian Singgalang Edisi Selasa 24 September 2012, pada halaman A-10)

0 komentar :
Posting Komentar
Masukan Anda amat berarti untuk pengembangan web ini selanjutnya