Headlines News :
Home » , , » KUKMI Sumbar Buat Rumah Kemasan

KUKMI Sumbar Buat Rumah Kemasan

Written By zulfadli on Kamis, 27 September 2012 | 14.06

| Kamis | 27 September 2012 |

Produk makanan dan kerajinan Sumatra Barat sudah dikenal baik regional, nasional maupun internasional. Banyak yang bisa bersaing dari segi rasa, namun kalah dalam hal kemasan produk. Hal ini terungkap dalam Pelatihan Packaging dan Sulaman bagi Anggota Kerukunan Usahawan Kecil dan Menengah Indonesia (KUKMI) Sumatra Barat yang dilaksanakan di Balai Latihan Transmigrasi Padang, Rabu (26/9).

“Produk makanan kita itu hanya ada dua  rasanya. Enak dan enak sekali. Namun rendang kita yang terkenal di dunia itu, yang mengekspor ke Arab Saudi bukan orang yang dari Padang,” ujar Ketua Harian KUKMI Sumbar, Syaharman Zanhar.

Ditegaskan Syaharman bahwa orang yang mengekspor tersebut menang dari segi kemasan. Mereka menang dari segi legalitas produk dan mereka mampu membaca peluang pasar. “Produsen rendang di daerah kita hanya bisa berbangga rendang terkenal dan pemasarannya sebatas lokal dan regional. Atas dasar itulah kami dari KUKMI mengadakan acara ini. Kita motivasi mereka untuk punya kemasan yang baik dan akan kita fasilitasi dengan membentuk rumah kemasan (Packaging House),” ujar Syaharman yang didampingi Sekretaris KUKMI Sumbar Rustam dan Bendahara, Irman.

Rencana KUKMI Sumbar itu tentu saja diapresiasi oleh Dinas Koperasi UMKM Sumbar. Desmadi Idrus, Sekretaris Dinas, mendukung upaya yang dilakukan KUKMI. Sebab sangat membantu pemerintah memberdayakan UMKM Sumbar.

“Kemasan yang bagus sudah menjadi tuntutan pasar saat ini. Namun informasi di kemasan seperti merek, label halal, komposisi, tanggal kadaluarsa, izin usaha (PIRT) dan barcode, hendaknya dimiliki oleh pelaku usaha kecil,” ujar Desmadi yang akrab dipanggil Didit.

Didit menyatakan agar pelaku usaha jangan selalu mengungkapkan alasan ketiadaan modal. Permodalan menurut Didit merupakan masalah klasik. Sebab, saat ini banyak lembaga permodalan yang bisa membantu jika mereka belum bankable. Dicontohkan Didit, LPDB bisa jadi pilihan, begitu juga CSR dan KUR. “Yang penting adalah pelaku usaha bisa membukukan transaksinya dan membuat rencana pengembangan bisnis mereka. Berbagai program telah dilakukan oleh kementerian serta pemerintah provinsi dan alhamdulillah KUKMI mulai memperlihatkan dukungannya,” kata Didit.

Pembuatan rumah kemasan itu nantinya menggandeng Thomas Gazali dari  Bandung. Thomas yang telah berpengalaman dalam pembinaan kemasan usaha/industri kecil di berbagai daerah ini akan berusaha membantu usaha mikro, kecil dan menengah di Sumbar.

“Rencana pembuatan kemasan sangat bagus. Karena memberi solusi bagi pengusaha mikro dan kecil yang diikutkan pelatihan. Bila rencana rumah kemasan itu nantinya terealilsasi, maka pengusaha mikro dan kecil bisa memesan kemasan dalam jumlah relatif sedikit. Kita bisa siasati dengan cara mengumpulkan label/merek yang sama proses pencetakannya. Semua tergantung KUKMI SUmbar,” ujar Dosen Universitas Pasundan itu.

Dijelaskan oleh Thomas, kemasan lama masih tetap bisa dipakai karena pasarnya sudah jelas. Kemasan baru digunakan untuk pasar baru dengan segmentasi konsumen yang berbeda. “Jangan lupa menghitung biaya kemasan sebagai modal produk,” kata Thomas.

Eti Tabrani, produsen aneka makanan dari rosela, menyambut gembira pelatihan kemasan dan rencana pembuatan rumah kemasan itu. Dia yang memang sedang mencari kemasan buat produknya terlihat getol bertanya seputar kemasan kepada Thomas. “Alhamdulillah kami mendapat pelatihan kemasan dari orang yang paham kemasan dan telah banyak membuat kemasan bagi produk UMKM. Mudah-mudahan dengan adanya rumah kemasan ini kami bisa membuat kemasan dalam jumlah kecil,” ujanya.

Pelatihan Lima Hari
Pelatihan yang diselenggarakan KUKMI ini rencananya berlangsung selama lima hari. Dijelaskan oleh Sekretaris KUKMI Sumbar, Rustam, dua hari pertama dilakukan pelatihan kemasan bagi produk makanan. Mereka dibekali dengan cara menghitung modal dan harga produk hingga membuat pembukuan sederhana.

Hari-hari berikutnya akan dilaksanakan pelatihan sulaman. Pengrajin sulaman akan diajarkan langsung oleh produsen sulaman Willy Collection, Rukmiyarti. Peserta pelatihan akan dibawa langsung ke dapur produksi milik Rukmiyarti. (zulfadli)
Share this article :

0 komentar :

Posting Komentar

Masukan Anda amat berarti untuk pengembangan web ini selanjutnya


 
Support : Bisnis UKM | Kemenkop | Okebana RSS | Sentra UKM

Copyright © 2012. Okebana - All Rights Reserved
Template Dimodifikasi Oleh Zulfadli
Wartawan Harian Singgalang