Headlines News :
Home » , , , , , , » Pelatihan Usaha Mikro Berakhir, 7 Peserta Diajak ke Bali

Pelatihan Usaha Mikro Berakhir, 7 Peserta Diajak ke Bali

Written By zulfadli on Jumat, 11 Mei 2012 | 17.12

Paket pelatihan bagi pelaku usaha mikro Sumbar telah berakhir. Rangkaian pelatihan itu ditutup oleh Kepala Dinas Koperasi, UMKM Sumbar, Achmad Charisma, Jumat (11/5).

“Kita harapkan peserta bisa memanfaatkan pelatihan bagi pengembangan usaha mereka. Terutama penyusunan proposal,” ujar Achmad kepada Singgalang via telepon.

Soal penyusunan proposal yang baik amat ditekankan oleh Achmad. Sebab tanpa proposal, mustahil bagi pelaku usaha mikro bisa mengakses bantuan permodalan dari perbankan. Padahal saat ini bank memberi kemudahan bagi pelaku usaha mikro.

Achmad menginformasikan bahwa ada Kementerian Koperasi dan UMKM RI pun menyediakan alternatif pemberian bantuan kepada UMKM dan koperasi. Bantuan disalurkan oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB).

Malah Bank BNI, menurut informasi dari Supervisor Analis Kredit Pada SKC Padang, Yoseph Ricka, mau memberi bantuan hingga Rp50 juga hingga Rp150 juta kepada usaha mikro dan kecil yang punya profitabilias meski hanya berbekal surat keterangan usaha dari kelurahan. Bunganya 13 persen/tahun (efektif). Sementara pinjaman dana di bawah Rp50 juta, bunganya lebih kecil, 6 persen per tahun (bunga flat).

Meski demikian, pelaku usaha mikro diingatkan agar hati-hati dalam mengakses kredit. Teliti betul apakan kredit tersebut menguntungkan bagi usaha kita atau tidak. Dalam kesempatan itu, Achmad menyarankan peserta pelatihan terutama yang sejenis produknya untuk membentuk koperasi. Dengan koperasi, pelaku usaha akan mendapatkan bunga yang lebih ringan, 12 persen per tahun. Bunga itu nantinya juga dinikmati seluruh anggota koperasi setelah penghitungan SHU.

“Dengan berkoperasi, pelaku usaha mikro akan lebih mudah mendapatkan perkuatan permodalan. Koperasi telah memiliki badan hukum. Selain itu, banyak bantuan saat ini diberikan lewat kelompok atau koperasi,” kata Achmad.

Sesuai janji semula, Dinas Koperasi UMKM Sumbar memberi reward kepada peserta berprestasi dalam lima pelatihan yang telah diselenggarakan UPTD Balai Diklat Koperasi Sumbar. Ada tujuh pelaku usaha mikro yang dibawa studi banding ke Bali. Mereka itu adalah Syahrul Thanur (pengusaha kue kering dari Tanah Datar), Illa Susanti (peternak itik dari Payakumbuh), Nensi Oktavia Salti (pengusaha kue bangket/panggang beras dari Agam), Novrizal CH Effendi (pengolah coklat dari Sawahlunto), Miswarti (usaha bordir/sulaman dari Solok), Nurmaiti (pengusaha serundengn kentang balado dari Kota Padang), dan Herleni (pembuat cake &brownies dari Bukittinggi).

Ketujuh pelaku UKM itu didapat dari hasil penilaian dari lima pelatihan. Kriterianya menurut instruktur senior Balai Diklat Koperasi, Syamsul Akbar adalah pretes dan postes (10%), disiplin dan perilaku peserta selama pelatihan (10%), jiwa kewirausahaan (40%) dan prospek usaha ke depan (40%).

Instruktur terlihat menekankan penilaian kepada jiwa kewirausahaan dan prospek usaha karena Dinas Koperasi memang ingin pelaku usaha terpilih adalah mereka yang punya jiwa wirausaha dan usahanya punya prospek untuk berkembang.

Menurut Syamsul, jiwa wirausaha dilihat selama peserta mengikuti AMT dan pelatihan kewirausahaan. Sementara Prospek usaha dilihat dari kemampuan peserta ‘menjual’ usahanya selama pelatihan manajemen usaha, akuntansi dan penyusunan proposal.

“Peserta yang dibawa diminta dapat melihat bagaimana usaha mikro di daerah jendela Indonesia itu dalam memanfaatkan teknologi, informasi, memperluas pasar dan membuat jaringan usaha. Mudah-mudahan mereka bisa menjalin kerjasama dengan pelaku usaha disana,” ujar Achmad. (zulfadli)
Share this article :

0 komentar :

Posting Komentar

Masukan Anda amat berarti untuk pengembangan web ini selanjutnya


 
Support : Bisnis UKM | Kemenkop | Okebana RSS | Sentra UKM

Copyright © 2012. Okebana - All Rights Reserved
Template Dimodifikasi Oleh Zulfadli
Wartawan Harian Singgalang