Pemko Pariaman peduli terhadap populasi penyu di daerahnya. Oleh karena itu Pemko Pariaman ikut dalam usaha pelestarian penyu. Sebagai bukti nyata upaya tersebut, Minggu (15/4), ratusan penyu dilepas dipantai Ampalu Pariaman.
Penyu dilepas oleh Walikota Pariaman Drs. Mukhlis Rahman, MM, Ketua Komisi II DPRD Kota Pariaman Edison TRD, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Pariaman Drs. Yandri Leza, M.Si bersama rombongan Komite Sepeda Indonesia Kota Pariaman. "Ini merupakan upaya Pemko Pariaman dalam pelestarian populasi penyu, karena penyu merupakan binatang langka yang hampir punah di Indonesia. Karena sebagian Sebagian mata pencarian masyarakat Pariaman dipinggiran pantai adalah mencari telur penyu. Ketika penyu bertelur, telurnya diambil dijual dan dimasak. Kalau hal ini berlanjut terus, jelas penyu ini akan habis ," ujar Mucklis Rahman.
Menurut Mukhlis Rahman, Pemko Pariaman merancang konservasi penyu dengan cara membuat kebijakan membeli telur penyu yang dikumpulkan masyarakat. Terlu-telur itu kemudian ditetaskan. Setelah menetas, anak-anak penyu (tukik) tersebut dilepas ke laut lepas.
Dengan cara seperti itu, Pemko Pariaman telah melakukan dua hal sekaligus, lestari ekonomi masyarakat tetap tidak terganggu.
Bahkan Pemko Pariaman sudah membuat Mou dengan pemerintah pusat bersama 60 kab/kota se Indonesia sebagai salah satu pilot projet kota hijau. Salah satunya adalah bagaimana pemerintah daerah bisa melestarikan penyu, sehingga penyu tidak punah. Jadi dalam hal ini konservasi penyu ini merupakan salah satu program pendukung Kota Pariaman menjadi kota hijau. (*)
Penyu dilepas oleh Walikota Pariaman Drs. Mukhlis Rahman, MM, Ketua Komisi II DPRD Kota Pariaman Edison TRD, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Pariaman Drs. Yandri Leza, M.Si bersama rombongan Komite Sepeda Indonesia Kota Pariaman. "Ini merupakan upaya Pemko Pariaman dalam pelestarian populasi penyu, karena penyu merupakan binatang langka yang hampir punah di Indonesia. Karena sebagian Sebagian mata pencarian masyarakat Pariaman dipinggiran pantai adalah mencari telur penyu. Ketika penyu bertelur, telurnya diambil dijual dan dimasak. Kalau hal ini berlanjut terus, jelas penyu ini akan habis ," ujar Mucklis Rahman.
Menurut Mukhlis Rahman, Pemko Pariaman merancang konservasi penyu dengan cara membuat kebijakan membeli telur penyu yang dikumpulkan masyarakat. Terlu-telur itu kemudian ditetaskan. Setelah menetas, anak-anak penyu (tukik) tersebut dilepas ke laut lepas.
Dengan cara seperti itu, Pemko Pariaman telah melakukan dua hal sekaligus, lestari ekonomi masyarakat tetap tidak terganggu.
Bahkan Pemko Pariaman sudah membuat Mou dengan pemerintah pusat bersama 60 kab/kota se Indonesia sebagai salah satu pilot projet kota hijau. Salah satunya adalah bagaimana pemerintah daerah bisa melestarikan penyu, sehingga penyu tidak punah. Jadi dalam hal ini konservasi penyu ini merupakan salah satu program pendukung Kota Pariaman menjadi kota hijau. (*)
0 komentar :
Posting Komentar
Masukan Anda amat berarti untuk pengembangan web ini selanjutnya