Headlines News :
Home » , , , » Balai Diklat Koperasi Sumbar Gagas Rumah Produktif

Balai Diklat Koperasi Sumbar Gagas Rumah Produktif

Written By zulfadli on Selasa, 03 April 2012 | 19.39


| Selasa | 3 April 2012 |

Triwulan pertama tahun 2012 belum usai. Namun Balai Diklat Koperasi Sumbar telah mengambil ancang-ancang seputar bentuk program pelatihan yang akan diselenggarakan balai tersebut pada tahun depan.

"Ide dibentuknya rumah produktif ini lahir dari hasil kunjungan instruktur ke tempat magang mandiri peserta pelatihan di daerah mereka masing-masing. Antusiasme peserta memotivasi kami untuk melanjutkan sistem magang mandiri di tahun berikutnya," ujar H. Erman, Kepala UPTD Balai Diklat Koperasi Sumbar, Senin (2/4).

Menurut H. Erman, dia dan para instruktur yang berkunjung ke tempat pelatihan tersebut menyimpulkan perlu dikembangkan konsep pelatihan yang baru. Semua dilakukan agar di Sumatera Barat lahir para wirausahawan ulet, tangguh dan mandiri.

Untuk itu, berhubung pelatihan perkoperasian bagi pengurus koperasi ditunda, Senin pagi tersebut dilaksanakanlah rapat kecil di ruang Kepala UPTD Balai Diklat Koperasi Sumbar. Pesertanya terdiri dari Syamsul Akbar, instruktur sekaligus konsultan koperasi & UMKM, Risdwan, instruktur pengembangan wirausaha dan Joni Saputra, instruktur penguatan kelembagaan usaha.

Dari rapat kecil tersebut mengemuka ide pembuatan rumah produktif di tiap kabupaten/kota. Rumah produktif dibentuk pada usaha atau industri yang sudah maju di daerah kabupaten/kota. Kata H. Erman, rumah produksi bisa saja dibentuk pada usaha/industri yang menerima magang mandiri, yang masih berlangsung hingga hari ini.

Di rumah produktif itulah sistem magang mandiri bakal dilakukan. Selain itu, dari rumah produktif akan terbina wirausaha-wirausaha muda yang  mengerti cara produksi yang baik, cara mengelola usaha dan mau bermitra satu sama lain. Dari rumah produktif itu pula diharapkan tumbuh dan berkembang koperasi baru atau menghidupkan kembali koperasi yang telah ada di daerah itu.

"Dari keinginan bermitra, maka akan muncul suatu lembaga yang bisa menaungi para wirausaha muda tersebut untuk mengembangkan produksi dan memperluas jangkauan usaha mereka. Perlu diketahui, usaha kemitraan atau usaha kelompok itu akan mudah difasilitasi buat mendapat bantuan dari pemerintah. Saat ini sulit mendapat bantuan bagi usaha perorangan. Selain itu, usaha berkelompok dengan produk sejenis akan lebih menjamin saling memperkuat UMKM dalam memenuhi permintaaan pasar dan memperluas jangkauan pemasarannya," urai H. Erman.

Pernyataan H. Erman diperkuat oleh Syamsul Akbar. Tenaga widyaiswara Dinas Koperasi dan UMKM Sumbar ini menegaskan pasar harus diciptakan bagi UMKM di Sumbar. Sebab selama ini pola pelatihan dan pembinaan banyak berkutat pada masalah perkuatan modal dan peningkatan produksi. "Soal pemasaran produk sering luput. Untuk itu kita harus menguasai informasi pasar. Berdasarkan informasi itu kita akan melihat melihat peluang pasar dan mengkaji strategi pemasarannya," tegas Syamsul.

Sementara Joni Saputra memberikan masukan pada bentuk lembaga yang akan menaungi rumah produktif. Dia pun berharap lembaga mampu mencari peluang pasar baru, karena jika pasar usaha yang sudah ada diperebutkan maka pengusaha yang membina rumah produktif akan merasa keberatan. "Bukannya kemitraan yang timbul, malah persaingan dan saling jegal yang bakal muncul," ujar Joni.

Sedangkan Risdwan menginginkan agar rumah produktif mengembangkan produk lokal dan berbasis pada kelembagaan lokal.  Dia mencontohkan Chocodut dari Garut. Chocodut merupakan produk coklat yang didalamnya berisi dodol garut. Menurut Risdwan, rasa coklatnya tidak kalah dengan rasa coklat Swiss dan di dalamnya ada dodol yang telah menjadi ikon Kota Garut. Saking lakunya, kata Risdwan, chocodut berhasil jadi ikon baru kota Garut.

Namun apapun bentuk lembaga itu nantinya, mereka berempat sepakat bahwasanya rumah produktif yang akan mengatur pemasaran dan mencari peluang pasar baru. Order yang diterima nantinya dibagi-bagi ke anggota. "Nanti, masalah merek dan kemasan akan dikelola oleh rumah produktif ini. Jika ada bantuan mesin kemasan produk akan diserahkan ke rumah produktif ini. Bagaimana kelanjutannya kita akan bicarakan dengan Kadis Koperasi dan UMKM Sumbar agar bisa dibicarakan lebih lanjut dengan dinas di kabupaten/kota," ujar H. Erman. (*)


Telah diterbitkan Singgalang edisi Selasa 3 April 2012


Share this article :

0 komentar :

Posting Komentar

Masukan Anda amat berarti untuk pengembangan web ini selanjutnya


 
Support : Bisnis UKM | Kemenkop | Okebana RSS | Sentra UKM

Copyright © 2012. Okebana - All Rights Reserved
Template Dimodifikasi Oleh Zulfadli
Wartawan Harian Singgalang