Headlines News :
Home » , » Mahasiswa UNAND Tolak Valentine Day

Mahasiswa UNAND Tolak Valentine Day

Written By zulfadli on Jumat, 15 Februari 2013 | 10.46

Berbagai lembaga kemahasiswaan di lingkungan Universitas Andalas (Unanad) melakukan aksi long march. Asosiasi Mahasiswa Asrama (AMA) Unand, Asosiasi bertempat Asosiasi Pelajar Islam Sumatra Barat (Assalam Sumbar), Beastudi Etos Padang, dan FSLDK Sumbar berjalan kaki dari UNAND menuju Pasar Baru.

Lewat aksi ini mereka ingin mengingatkan mahasiswa dan juga masyarakat sekitar UNAND untuk menolak perayaan hari Valentine. Aksi tersebut dimulai setelah sholat ashar atau sekitar pukul 16.45 WIB, Rabu (13/4).

Meskipun sebelum aksi hujan deras sempat mengguyur UNAND dan sekitarnya para mahasiswa itu tetap semangat melakoni aksi tersebut. Rintik hujan yang mengguyur peserta selama berjalannya aksi, tidak menyurutkan semangat mahasiswa yang telah mempersiapkan diri untuk menyatakan penolakannya pada perayaan valentine tersebut.

AMA) UNAND yang merupakan organisasi yang menghimpun seluruh mahasiswa asrama yang berada di Universitas Andalas membagikan selebaran yang berisikan pernyataan sikap aliansi peserta aksi terhadap valentine day kepada pengendara dan juga masyarakat sekitar kampus.

Dalam selebaran tersebut mereka coba memaparkan sejarah hadirnya perayaan Valentine Day kepada masyarakat dan juga menegaskan bahwa Valentine bukan berasal dari kebudayaan umat islam dan tidak pantas untuk umat islam ikut memeriahkannya.

Aksi yang mereka lakukan tersebut juga ingin menegaskan kepada masyarakat, bahwa masyarakat Minang yang memiliki falsafah hidup “adat basandi syara’, syara’ basandi kitabullah” (yang artinya: budaya berlandaskan hukum, dan hukum berlandaskan Qur’an) tidak boleh membiarkan nilai luhur yang ada dalam masyarakatnya semakin terkikis oleh pengaruh kebudayaan luar yang merusak umat Islam dan masyarakat Minang khususnya.

Valentine Day memang selama ini dikenal sebagai hari yang amat mempromosikan budaya maksiat dan hura-hura dalam kehidupan masyarakat. Dengan mengatas namakan “cinta” mereka melegalkan berbuat zina pada malam tersebut, hal ini terbukti dengan meningkatnya penjualan kondom di Indonesia menjelang perayaan Valentine day dan juga ditemukannya paket coklat yang disertai dengan kondom. Kita tahu apa artinya fenomena tersebut.

Sebagai umat Islam maka tidak ada alasan untuk kita merayakan atau sekedar membenarkan keberadaan valentine day di kalangan masyarakat. Oleh karena itu kita harus ikut ambil bagian dalam memberikan pencerdasan kepada masyarakat agar generasi muda tidak dihancurkan dengan perilaku yang menyimpang.
(Han)
Share this article :

0 komentar :

Posting Komentar

Masukan Anda amat berarti untuk pengembangan web ini selanjutnya


 
Support : Bisnis UKM | Kemenkop | Okebana RSS | Sentra UKM

Copyright © 2012. Okebana - All Rights Reserved
Template Dimodifikasi Oleh Zulfadli
Wartawan Harian Singgalang