Pengurus koperasi pasar yang mengikuti pelatihan perkoperasian angkatan II amat senang dengan adanya pelatihan tersebut. Mereka merasa waktu tiga hari yang ditetapkan bagi pelatihan tersebut kurang cukup. Hal itu diungkapkan oleh Arlis Esrin dari Koperasi Pasar Sarana Mulya Padang Panjang pada saat penutupan pelatihan perkoperasian bagi pengurus pasar angkatan II dan pelatihan kewirausahaan bagi pedagang pasar yang tergabung dalam koperasi di Balai Diklat Koperasi Sumbar, Rabu (16/5).
"Kami merasa waktu pelatihan perlu ditambah sehari atau dua hari lagi. Caranya waktu penyajian materi dikurangi jamnya sementara waktu diskusi diperpanjang," ujar Erlis.
Perihal waktu pelatihan yang disejalankan dengan pedagang pasar yang menjadi anggota koperasi, Erlis menilai amat tepat. Dia menyatakan kesepahaman antara pengurus dan anggota semakin terjalin. Jika anggota dan pengurus kian sadar dengan peran masing-masing, maka layanan terhadap anggota akan semakin baik. "Tentu pengurus tidak mau dikritik anggota yang bersama-sama dengannya mendengar langsung arahan dari aparat pembina koperasi provinsi," katanya.
Apalagi Sekretaris Dinas Koperasi, UMKM Sumbar, Desmadi Idrus amat menekankan pentingnya pengurus koperasi mengutamakan layanan terhadap anggota. Didit menegaskan bahwa tujuan koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan anggota, artinya melayani anggota sebaik-baiknya bukan hanya mengejar sisa hasil usaha (SHU). "Anggota akan semangat berkoperasi jika terasa manfaatnya bagi mereka," ujar Desmadi yang akrab dipanggil Didit.
Didit juga mengingatkan pengurus koperasi jangan hanya mengurusi simpan pinjam semata. Masih banyak usaha yang bisa dilakukan untuk meningkatkan SHU. Koperasi harus melakukan diversifikasi (penganekaragaman) usaha. Didit mencontohkan Kopinkra Silungkang, Sawahlunto, bisa melayani kebutuhan benang bagi perajin di daerah itu. Dengan pengadaan benang saja, Kopinkra bisa memberikan bunga 9% dan akan terus menurunkan bunga pinjaman setiap rapat anggota tahunan seiring peningkatan omset koperasi.
Koperasi juga bisa bekerja sama dengan Telkom dalam layanan pembayaran rekening listrik, PLN, pulsa dan lainnya. Bentuk kerjasama bisa dengan cara modal sendiri namun harus bayar angsuran sistem dan layanan internet tiap bulan atau bisa juga dengan bagi hasil. Didit telah melakukan kalkulasi, koperasi akan untung jika mengambil sistem bagi hasil dengan ketentuan 80-20. Koperasi berhak atas 80% keuntungan yang didapatkan.
Koperasi juga bisa membuat pangkalan minyak. Bisa pula menjalin kerjasama dengan distributor yang ada di Sumbar. Kebutuhan pedagang pasar dimana koperasi berada disalurkan lewat koperasi.
Harap-harap cemas
Ketika panitia mengumumkan para peserta terbaik dari pelatihan perkoperasian, ada dua orang yang sempat dibuat harap-harap cemas saat nama Yusmanidar disebutkan. Keduanya memang punya nama yang sama dan uniknya, mereka berasal dari koperasi yang sama. Satu pengawas dan satu lagi adalah bendahara Koperasi Cahaya Hati dari Kota Bukittinggi.
Untunglah suasana tegang yang menghinggapi keduanya hilang berganti helaan nafas lega. Panitia cepat-cepat menyatakan bahwa ada dua Yusmanidar dan yang berhak sebagai peserta terbaik III tersebut adalah Yusmanidar yang menjabat bendahara. Pengumuman panitia ini disambut riuh oleh 60 peserta yang menghadiri acara penutupan tersebut.
"Sempat berdebar juga ketika panitia menyebutkan nama Yusmanidar. Yang mana akan jadi peserta terbaik III itu. Bangga juga ketika tahu bahwa saya yang berhak menerima penghargaan dan hadiah sebagai peserta terbaik itu," ujar bendahara Koperasi Cahaya Hati. (zulfadli)
"Kami merasa waktu pelatihan perlu ditambah sehari atau dua hari lagi. Caranya waktu penyajian materi dikurangi jamnya sementara waktu diskusi diperpanjang," ujar Erlis.
Perihal waktu pelatihan yang disejalankan dengan pedagang pasar yang menjadi anggota koperasi, Erlis menilai amat tepat. Dia menyatakan kesepahaman antara pengurus dan anggota semakin terjalin. Jika anggota dan pengurus kian sadar dengan peran masing-masing, maka layanan terhadap anggota akan semakin baik. "Tentu pengurus tidak mau dikritik anggota yang bersama-sama dengannya mendengar langsung arahan dari aparat pembina koperasi provinsi," katanya.
Apalagi Sekretaris Dinas Koperasi, UMKM Sumbar, Desmadi Idrus amat menekankan pentingnya pengurus koperasi mengutamakan layanan terhadap anggota. Didit menegaskan bahwa tujuan koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan anggota, artinya melayani anggota sebaik-baiknya bukan hanya mengejar sisa hasil usaha (SHU). "Anggota akan semangat berkoperasi jika terasa manfaatnya bagi mereka," ujar Desmadi yang akrab dipanggil Didit.
Didit juga mengingatkan pengurus koperasi jangan hanya mengurusi simpan pinjam semata. Masih banyak usaha yang bisa dilakukan untuk meningkatkan SHU. Koperasi harus melakukan diversifikasi (penganekaragaman) usaha. Didit mencontohkan Kopinkra Silungkang, Sawahlunto, bisa melayani kebutuhan benang bagi perajin di daerah itu. Dengan pengadaan benang saja, Kopinkra bisa memberikan bunga 9% dan akan terus menurunkan bunga pinjaman setiap rapat anggota tahunan seiring peningkatan omset koperasi.
Koperasi juga bisa bekerja sama dengan Telkom dalam layanan pembayaran rekening listrik, PLN, pulsa dan lainnya. Bentuk kerjasama bisa dengan cara modal sendiri namun harus bayar angsuran sistem dan layanan internet tiap bulan atau bisa juga dengan bagi hasil. Didit telah melakukan kalkulasi, koperasi akan untung jika mengambil sistem bagi hasil dengan ketentuan 80-20. Koperasi berhak atas 80% keuntungan yang didapatkan.
Koperasi juga bisa membuat pangkalan minyak. Bisa pula menjalin kerjasama dengan distributor yang ada di Sumbar. Kebutuhan pedagang pasar dimana koperasi berada disalurkan lewat koperasi.
Harap-harap cemas
Ketika panitia mengumumkan para peserta terbaik dari pelatihan perkoperasian, ada dua orang yang sempat dibuat harap-harap cemas saat nama Yusmanidar disebutkan. Keduanya memang punya nama yang sama dan uniknya, mereka berasal dari koperasi yang sama. Satu pengawas dan satu lagi adalah bendahara Koperasi Cahaya Hati dari Kota Bukittinggi.
Untunglah suasana tegang yang menghinggapi keduanya hilang berganti helaan nafas lega. Panitia cepat-cepat menyatakan bahwa ada dua Yusmanidar dan yang berhak sebagai peserta terbaik III tersebut adalah Yusmanidar yang menjabat bendahara. Pengumuman panitia ini disambut riuh oleh 60 peserta yang menghadiri acara penutupan tersebut.
"Sempat berdebar juga ketika panitia menyebutkan nama Yusmanidar. Yang mana akan jadi peserta terbaik III itu. Bangga juga ketika tahu bahwa saya yang berhak menerima penghargaan dan hadiah sebagai peserta terbaik itu," ujar bendahara Koperasi Cahaya Hati. (zulfadli)

0 komentar :
Posting Komentar
Masukan Anda amat berarti untuk pengembangan web ini selanjutnya