Headlines News :
Home » , , , , » Balai Diklat Koperasi Sumbar Bina Wirausahawan Lewat Magang Mandiri

Balai Diklat Koperasi Sumbar Bina Wirausahawan Lewat Magang Mandiri

Written By zulfadli on Kamis, 29 Maret 2012 | 06.01

| Jumat | 29 Maret 2012 |

Belajar di kelas adalah model pelatihan biasa. Balai Diklat Koperasi Sumbar punya kiat menjadikan pelatihan luar biasa dan tepat guna.


Mulai tahun ini, peserta pelatihan harus mengikuti proses magang mandiri pada perusahaan/industri yang lebih maju di daerahnya masing-masing. Peserta hanya dibekali dengan surat pengantar oleh Dinas Koperasi dan UMKM Sumbar.


Berbekal surat yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sumbar, Achmad Kharisma itulah peserta pelatihan mencari tempat magang. "Kami secara tidak langsung ingin memberitahukan bahwa untuk menjadi wirausaha sukses, tangguh dan mandiri itu tidak gampang. Melalui pencarian tempat magang secara sendiri-sendiri itulah peserta belajar meyakinkan perusahaan atau industri yang maju di daerah mereka agar menerima mereka magang. Melalui magang kita mengasah kemampuan manajerial peserta," ujar H. Erman, Kepala Balai Diklat Koperasi dan UMKM Sumbar kepada Singgalang, Rabu (28/3).


Dikatakan H. Erman, berhasil atau tidaknya peserta mendapatkan tempat magang merupakan kredit poin bagi mereka. Berarti peserta pelatihan telah belajar bernegosiasi dan bersosialisasi. Jika peserta pandai menjelaskan kenapa mereka harus diterima magang di tempat tersebut, tentu akan diizinkan magang di sana.


Sekaitan adanya perusahaan/industri yang enggan menerima peserta magang, ditertawakan H. Erman. "Sebenarnya dengan menerima peserta apalagi produknya sejenis, pengusaha/industri yang jadi pilihan tempat magang peserta bisa menjadikan peserta itu mitra usaha mereka. Selain itu, menerima mahasiswa magang secara tidak langsung mempromosikan tempat usaha itu. Peserta harus membuat laporan seputar kegiatan magang mereka. Hasilnya akan didiskusikan di kelas, 9 April nanti. Selain itu Dinas Koperasi dan UMKM Sumbar sedang merancang model pelatihan tahun 2013 yang akan menggandeng perusahaan atau industri yang telah maju di kabupaten/kota," ujar Erman panjang lebar.


Pelatihan magang mandiri berlangsung selama 10 hari. Seluruh peserta wajib melaksanakannya. Mereka, kata H. Erman, wajib membuat laporan magang. Merekapun harus mengisi kertas kerja magang yang ditandatangani pengusaha tempat peserta menjalani proses magang.

Kunjungi tempat magang
Selasa (27/3), empat tim dari Balai Diklat Koperasi Sumbar menyebar ke berbagai daerah di Sumbar. Tiap tim terdiri dari instruktur yang telah mengajar peserta pelatihan di kelas. Tim I dipimpin oleh Syamsul Akbar bertolak ke Padang Pariaman, Agam dan Pasaman Barat. Tim II di bawah komando Firlan Mustafa ditugaskan ke Solok Sawahlunto, Tanah Datar dan Padang Panjang. Sementara tim III di bawah pimpinan Ketut Budaraga mengunjungi peserta di Sijunjung dan Dharmasraya. Sedangkan Tim IV dipimpin oleh Joni Saputra ke Bukittinggi, Payakumbuh dan Limapuluh Kota.


Tujuan kunjungan ke tempat magang tersebut adalah melihat sejauh mana perkembangan magang peserta. Apakah mereka dapat tempat magang, bagaimana sambutan tempat magang terhadap kehadiran peserta, serta apa-apa saja wawasan dan motivasi yang diperoleh peserta dari tempat magang. "Kami pun menilai apakah peserta magang benar-benar magang atau sekedar memenuhi tugas saja.


Menurut H. Erman, seluruh instruktur yang bertugas ke daerah menyatakan bahwa peserta sangat senang dengan sistem magang mandiri. "Inilah model pelatihan yang saya tunggu. Sebenarnya saya ragu ikut pelatihan di Balai Diklat pada awalnya, namun saya keraskan hati untuk ikut dengan harapan pelatihan kali beda dengan sistem pelatihan sebelumnya," ujar H. Erman menirukan ucapan salah satu peserta yang dia kunjungi bersama Tim IV.


Saking senangnya dengan kunjungan tersebut, para peserta berebutan untuk mengajak instruktur ke tempat usahanya. Illa Susanti, salah seorang peserta malah memaksa H. Erman ke tempat usahanya di Payobasung, Payakumbuh. Illa magang di PT Asri, usaha air minum dalam kemasan di Kota Payakumbuh. Pilihan Illa jatuh ke perusahaan tersebut karena sudah punya manager, berarti manajemennya lebih bagus. Illa juga melihat disiplin kerja di sana bagus, dokumentasinya bagus.


Sementara, Nensi Oktavia Saiti, mengaku masygul karena tidak bisa ketemu tim. Dia baru bisa magang 29 Maret. "Tempat magang saya yang menetapkan seperti itu. Tapi bagaimanapun kewajiban magang selama sepuluh hari bakal tetap jalan kok," ujarnya bersemangat.


Seswoyo yang juga salah satu terbaik di Pelatihan AMT dan Pelatihan Kewirausahaan harus rela tidak mengikuti pelatihan magang mandiri yang dia akui pasti banyak manfaatnya. Dia harus memilih apakah ikut pelatihan atau harus mengejar target sebagaimana yang dia canangkan sejak Januari lalu. "Saya bertekad tahun ini bisa naik kelas menjadi usaha kecil. Peluang sangat terbuka. Jika saya ikuti pelatihan magang mandiri tersebut, dikhawatirkan apa yang saya targetkan tidak tercapai," katanya. (zulfadli)
Share this article :

0 komentar :

Posting Komentar

Masukan Anda amat berarti untuk pengembangan web ini selanjutnya


 
Support : Bisnis UKM | Kemenkop | Okebana RSS | Sentra UKM

Copyright © 2012. Okebana - All Rights Reserved
Template Dimodifikasi Oleh Zulfadli
Wartawan Harian Singgalang